Anis Wahyuningsih, S.Pd.,M.Pd
SMK Negeri 1 Seririt
anis43wahyuningsih@gmai.com
Bali, pulau penuh keajaiban dan kekayaan budaya, menjadi tempat lahirnya berbagai tradisi yang memikat. Salah satu harta budaya yang begitu istimewa adalah Tari Sanghyang. Dalam desa kecil Sidatapa, Banjar, Buleleng, Bali, tari sakral ini tumbuh dan berkembang menjadi manifestasi spiritual dan seni yang memukau. Mari kita merenung tentang pesona dan makna mendalam di balik Tari Sanghyang yang begitu mengagumkan ini.
Keindahan di Gerakan Mistis
Tari Sanghyang, juga dikenal sebagai “Tari Trance” atau “Tari Kesurupan,” memiliki ciri khas unik. Para penari yang terlibat dalam tarian ini diyakini dihuni oleh roh-roh suci yang mengendalikan gerakan mereka. Tarian ini lebih dari sekadar tarian fisik; ini adalah perwujudan dari hubungan mistis antara dunia manusia dan alam rohaniah.
Gerakan lembut dan mengalir, kadang-kadang menari di atas bara api, menggambarkan dialog antara penari dan roh-roh yang ada di sekitar mereka. Tarian ini menjadi jendela spiritualitas yang memungkinkan peserta dan penonton untuk merasakan kehadiran dunia metafisik. Bukan hanya pertunjukan fisik, tetapi juga perjalanan spiritual yang mendalam.
Tradisi yang Dijaga Secara Khusus
Di desa Sidatapa, Tari Sanghyang telah diwariskan dari generasi ke generasi dengan penuh dedikasi. Masyarakat lokal menjaga tradisi ini dengan penuh rasa hormat dan keyakinan. Penyelenggaraan tarian ini dilakukan dalam suasana keramat, seringkali dalam upacara persembahan kepada dewa-dewa dan leluhur. Bagi mereka, Tari Sanghyang adalah bentuk komunikasi dengan alam roh dan upaya untuk menjaga keseimbangan spiritual.
Menjaga Warisan Budaya
Namun, keberlanjutan Tari Sanghyang menghadapi tantangan modernisasi dan perubahan zaman. Dalam dunia yang semakin terkoneksi, perhatian terhadap warisan budaya sering kali terabaikan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk membantu menjaga dan mendukung tradisi ini. Dukungan terhadap para penari, partisipasi dalam upacara, dan menghormati ruang keramat tempat tarian ini berlangsung adalah langkah-langkah penting untuk melestarikan kekayaan budaya yang mengagumkan ini.
Kesimpulan: Kekuatan Spiritual di Tari Sanghyang
Tari Sanghyang bukan hanya tarian biasa; ia adalah jendela ke dunia rohaniah, sebuah persembahan kepada alam dan alam roh, dan keajaiban budaya yang harus dijaga. Di desa Sidatapa, ini bukan sekadar pertunjukan seni, tetapi perjalanan spiritual yang mendalam dan suci. Dengan mengapresiasi, mempelajari, dan mendukung Tari Sanghyang, kita ikut berperan dalam menjaga keajaiban budaya yang kaya dan memberikan penghormatan kepada warisan spiritual yang berharga.