Dudik Yulianto, S.Pd
UPTD SMPN 2 Gurah Kab. Kediri
dodikediricihuy@gmail.com
Situasi yang melatar belakangi pelaksanaan pembelajaran ini adanya temuan data asesmen diagnostik psikologi di UPTD SMPN 2 Gurah Kabupaten Kediri Provinsi Jawa timur wujud hasil kerjasama dengan lembaga Psikologi aditama di peroleh data hasil observasi terkait dengan gaya belajar peserta didik. Maka perlu strategi rancangan pembelajaran yang menarik yang inovatif ,efisien efektif baik itu metode dan media pembelajaran yang dapat mengakomodir keragaman gaya belajar murid dalam satu rangkaian proses pembelajaran baik itu konten pembelajaran, proses pembelajaranmaupun produk pembelajara.
Game based learning sebagai salah satualternatif metode pembelajaran yang relevan dengan generasi saat ini. Game based learning ini praktis, berbasis aktivitas dan menyenangkan serta berpihak pada murid diharapkan memberikan lingkungan belajar yang mudah di ingat tentunya juga di sesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan sarana prasarana yang tersedia.
Tantangan penerapan pembelajaran berdiferensiasi dengan game based learning di UPTD SMPN 2 Gurah Kabupaten Kediri ini adalah :
Pertama menjalin kerja sama dengan pihak lain dalam hal ini lembaga Psikologi Aditama karena harus di rencanakan sejaka awal menjadi program sekolah yang berbasis data tercaver dalam RKAS.
Kedua mengkondisikan waktu luang untuk kolaborasi dan bersinergi dengan bapak /ibu guru mapel serumpun IPA dalam sebuah forum musyawarah guru mata pelajaran di sekolah dalam ( MGMPS ) untuk menentukan model dan bentuk game dari konsep pokok materi esensial yang harus dikemas dalam game karena kesibukan mengajar masing masing bapak ibu guru,dan menentukan seting skenaria proses pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas.
Aksi yang saya lakukan dalam penerapan pembelajaran berdiferensiasi dengan game based learning di UPTD SMPN 2 Gurah Kabupaten Kediri ini adalah :
- Saya mendekati murid – murid yang tidak memperhatikan pelajaran selama proses pembelajaran berlangsung untuk menanyakan dan mencari tahu apa yang mereka lakukan saat guru menjelasan pembelajaran , ternyata fakta yang saya temukan murid-murid tersebut ada yang main game di gajetnya secara sembunyi sembunyi dan ada sesekali yang ngobrol dengan temanya.
- Saya mencoba mengkofirmasi kepada guru lain apakah pada saat pembelajaran siswa cenderung sama kurang perhatian seperti itu main gajet dan berbicara sendiri dengan temanya.
- Selanjutnya saya mereviu tata tertib sekolah terkait gajet dan ternyata sekolah tidak melarang siswa membawa gajet karena memang saat ini mereka hidup di zaman digital ,dan ini tidak elok jika sekolah melarang hanya menghimbau untuk menyimpan saat pembelajaran berlangsung semu di serahkan ke bapak ibu guru yang mengajar karena memang ada sebagian bapak ibu guru yang menggunakan gajet ini untuk menunjang proses pembelajaran
- Saya berpikir untuk memanfaatkan situasi ini agar gajet dapat di manfaatkan secara optmal untuk pembelajaran
- Saya menemukan ide untuk mengemas materi pembelajaran dalam sebuah geme yang dapat di mainkkan di gajetnya sehingga menciptkan lingkungan belajar yang asyik dan menyenangkan dapat meningkatkan semangat dan motivasi belajar.
- Saya bersinergi dengan rekan sejawat yang serumpun mapel (IPA ) untuk merencanakan dan membuat materi pembelajaran ke dalam game yang selanjutnya akan di gunakan dalam pembelajaran.
Hasil penerapan pembelajaran berdiferensiasi dengan game based learning di UPTD SMPN 2 Gurah Kabupaten Kediri ini adalah :
Mampu membuat murid memahami materi serta mencapai tujuan pembelajaran karena pembelajaran lebih menarik dan mengasyikkan.
Secara tidak sadar medeka belajar dapat terimplementasikan karena murid akan belajar dari pengalaman ketika coba coba game demikian juga kebutuhan belajar yang mereka inginkan terpenuhi malaui tingkatan tantangan dalam permainan yang berbeda dalam proses bermain game pembelajaran.
Di sisi lain pun dimensi profil pelajar pancasila juga dapat terbangun ketika bergotong royong mengatur strategi,mengambil dan memilih keputusan pada saat bermain game pembelajaran. Penerapan pebelajaran berdiferensiasi dengan sebuah game baik pada konten maupun proses juga dapat mefasilitasi keragaman kebutuhan akan gaya belajar siswa visual, auditori maupun kinestetik.
Refleksi atau dampak diri dari penerapan pembelajaran berdiferensiasi dengan game based learning ini memberikan gambaran peran serta menjadi pemimpin pembelajaran yang mengupgrade diri dengan merencanakan dan melaksanakan pembelajaran yang inovatif, efisien efektif yang menyenangkan bepihak pada murid sesuai kodrat alam dan kodrat zaman. Dan secara tidak langsung pula mengerakkan komunitas praktis untuk mendorong kolaborasi dan sinergi dengan semua komponen sekolah serta menjadi coach bagi rekan sejawat lain dalam rangkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam upaya mewujudkan kepemimpinan murid.