Lalu Indra Gunawan Hadi, S.Pd
PASCA UNIVERSITAS MATARAM
indragunawanhadi@gmail.com
Kehidupan yang terus berkembang diimbangi dengan teknologi yang semakin pesat perkembangannya, manusiapun di tuntut untuk bisa menyeimbanginya. Sudah tidak ada ruang jauh bagi semua orang, dengan fasilitas teknologi yang siap kita aplikasikan ini mempermudah semua jangkauan kita. Revolusi teknologi informasi dan komunikasi yang ada, tersebarnya jaringan yang tersimpan di internet membuktikan bahwa dunia semakin tidak luas, sudah di jangkau oleh semua orang, tidak ada lagi batas geografis yang menghalangi komunikasi dengan dunia global. Akses ke dunia global lebih mudah. Kemudahan ini merupakan salah satu keunggulan globalisasi yang mencakup integrasi di berbagai bidang, termasuk pendidikan dan teknologi. Kontribusi pemikiran terhadap dunia pendidikan telah menyebabkan terjadinya modernisasi di segala bidang kehidupan revolusi 5.0 ini
Dalam kaitan ini, kehadiran teknologi telah meningkatkan kualitas dan efisiensi pendidikan itu sendiri. Diciptakan oleh UNESCO sebagai empat pilar pendidikan yaitu learning to know, learning to do, learning to be dan learning together. Kecenderungan masa depan pendidikan di Indonesia adalah pengembangan pendidikan terbuka dalam pembelajaran jarak jauh. Saat ini pembelajaran jarak jauh hanya terbatas pada perguruan tinggi yang masih buka. Oleh karena itu, pembelajaran jarak jauh harus diganti agar kerjasama internasional dan pembelajaran jarak jauh dapat dilaksanakan semua lembaga pendidikan yang fokus padanya.
Strategi yang penting dalam hal ini adalah memanaj SDM karena sebagai pengendali dalam teknologi, jika SDM sudah terkendali maka semuanya bisa di peroses dengan baik dan berjalan sesuai dengan harapan dan fungsinya. Jadi dari sana akan dapatkan bagaiamana proses persiapan dan langkah apa yang harus di persiapkan oleh sumber daya manusianya. Sumber daya manusia (SDM) bisa berbagai pihak: pendidik, tenaga kependidikan, siswa, dan masyarakat di sekolah.
Dalam merespon perkembangan teknologi, kendala yang utama dihadapkan bagi pendidikan indonesia khususnya daerah terisolir terluar dan terpinggir, berbagai macam tantangan agar pendidikan di indonesia merata dan dapat dinikmati semua pihak. Adapun beberapa permasalahan yang dihadapi dalam dunia pendidikan di indonesia khususnya pada perguruan tinggi yang mencetak generasi yang inovatif dan produktif adalah:
1. distributed knowledge (pengetahuan yang terdistribusi), pengetahuan yang tidak bertumpu pada 1 pendidikan formal, perlunya keluasan dalam Pendidikan yang dapat di jarring oleh semua pihak.
2. resource sharing (berbagi sumber). Sumbernya ini bisa melalui mana saja, sebagai refrensi untuk meningkatkan pengetahuannya, bisa di ambil dari media sosial dll
3. collective wisdom (kebijaksanaan kolektif). Dalam hal ini secara struktural perlu ada kebijakan dari atas dalam membrikan fasilitas yang memadai secara merata.
4. training for trainer (pelatihan) yang artinya semua instansi manapun memebrikan penyediaan untuk meningkatkan SDM dalam menghadapi TIK ini yakni dengan berbagai pelatihan yang ada untuk diikuti.
5. Masyarakat dan dunia professional yang akhirnya akan memberikan penilaian (audit dan akreditasi). Yang artinya bahwa dapat memebrikan kontribusi yang positif ke semua orang dengan penggunaan TIK ini, sehingga dampak ke orang lain dalam hal TIK dapat di terima dengan lapang dada. Dan mau mengikuti sesuai perkembangan pada revolusi 5.0
6. Proses transformasi budaya. Sejalan dengan TIK ini perlu juga tetap menyikapi dengan budaya masing, yang artinya bahwa walapun mengikuti perkembangan TIK akan tetapi tetap kita mengingat juga terkait dengan budaya masing-masing yang menajdi warisan leluhur kita semua.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perkembangan TIK di dunia akan sangat mempengaruhi perancangan dan implementasi sistem TIK pendidikan di masa depan.. Memilih sistem yang memenuhi standar internasional merupakan aspek penting dari desain. Lingkungan organisasi pendidikan besar dengan bagian-bagian yang berbeda pasti mengarah pada desain yang sangat serbaguna yang memenuhi kebutuhan berbagai bagian organisasi. Ada 2 cara menghadapi kemajuan teknologi informasi yang menghasilkan produk yang sangat berbeda. Opsi pertama adalah menerapkan standar yang harus didasarkan pada pengembangan sistem informasi manajemen pendidikan (SIM). Masalah dengan opsi yang adalah sulit untuk menentukan standar mana yang diikuti dan membatasi fleksibilitas pengguna. Namun opsi ini berguna karena mengurangi berbagai masalah. Pilihan lainnya adalah membiarkan pengguna memilih apa yang akan digunakan. Opsi ini menciptakan masalah integrasi kompleks yang membutuhkan sumber daya yang mahal. Opsi kedua untuk memecahkan masalah yang disebabkan oleh opsi di atas adalah dengan mengikuti standar yang memungkinkan integrasi yang mudah dari sistem yang berbeda, seperti standar sistem terbuka. Jaringan komunikasi yang baik adalah tulang punggung sistem multi.
Teknologi Very Small Aperture Terminal diperkirakan dapat membangun koneksi jaringan antara VSAT dan VSAT (sebelumnya VSAT hanya mendukung topologi bintang) dilengkapi dengan konverter protokol, opsi lain yang lebih murah adalah menggunakan mesin komunikasi yang mampu melakukan fungsi-fungsi berikut: ini berfungsi dan menggunakan jaringan telekomunikasi hanya sebagai alat transportasi. Opsi ini memungkinkan penyederhanaan jaringan yang dapat menangani dan memodifikasi protokol yang berbeda sambil mendukung aplikasi yang memerlukan tautan multipoint. Perancangan sistem jaringan ini juga harus mempertimbangkan penggunaan protokol yang fleksibel yang mendukung perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda. Memilih perangkat International Standard Functions bisa menjadi pilihan yang aman, meskipun dukungan vendor sistem komputer terhadap protokol ISO masih sangat terbatas.
Dari kedua opsi diatas dapat kami simpulkan bahwa menerapkan standar yang harus didasarkan pada pengembangan sistem informasi manajemen pendidikan dan Teknologi Very Small Aperture Terminal, dari SDM perlu mepersiapkan berbagai aspek. Terutama hal yang menunjang dalam penagksesan teknologinya. Dan perlu dari SDM untuk lebih banyak berlatih dan terus mencoba trobosan dan perkembangan teknologi ini. Karena pada saranya kita tidak cukup dengan teorinya saja. Perlu perlatihan yang ekstra dan berkelanjutan. SDM itulah yang mengelola semuanya, yang mengendalikan teknologi tersebut supaya berjalan dengan fungsinya. Untuk pelatihan-pelatihan tersebut dapat di pelajari melalui media sosial seperti: youtube, tiktok, instagram dan lain-lain.
Harapan dari penulis terkait dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di bidang pendidikan diharapkan berdampak positif terhadap kualitas pembelajaran dan pemerataan akses pendidikan. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan jarak jauh dengan bantuan media online meningkatkan hubungan antara siswa dan guru secara lebih fleksibel, Dengan adanya TIK penyelenggaraan pendidikan menjadi lebih terbuka, multidisiplin dan tidak boleh bersifat klasikal, tetapi juga efisien dan kompetitif. Karena Pendidikan untuk saat ini membutuhkan kekuatan dari TIK untuk dapat menciptakan goals Pendidikan yang siap berdaya saing di masa yang akan datang. Dengan berbagai trobosan TIK yang sudah sangat banyak berbagai versi, dapat diharapakn untuk pengguna bisa memilih mana yang terbaik untuk dapat di aplikasikan dala dunia Pendidikan
Dari secuil tulisan ini penulis semoga dapat bermanfaat buat kita semua tentunya dalam dunia Pendidikan untuk mencipkatan generasi yang siap berdaya saing dalam dunia revolusi 5.0 ini. Sebagai pertimbangan saran dari penulis dalam hal ini lebih bis akita implemntasikan tentang teknologi ke peserta didik. Bagaimana Langkah yang seharusnya peserta didik akan lakukan dan persiapkan, begitupun dengan tenaga pendidik dan kependidikannya semuanya juga bisa memepersiapkan diri dari sekarang dengan matang menghadapi dunia revolusi 5.0 .