logo-color

Publikasi
Artikel Populer

LITERASI ANAK DENGAN “READ ALOUD”

Lutfiana Septi Susianti, S.Pd., M.Pd.

Lutfiana Septi Susianti, S.Pd., M.Pd.

Guru SMK Negeri 1 Kemangkon Purbalingga
Lutfianasepti234@gmail.com

“Buku adalah jendela dunia”. Kunci membukanya adalah dengan membaca. Ungkapan ini menggambarkan betapa pentinggnya kegiatan literasi baca. Dengan membaca kita mampu memperoleh banyak informasi, wawasan, dan pengetahuan. Gemar membaca tidak tumbuh begitu saja, perlu adanya keinginan dan dukungan dari orang-orang sekitar. Menumbuhkan keinginan membaca bisa dilakukan secara dini dimulai dari pengenalan yang dilakukan orang tua dengan mambacakan cerita atau dongeng pengantar tidur, mendampingi anak-anak melihat gambar dan menyusunnya menjadi cerita. Pembiasaan membaca dimulai dari keluarga seperti ini dapat menstimulus anak untuk gemar membaca.

Saat ini, banyak sekali metode atau cara yang dilakukan orang tua untuk dapat menumbuhkan minat anak untuk membaca, salah satunya dengan menerapkan kegiatan “Read Aloud”. Read Aloud atau membacakan nyaring adalah sebuah aktivitas sederhana dimana orang tua menyisihkan sedikit waktunya untuk bercerita, membacakan cerita kepada anak secara rutin, terus-menerus sehingga anak terbiasa mendengar, ingin belajar membaca, dan bisa membaca. Kegiatan Read Aloud ini dapat dilakukan selama 10-15 menit setiap harinya. Kita sebagai orang tua tidak perlu membacakan cerita-cerita yang panjang ataupun isinya terdapat konflik yang berlarut-larut. Cukup membacakan cerita yang sederhana dan dimengerti anak-anak. Kegiatan ini dapat merangsang anak untuk terbiasa mendengar, menyimak, dan berimajinasi membayangkan karakter tokoh maupun alur dalam cerita. Kosakata-kosakata barupun dapat diperoleh melalui kegiatan membaca ini, sehingga anak akan lancar dalam berbicara atau bercerita.

Ketika muncul pertanyaan kapan kita sebagai orang tua bisa melakukan kegiatan “Read Aloud”ini? Kemudian bagaimana tahapan-tahapan yang harus dilakukan?

Mari kita bahas pertanyaan yang pertama terlebih dahulu. Kegiatan “Read Aloud” dapat dilakukan sejak usia dini, baru lahir atau pun sejak dalam kandungan. Pembiasaan membacakan cerita ini dapat merangsang perkembangan otak manusia. Meskipun masih dalam kandungan, anak juga bisa merespon dan belajar untuk berkembang. Kemudian, tahapan-tahapan yang harus dilakukan adalah dengan memilih buku bacaan yang sesuai dengan usia anak, perhatikan ketertarikan anak, apakah anak tersebut menyukai cerita-cerita hewan, istana atau yang lainnya. Tunjukan gambar-gambar yang terdapat pada buku, agar anak dapat berimajinasi dengan baik. Jangan lupa berikan amanat di akhir cerita dan berikan stimulus berupa pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan cerita agar anak dapat berpikir kreatif dari cerita yang kita bacakan.

Mari ciptakan suasana nyaman dan menyenangkan dalam kegiatan “Read Aloud” agar anak terbiasa untuk berliterasi. Anak hebat, anak yang pandai berliterasi.

Tags

Share this post:

Postingan Lain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jika ingin berlangganan berita dari kami, silakan memasukkan email pada kolom di bawah ini

Radar Edukasi adalah portal berita pendidikan di bawah naungan Penerbit P4I