ISBULLAH
Parenting merupakan kewajiban bagi setiap orang tua, dan hak bagi anak. Parenting adalah pola asuh, mendidik, memandu anak agar menjadi pribadi yang baik dan tidak terjerumus ke dalam hal yang tidak diinginkan.
Setiap orang tua tentu memiliki cara mengasuh anak yang berbeda-beda, dan semua punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Karena yang paling paham tentang anak adalah orang tuanya sendiri. Namun tidak sedikit dari orang tua yang menggunakan cara yang keliru atau salah dalam mendidik anak, adapun beberapa kesalahan mendasar dalam parenting yang sering terjadi antara lain:
1. Menggunakan Hp di depan anak
Tentunya di era modern saat ini HP merupakan benda yang tidak bisa jauh dari semua orang termasuk orang tua, dalam 24 jam, hampir setengahnya orang-orang terus memegang dan menggunakan HP. Banyak orang tua yang tidak sadar bahwa menggunakan HP di depan anak bisa memengaruhi anak, anak-anak akan melihat dan menirukan apa yang dilakukan oleh orang tuanya sehingga anak juga akan menginginkan HP dan terus-terusan rewel apabila tidak diizinkan untuk memainkan HP. Oleh karena itu, orang tua seharusnya tidak menggunakan HP ketika sedang bermain atau bersama dengan anak, agar bisa mendapat waktu yang berkualitas.
2. Terlalu memanjakan anak
Orang tua selalu ingin untuk memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya, oleh karena itu orang tua cenderung memanjakan anak-anak mereka. Namun sebenarnya terlalu memanjakan anak sangatlah tidak baik untuk masa depan dan perkembangan mental anak. Jika orang tua terlalu memanjakan anaknya, kelak sang anak akan tumbuh menjadi priadi yang manja dan selalu bergantung pada orang tuanya, sehingga semua yang dia inginkan akan dia minta pada orang tua tanpa mencoba untuk berusaha mendapatkannya sendiri. Sebisa mungkin sebagai orang tua, jika anak menginginkan sesuati, jangan langsung diberikan, biarkan anak melakukan usahanya sendiri, agar anak bisa menghargai perjuangan dan terbiasa untuk berjuang tanpa bantuan dari orang lain ke depannya.
3. Tidak mengajari anak tentang seks sejak dini
Kebanyakan orang tua acuh tak acuh pada pelajaran seks sejak dini pada anak, mereka menganggap enteng, dan merasa belum saatnya untuk anak mengetahui tentang seks, ada juga orang tua yang bingung dan malu untuk memberi pelajaran tentang seks sejak dini pada anak. Padahal ini merupakan hal yang sangat crusial, banyak anak-anak di luar sana yang salah mengambil tindakan karena mereka tidak mendapat pengetahuan yang benar tentang seks, banyak terjadi kekerasan seksual di bawah umur, hamil diluar nikah, dan kasus-kasus lainnya. Maka dari itu, orang tua harus sigap sejak dini, orang tua harus memberikan pelajaran tentang seks sejak dini namun dengan bahasa dan cara yang sesuai dengan usia anak. Jika bingung, orang tua bisa mengakses atau mempelajari caranya melalui sosial media ataupun YouTube, banyak dokter dan profesional lainnya menjelaskan caranya.
4. Membanding-bandingkan anak mereka
Hal ini sangat sering terjadi di sekitar kita, banyak orang tua yang membanding-bandingkan anaknya baik itu dalam hal prestasi, sikap, dan hal lainnya. Orang tua mungkin berpikir itu meupakan cara agar bisa merangsang anak agar mau berusaha dan menjadi lebih baik. Namun sayangnya hal itu adalah hal yang salah. Membanding-bandingkan anak malah akan membuat anak merasa tidak dihargai atas perjuangan dan hasil yang dia usahakan. Anak akan merasa tidak diapresiasi oleh orang tua sendiri sehingga mencari pelarian ke orang lain, hal ini yang sering menyebabkan hubungan anak dengan orang tua menjadi renggang. Anak akan lebih terbuka ke orang lain dan tertutup keorang tuanya. Orang tua harusnya bisa menghargai dan memberikan apresiasi atas apapun yang dilakukan anak walaupun hasilnya tidak terlalu bagus, dan terus memberikan dorongan dengan cara yang positif.
5. Terlalu mengekang anak
Hal ini biasanya orang tua lakukan karna takut terjadi hal hal yang tidak baik, tapi sebenarnya mengekang anak akan sangat berdampak buruk pada mental anak itu sendiri, seperti biasanya anak yang dikekang gampang stres karna merasa tidak bisa bebas, lebih tertutup dan susah bersosialisasi, akan lebih baik anak diberikan kebebasan disertai pembelajaran–pembelajaran tentang kehidupan.
Sebagai orang tua, mari kita berusaha untuk membuat anak kita merasakan kasih sayang yang patut dia dapatkan dengan cara yang baik dan positif, agar anak-anak kita tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang baik dan membanggakan.