logo-color

Publikasi
Artikel Populer

PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

HERLINA,S.E., M.Pd.

HERLINA,S.E., M.Pd.

Guru SMPN 3 Cepiring

Setiap orang unik, berbeda demikian juga siswa. Setiap siswa terlahir dengan potensi yang berbeda dengan yang lainya lalu tumbuh, dibentuk dan dikuatkan dalam lingkungan yang berbeda pula. Keberagaman latar belakang sosio kultural dan sosio ekonomi hal ini tentu mempengaruhi keberagaman kebutuhan belajar siswa. Ki Hajar Dewantara mengatakan bahwa yang dimaksud pendidikan merupakan upaya menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka sebagai manusia maupun anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Guru seyogyanya melihat keberagaman kebutuhan belajar siswa ini sebagai sebuah tantangan, untuk itulah maka guru menyikapinya dengan melaksanakan pembelajaran diferensiasi.

Pengertian Pembelajaran Berdiferensiasi

Pembelajaran berdiferensiasi merupakan strategi guru dalam mengakomodir keragaman kebutuhan belajar siswa. Menurut Tomlinson (1999:14) dalam kelas yang mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi, seorang guru melakukan upaya yang konsisten untuk merespons kebutuhan belajar siswa. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang dibuat oleh guru dengan berorientasi kepada kebutuhan siswa. Tahapan pembelajaran tersebut terkait dengan: (1) tujuan pembelajaran yang dipahami oleh guru dan siswa secara jelas; (2) guru  merencanakan pembelajaran yang memenuhi kebutuhan belajar siswa dengan memfasilitasi sumber belajar yang beragam dan kegiatan penugasan serta penilaian yang bertingkat sesuai pengetahuan dan pemahaman siswa; (3) guru menciptakan kondisi belajar agar tujuan pembelajaran tercapai sesuai target; (4) guru merencanakan prosedur dan petunjuk kerja dengan metode yang fleksibel, struktur yang jelas, sehingga meski siswa melakukan kegiatan yang berbeda, kegiatan pembelajaran berjalan efektif; (5) guru melaksanakan tes formatif untuk mendapatkan data tentang siswa yang belum mencapai indikator tujuan pembelajaran atau siswa mana yang sudah lebih dulu mencapai tujuan belajar yang ditetapkan, dan kemudian menyesuaikan rencana dan proses pembelajaran.

Bagaimana Pembelajaran Berdiferensiasi

Siswa antusias mengakses berbagai informasi yang tersedia di drive sumber belajar yang difasilitasi guru menggunakan chromebook dengan akun belajar sumber: dokumen pribadi

Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang secara proaktif melibatkan siswa selama prosesnya, serta memandang kelas sebagai tempat untuk memadukan berbagai kesiapan, minat, dan gaya belajar siswa dengan ciri: (1) pembelajaran yang memotivasi, (2) penilaian berkelanjutan, (3) pengelompokan fleksibel, (4) siswa secara aktif bereksplorasi dalam bimbingan dan arahan guru. Pembelajaran berdiferensiasi hendaknya dilaksanakan berdasarkan kondisi awal siswa, bukan berdasarkan apa yang harus dicapai siswa. Pembelajaran direncanakan dengan cermat dan strategis dengan berdasar pada upaya memahami siswa secara utuh, serta menempatkan gaya, intelegensi, kemampuan awal, dan berbagai cara belajar siswa sebagai dasar pelaksanaan pembelajaran (Gregory dan Chapman, 2002:35). Guru mengembangkan pembelajaran berdiferensiasi dengan pertimbangan: (1) Berpusat pada siswa, (2) Berpusat pada kurikulum, (3) Diferensiasi materi pembelajaran.

Strategi guru dalam pembelajaran berdiferensiasi: (1) Diferensiasi konten. Materi atau informasi apa yang akan diajarkan kepada siswa memanfaatkan bahan dan alat atau materi dan media pembelajaran sesuai dengan kebutuhan belajar siswa. (2) Diferensiasi proses. Menggunakan kegiatan berjenjang atau bertahap, menyediakan pertanyaan pemandu atau challenge, dan mengembangkan kegiatan yang beragam dan tidak monoton memberi intervensi sesuai kebutuhan kesiapan belajar siswa. (3) Diferensiasi produk. Siswa diberi pilihan dalam mendemonstrasikan hasil pekerjaannya kepada guru mengakomodir minat belajar siswa.

Kebutuhan Belajar Siswa

Pembelajaran berdiferensiasi merupakan sebuah strategi pembelajaran yang dirancang guru sesuai dengan karakteristik siswa di kelasnya supaya proses pembelajaran menyenangkan, mengaktifkan dan memberi kesempatan kepada semua siswa, untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Kesiapan Belajar (Readiness). Kesiapan belajar merupakan kemampuan awal yang dimiliki siswa untuk mempelajari tema atau pokok bahasan baru. Guru dapat mengidentifikasi kemampuan awal siswa ini melalui tes awal pembelajaran, memberikan pertanyaan pemantik atau penilaian formatif lainnya untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami pokok bahasan yang akan dipelajari.

Minat Siswa. Minat merupakan suatu keadaan dalam diri sendiri yang dapat membuatnya tertarik dan senang sehingga menghasilkan respons terhadap objek tertentu. Guru menerapkan strategi pembelajaran berbasis minat, dengan tujuan menumbuhkan kesadaran siswa akan kecintaannya sehingga terdorong untuk belajar, mengoneksi antara pengetahuan dan kecenderungan atau hobi, 2) mendemonstrasikan  koneksi antar pengetahuan dan minat dalam pembelajaran. Guru dapat mengidentifikasi kecenderungan atau minat belajar melalui asesmen formatif non kognitif, kuesioner, wawancara bahkan dalam suasana yang tidak formal atau ngobrol santai bersama siswa.

Profil Belajar siswa. Guru melakukan berbagai teknik untuk mengetahui profil siswa misalnya dengan mengamati perilaku siswa dalam pembelajaran dan keseharian di sekolah, dengan asesmen non kognitif, melakukan survey bahkan dapat mendiskusikannya dengan orang tua atau wali siswa. Guru juga dapat memperoleh informasi tentang profil belajar siswa melalui guru siswa tersebut sebelumnya serta membaca catatan pada raport siswa sebelumnya. Beberapa hal yang dapat mempengaruhi profil belajar siswa misalnya kondisi ruang belajar baik cahaya, suhu ruangan dan tingkat kebisingan serta budaya di lingkungan belajar.

Filosofi Pendidikan KHD. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan implementasi dari merdeka belajar. Dalam pembelajaran berdiferensiasi guru menuntun kekuatan kodrat yang dimiliki siswa, memberinya ruang untuk tumbuh kembang sesuai kesiapan belajar yang siswa miliki, menciptakan kondisi belajar sesuai gaya belajar siswa, memberi keleluasaan siswa untuk memilih cara berekspresi menyajikan kemampuanya atau hasil karyanya dalam bentuk yang diminati siswa.

Nilai dan Peran Guru Penggerak. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan penerapan nilai dan peran guru penggerak. Segala keputusan yang diambil oleh seorang guru penggerak didasari oleh semangat untuk memberdayakan diri dengan memanfaatkan kekuatan yang ada untuk menyediakan suasana belajar dan proses pembelajaran yang berkualitas untuk siswa. Mendahulukan kepentingan siswanya, seperti: “Apa yang dibutuhkan oleh siswa saya?”, “Kondisi seperti apa yang akan saya ciptakan supaya proses pembelajaran lebih menyenangkan?”. Pertanyaan tersebut berimplikasi pada kemampuan guru menyusun rencana pembelajaran, melaksanakan dan melakukan penilaian dengan mengakomodir kebutuhan belajar siswa yang dikenal dengan pembelajaran berdiferensiasi.

Visi Guru Penggerak. Memiliki siswa berkarakter mandiri, kreatif, bernalar kritis, bergotong royong, berkebhinekaan global, beriman bertawa dan berakhlak mulia adalah visi guru penggerak. Untuk menggapai impian tersebut tentu perlu prakarsa guru penggerak. Mulai dari mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa, menganalisis hasilnya untuk menentukan kebutuhan belajar siswa, memenuhi kebutuhan belajar siswa melalui penerapan pembelajaran berdiferensiasi, berkolaborasi dengan kepala sekolah dan rekan guru untuk berupaya mengakomodir kebutuhan belajar siswa.

Budaya Positif. Pembelajaran diferensiasi merupakan wujud dari pelaksanaan budaya positif.  Dalam pembelajaran berdiferensiasi guru memberi ruang siswa menggali potensinya menuju kepada sebuah tujuan mulia, sesuatu yang dihargai dan bermakna melalui tindakan belajar yang bertanggung jawab terhadap apa yang diminati, dengan senang akan yang dilakukan. Pembelajaran diferensiasi menyediakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman karena dirancang dengan memperhatikan kebutuhan belajar siswa melalui asesmen formatif yang berkelanjutan melibatkan siswa dalam perencanaan pelaksanaan dan penilaian pembelajaran.

Tags

Share this post:

Postingan Lain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jika ingin berlangganan berita dari kami, silakan memasukkan email pada kolom di bawah ini

Radar Edukasi adalah portal berita pendidikan di bawah naungan Penerbit P4I