logo-color

Publikasi
Artikel Populer

MENCEGAH GAYA HIDUP HEDONISME MELALUI PENDIDIKAN

TUPARI, S.Ag., M.M.

TUPARI, S.Ag., M.M.

Guru SMA Bodhisattva Bandar Lampung
tupari@sma-bodhisattva.sch.id

Masih marak pemberitaan tentang penganiayaan yang dilakukan oleh seorang pemuda yang berinisial MDS anak dari Pejabat Ditjen Pajak kepada David, seorang pelajar yang berusia 15 tahun. Dalam video yang beredar luas di media sosial, terlihat MDS melakukan kekerasan terhadap David yang diketahui adalah mantan pacar dari kekasihnya saat ini. MDS beberapa kali menendang kepala korban yang sudah terkapar di jalanan. Miris, bahwa kejadian tersebut dengan sengaja direkam oleh teman MDS atas permintaannya. Ditambah lagi orang-orang yang terlibat juga pun adalah orang yang terpelajar. Begitu juga dengan pacar MDS yang masih berstatus pelajar SMA.

Kekerasan tidak dapat dibenarkan dalam kondisi apa pun, terlepas dari siapa pelakunya atau siapa korbannya. Kekerasan fisik dan emosional dapat menyebabkan cedera fisik, trauma psikologis, dan bahkan kematian. Oleh sebab itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan kesadaran dan etika moral di kalangan masyarakat agar kekerasan demikian tidak terulang lagi di masa depan.

Kasus ini begitu ramai karena diketahui bahwa MDS adalah adalah anak seorang pejabat dan memiliki gaya hidup hedonis. Belajar dari kasus ini, saya akan membahas bagaimana mencegah perilaku hidup hedon melalui pendekatan pendidikan.

Gaya hidup hedonisme dan perilaku jahat dapat berkaitan erat, terutama jika perilaku hedonistik tersebut dilakukan dengan tidak bertanggung jawab atau tidak memperhatikan dampak negatifnya pada orang lain dan masyarakat. Perilaku hedonistik yang berlebihan dapat menyebabkan seseorang memiliki obsesi berlebihan terhadap kesenangan dan kepuasan pribadi, sehingga mereka mungkin mengambil tindakan yang tidak etis atau bahkan melanggar hukum untuk mencapai tujuannya.

Gaya hidup hedonisme adalah gaya hidup yang menempatkan kesenangan dan kepuasan pribadi sebagai prioritas utama. Dalam gaya hidup ini, orang cenderung mengikuti keinginan dan nafsunya untuk mendapatkan kebahagiaan dan kesenangan.

Perilaku hedonistik berlebihan juga dapat menghasilkan perilaku impulsif yang berpotensi merugikan diri sendiri dan orang lain, seperti melakukan kekerasan fisik atau penganiayaan kepada orang lain tanpa merasa bersalah.

Pendidikan merupakan faktor penting dalam membentuk gaya hidup seseorang. Dalam hal gaya hidup hedonisme, pendidikan berperan membantu seseorang memahami dampak jangka panjang dari tindakannya dan membuat keputusan yang lebih baik tentang cara hidupnya.

Pendidikan dapat membantu seseorang memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang nilai-nilai moral dan etika. Hal ini berarti bahwa pendidikan membantu mencegah gaya hidup hedonisme yang berlebihan dan membantu seseorang memperoleh kebahagiaan yang lebih berkelanjutan.

Sebagaimana pepatah penting bahwa mencegah lebih mudah daripada mengobati, maka mencegah gaya hidup hedonisme lebih mudah dilakukan daripada mengatasi perilaku hedonistik yang telah terbentuk.

Lalu bagaimana mencegah gaya hidup hedonisme? Pendidikan dapat menjadi sarana yang efektif dalam mencegah gaya hidup hedonisme, caranya:

1. Pendidikan mengajarkan nilai-nilai moral dan etika

Pendidikan dapat mengajarkan nilai-nilai moral dan etika yang baik dan membantu individu memahami dampak positif dan negatif dari perilaku hedonistik.

2. Pendidikan mengajarkan keterampilan hidup

Pendidikan mengajarkan keterampilan hidup, seperti pengelolaan keuangan, keterampilan sosial, dan pengambilan keputusan yang baik, untuk membantu individu membuat keputusan yang lebih baik dalam kehidupan mereka.

3. Pendidikan mengembangkan keterampilan kritis dan analitis

Pendidikan dapat membantu individu mengembangkan keterampilan kritis dan analitis untuk mengevaluasi informasi dan membuat keputusan yang lebih baik.

4. Pendidikan menyediakan model peran yang baik

Pendidikan menyediakan model peran yang baik, seperti guru, orang tua, atau pemimpin masyarakat yang mempraktikkan perilaku yang positif dan bertanggung jawab. Pendidikan juga menjelaskan konsekuensi jangka panjang dari perilaku hedonistik yang merugikan, seperti penyalahgunaan narkoba, minuman keras, atau seks bebas.

Gaya hidup hedonisme lebih efektif jika dicegah oleh diri sendiri, terlebih lagi sebagai seorang pelajar. Beberapa cara pelajar mencegah gaya hidup hedonisme antara lain:

1) Identifikasi nilai dan tujuan hidup yang ingin dicapai

Dengan memiliki tujuan hidup yang jelas, pelajar dapat fokus pada hal-hal yang penting dan meningkatkan kualitas hidup.

2) Mengevaluasi setiap tindakan dengan refleksi diri secara berkala

Dengan mempertimbangkan dampak setiap tindakan pada diri sendiri dan orang lain, pelajar dapat memperkuat kesadaran diri dan memperbaiki perilakunya yang mungkin tidak sesuai dengan nilai dan tujuan hidupnya.

3) Memiliki Pola hidup sederhana

Pola hidup sederhana adalah cara hidup dengan mengutamakan kebutuhan dan kemampuan tanpa berlebihan bukan pada gengsi dan kemewahan sebagai cara mengekspresikan diri.

4) Jalin hubungan yang sehat

Bergaul dengan orang-orang yang memiliki nilai yang sama atau sejalan dengan kita sehingga memperkuat keterikatan sosial dan nilai-nilai kemanusiaan.

5) Lakukan kegiatan positif

Kegiatan yang positif sangat membantu mengalihkan perhatian dari perilaku hedonistik. Misalnya belajar, membaca, berolahraga, atau terlibat dalam kegiatan sosial dan keagamaan.

Pelajar dapat membangun kekuatan untuk mencegah gaya hidup hedonisme dan memperkuat nilai dan tujuan hidup yang lebih baik dengan mengimplementasikan strategi-strategi ini. Dengan menerapkan pendekatan yang komprehensif dalam pendidikan, termasuk pengembangan nilai, keterampilan, dan sikap, individu dapat lebih siap untuk menghadapi tekanan dari lingkungan yang cenderung mendorong perilaku hedonistik.

Dengan memahami pendidikan dan pengembangan nilai-nilai moral dan etika yang baik akan membantu individu memahami konsekuensi dari tindakan mereka dan meminimalkan risiko terjadinya perilaku jahat. Kaya boleh, hidup hedon jangan!

Tags

Share this post:

Postingan Lain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jika ingin berlangganan berita dari kami, silakan memasukkan email pada kolom di bawah ini

Radar Edukasi adalah portal berita pendidikan di bawah naungan Penerbit P4I