Yoshevina Noor Aulya, S.Pd.
Mahasiswa PPG Prajabatan 2022 Gelombang 1
Universitas Negeri Semarang
yoshevinanooraulya@gmail.com
Kemajuan teknologi membuat semua aspek kehidupan mendapat perubahan. Mulai dari aspek pendidikan, ekonomi, sosial, budaya, hukum, bahkan politik. Kemajuan teknologi ini merupakan dampak dari adanya globalisasi. Salah satu kemajuan teknologi yaitu meluncurnya aplikasi TikTok. TikTok sangat membawa perubahan pada berbagai aspek kehidupan.
TikTok merupakan aplikasi yang sangat populer di Indonesia, bahkan di dunia. Aplikasi ini berisi fitur penayangan video pendek yang digunakan mulai dari usia anak-anak hingga dewasa. Dilansir dari situs dataindonesia.id warga negara Indonesia menjadi pengguna aktif aplikasi TikTok terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat. Pengguna TikTok di Indonesia bahkan dapat menghabiskan waktunya selama 23,1 jam per bulan untuk membuka aplikasi tersebut. TikTok menjadi salah satu aplikasi yang menarik perhatian terutama anak muda karena tampilannya dengan fitur yang menarik dan mudah digunakan. Aplikasi TikTok adalah sebuah platform digital yang memiliki fitur video musik media sosial Tiongkok yang mulai diperkenalkan pada September 2016. Seperti yang dilansir dari situs pranataprinting.com, popularitas TikTok mulai mencuat pada tahun 2019. Pada Google Play Store terlihat jumlah unduhannya telah mencapai 500 juta pengguna aktif di seluruh dunia.
Indonesia sempat tidak menyetujui penggunaan TikTok dikarenakan keberadaan TikTok dahulu hanya digunakan untuk video menari yang dianggap kurang mendidik masyarakat. Namun semenjak terjadinya pandemi covid-19, banyak penduduk Indonesia yang menghabiskan waktunya di rumah. Hal ini menjadi faktor mencuatnya TikTok sebagai aplikasi yang dapat menghibur penggunanya walaupun hanya di rumah. Bahkan banyak kreator TikTok dari Indonesia menyajikan video yang bukan hanya sekadar menari saja, namun juga menampilkan karya terbaiknya.
Terjadinya pandemi Covid-19 menjadikan pemerintah menetapkan kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dalam menghambat penyebaran virus covid-19 di sekolah. Tentu saja hal ini membuat para guru diharuskan untuk kreatif dan inovatif dalam mengemas pembelajaran yang tetap menarik bagi siswa. Menurut Devi (2022), guru dituntut untuk dapat mengakses berbagai media melalui internet, salah satunya media sosial. Media sosial diharapkan dapat menjadi sarana bagi guru untuk menyampaikan materi pelajaran yang efektif dan menarik bagi siswa, walaupun hanya belajar dari rumah.
Berbagai media sosial ditawarkan, namun TikTok menjadi peringkat kedua sebagai media sosial terpopuler di dunia tahun 2023 yang dilansir dari laporan “Cloudflare Radar 2023 Year in Review” dan tertulis pada situs ayovaksindinkeskdi.id. TikTok saat ini menjadi aplikasi yang menarik dan digemari oleh kaum milenial sehingga dapat dimanfaatkan sebagai media inovatif dalam pembelajaran.
Proses pembelajaran yang baik menurut Mustaqim (2017) perlu memuat aspek interaktif, menyenangkan, menantang, memotivasi dan memberi ruang bagi siswa untuk menyalurkan kreativitasnya sesuai bakat dan minatnya. TikTok memiliki fitur yang lengkap yang tentu saja bisa diterapkan sebagai media pembelajaran yang menarik, misalnya fitur rekam suara, rekam video yang bisa ditambahkan pula suara latar dan filter bagi penggunanya. Bahkan sekarang dilengkapi fitur posting foto berslide, dan fitur live (siaran langsung). TikTok pun sangat mudah digunakan untuk semua kalangan yang juga mudah dibagikan dan diunduh kapan saja.
Berdasarkan pernyataan tersebut, melalui aplikasi TikTok guru dapat dengan mudah berkolaborasi dengan siswa untuk membuat media pembelajaran yang mendukung proses pembelajaran yang baik. Penggunaan aplikasi TikTok sangat menantang dan menyenangkan dalam penggunaannya karena perlu membuat video yang menarik perhatian. Guru juga dapat memanfaatkan aplikasi TikTok sebagai sebagai media ajar yang interaktif melalui fitur komen pada setiap video yang diunggah atau dapat melalui fitur live (siaran langsung). TikTok juga menjadi media presentasi produk oleh siswa sesuai kreativitasnya.
Pembuatan konten pembelajaran pada aplikasi TikTok sangat menguntungkan bagi guru bahkan siswa. Seperti dilansir dari situs guruinovatif.id, setidaknya terdapat tiga keterampilan yang akan terlatih dalam pembuatan konten pembelajaran pada aplikasi TikTok, antara lain:
1. Keterampilan Berbicara
Pembuatan konten pembelajaran pada aplikasi TikTok dapat melatih guru dan siswa dalam hal keterampilan berbicara secara efektif dan efisien karena keterbatasan waktu yang diberikan pada perekaman suara pada aplikasi TikTok.
2. Keterampilan Membaca atau Literasi Membaca
Keterampilan membaca warga Indonesia memang perlu dikembangkan karena menurut data statistik dari UNESCO yang dapat dilansir dari situs perpustakaan.bsn.go.id, dari total 61 negara, Indonesia menjadi negara yang berada pada peringkat 60 dengan tingkat literasi yang rendah. Melalui pembuatan konten pembelajaran pada aplikasi TikTok, maka sebelum membuat media pembelajaran atau video, guru perlu mempelajari materi bahan ajar yang akan disampaikan agar tersampaikan secara efektif. Selain itu, siswa juga perlu membaca materi yang akan dipresentasikannya melalui video yang akan dibuatnya.
3. Kreativitas
Kreativitas diperoleh dari interaksi dengan seseorang dalam hal bertukar ide atau gagasan dengan orang lain atau dari pengamatan di lingkungan sekitar. Pembuatan konten TikTok ini dapat memunculkan kreativitas guru dan siswa dalam menyajikan materi pembelajaran yang menyenangkan dan menarik. Bukan hanya menarik saja, namun juga dapat tersampaikan secara efektif dan jelas bagi penonton.
Jadi, sebagai guru era digital yang hidup di zaman penuh kemajuan ini, kita harus selalu berinovasi dan membuka diri terhadap perkembangan ilmu dan teknologi. Guru melakukan inovasi dan menjadi seseorang yang kreatif demi melayani kebutuhan belajar siswa dan melakukan pengembangan proses pembelajaran yang lebih menyenangkan. Tentu saja pembuatan media pembelajaran harus disesuaikan dengan kondisi, kemampuan, dan karakteristik siswa agar tercipta pembelajaran interaktif, berdiferensiasi, dan merdeka. Tak lupa media pembelajaran juga harus disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan. Semangat berinovasi dan kreatif Bapak/Ibu Guru!
Referensi
Abdillah, P. (2023, January 14). Media Sosial Paling Populer 2023, Posisi Pertama Bukan TikTok. Ayovaksindinkeskdi. Retrieved January 15, 2023, from https://www.ayovaksindinkeskdi.id/media-sosial-paling-populer-2023/
Devi, A. A. (2022, Mei). Pemanfaatan Aplikasi TikTok Sebagai Media Pembelajaran. Jurnal EPISTEMA, 3(1). https://doi.org/10.21831/ep.v3i1.40990
Mengapa Literasi di Indonesia Sangat Terendah. (2017, Oktober Kamis). Warta Perpustakaan. Retrieved January 15, 2023, from https://perpustakaan.bsn.go.id/index.php?p=news&id=1077
Munawarah, R. (2022, July 30). Membuat Konten Tiktok Sebagai Salah Satu Media Inovasi Pembelajaran. Guruinovatif.id. Retrieved January 15, 2023, from https://guruinovatif.id/@ririnmunawarah,spd/membuat-konten-tiktok-sebagai-salah-satu-media-inovasi-pembelajaran
Mustaqim, I. (2017). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Augmented Reality. Jurnal Edukasi Elektro, 1(1). https://doi.org/10.21831/jee.v1i1.13267
Rizaty, M. A. (2022, July 11). Pengguna Tiktok Indonesia Terbesar Kedua di Dunia. Data Indonesia. Retrieved January 15, 2023, from https://dataindonesia.id/Digital/detail/pengguna-tiktok-indonesia-terbesar-kedua-di-dunia
Sejarah Singkat Aplikasi Tik Tok Yang Mendunia. (n.d.). Pranata Printing. Retrieved January 15, 2023, from https://www.pranataprinting.com/sejarah-singkat-aplikasi-tik-tok-yang-mendunia/