logo-color

Publikasi
Artikel Populer

MENINGKATKAN KETRAMPILAN MENULIS TEKS PROCEDURE DENGAN TEKNIK MODELLING

ANGGARAINI MAULINA KASIH, S.Pd

ANGGARAINI MAULINA KASIH, S.Pd

GURU SMP NEGERI 2 TAMAN, KAB. PEMALANG

Menulis merupakan kegiatan yang dilakukan agar dapat menuangkan ide, ataupun kreativitas berpikir sehingga dapat menghasilkan sebuah karya yang dapat dimengerti dan dipahami oleh semua orang. Buah pikiran yang ditulis itu tentu saja harus sesuai dengan sistematika menulis yang berlaku sehingga orang yang membaca akan mudah mencerna apa yang hendak disampaikan oleh penulis itu sendiri.

Pembelajaran Bahasa Inggris di SMP mempunyai target yang ingin dicapai oleh guru terhadap anak didiknya dimana mereka harus menguasai empat ketrampilan yang dimaksud yaitu listening, speaking, reading dan writing. Di mana keempat keterampilan tersebut harus dikuasai oleh peserta didik secara bertahap sesuai dengan tingkatnya. Di kelas 7 mereka mulai belajar keempat ketrampilan tersebut untuk hal–hal yang paling sederhana, kemudian berlanjut di kelas 8 ada ketrampilan yang mulai berkembang terutama pada reading dan writing dan dimatangkan pada kelas 9 di mana mereka mulai mengembangkan lagi ketrampilan mereka pada speaking dan writing, sehingga diharapkan setelah itu mereka mulai dapat mempraktekan keempat ketrampilan tersebut dalam kehidupan sehari–hari, menyapa orang asing, membaca label obat, mendengarkan musik berbahasa Inggris dan aktivitas lainnya yang menggunakan bahasa Inggris.

Menurut silabus kelas 9 disebutkan bahwa keterampilan yang diharapkan dikuaai oleh peserta didik pada writing adalah peserta didik dapat menangkap makna secara kontekstual terkait fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks prosedur lisan dan tulis, sangat pendek dan sederhana, dalam bentuk resep dan manual. Dalam hal ini peserta didik selain dapat membaca teks procedure, diharapkan juga dapat menuliskan teks procedure dalam bentuk yang paling sederhana. Karena sebetulnya teks procedure banyak ditemukan di lingkungan sekitar peserta didik itu sendiri.

Dari keempat ketrampilan dasar tersebut kemampuan menulis/writing adalah keterampilan yang dirasa sulit bagi peserta didik, karena termasuk ketrampilan yang produktif. Untuk bisa memproduksi suatu kalimat ataupun paragraf peserta didik harus mempunyai kosa kata yang memadai, penguasaan grammar yang cukup dan juga langkah– langkah retorika yang sesuai dengan jenis teks yang mereka tulis. Dalam teks procedure peserta didik harus paham generic structure teksnya, language features yang digunakan dalam teks procedure itu sendiri. Berkaitan dengan language features ini yang dipelajari adalah kalimat perintah/imperative, memahami noun phrase, dan tentu saja menguasai kalimat Simple Present.

Permasalahan yang sering muncul pada peserta didik kelas IX, utamanya di sekolah penulis yaitu SMP Negeri 2 Taman, pada materi teks procedure adalah peserta didik tidak dapat menuliskan struktur dalam hal ini penggunaan kalimat perintah/imperative, penggunaan noun phrase, ejaan dan tanda baca yang salah sehingga teks yang dibuat peserta didik  sering tidak bermakna secara benar dan sistematis. Peserta didik menemui kesulitan membedakan kalimat Simple Present dengan kalimat perintah /imperative.

Oleh sebab itu untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas, penulis mencoba menggunakan metode pembelajaran yang menarik yaitu dengan menggunakan metode “Modelling”. Di sini penulis akan membimbing peserta didik untuk bisa menulis teks procedure secara bertahap. Penulis mengawali pembelajaran dengan memberikan contoh teks procedure: “How to make fried noodle”. Kemudian peserta didik diminta untuk menjawab pertanyaan. Selanjutnya peserta didik diberi latihan kalimat perintah/imperative yang diberikan secara acak. Kemudian peserta didik diminta untuk menyusun menjadi kalimat perintah yang benar. Latihan berikutnya adalah model teks procedure: “How to make noodle soup” di mana teksnya dipotong–potong untuk disusun menjadi teks procedure yang benar. Model terakhir adalah teks procedure yang dibuat menjadi rumpang. Selanjutnya peserta didik diminta untuk melengkapi teks tersebut dengan lengkap dan benar.

Ternyata dengan menggunakan teknik modelling ini membantu peserta didik untuk melatih keterampilan mereka dalam menulis. Diharapkan dengan penguasaan keterampilan yang baik peserta didik dapat menuangkan ide, gagasan ataupun pemikirannya dengan baik. Khususnya dalam Bahasa Inggris kelas IX peserta didik dapat menulis teks procedure dengan benar, apakah itu teks procedure tentang bagaimana cara membuat sesuatu atau cara mengoperasikam sesuatu. Mengapa mereka perlu untuk menguasai ketrampilan tersebut? Karena dalam kehidupan sehari–hari, teks procedure ini banyak dijumpai di hampir semua produk rumah tangga. Sebagaimana yang dikatakan seorang ahli bernama Lasa HS dalam bukunya “Menulis itu segampang ngomong”. Secara garis besar ia menjelaskan bahwa menulis itu sederhana dan simpel. Sesimpel ketika kita ngomong sehari–hari. Ngomong cas cis cus tanpa harus kesulitan menuangkannya. Lasa HS pun menekankan bahwa menulis itu bukanlah dunia yang menakutkan.

Tags

Share this post:

Postingan Lain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jika ingin berlangganan berita dari kami, silakan memasukkan email pada kolom di bawah ini

Radar Edukasi adalah portal berita pendidikan di bawah naungan Penerbit P4I