AHMAD FAJRI QASHASHI
Dalam tripusat pendidikan yang diutarakan oleh Ki Hajar Dewantara, ada 3 lingkungan utama yang memengaruhi pendidikan dan karakter anak, yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan juga lingkungan masyarakat (sosial). Dalam 3 lingkungan ini semuanya berperan penting dalam membentuk karakter anak. Namun yang paling mendasar dan paling awal didapatkan oleh anak adalah dari lingkungan keluarga.
Dalam lingkungan keluarga, yang paling banyak mengambil peran dalam mendidik anak adalah orang tua, hal ini biasa disebut parenting. Parenting sendiri adalah mengasuh, mengajar, dan membimbing anak untuk melakukan hal yang baik dan benar. Setiap orang tua diwajibkan untuk membimbing anaknya, agar tumbuh menjadi pribadi yang baik. Parenting ini sendiri terdengar mudah dan umum bagi semua orang, namun nyatanya parenting ini sangatlah sulit, banyak hal yang harus diperhatikan oleh orang tua dalam mendidik anaknya antara lain:
1) Menjadi Contoh Teladan yang Baik untuk Anak
Sebagai orang tua, tentunya harus memberikan contoh yang baik untuk anaknya, karena sejak bayi anak sudah mulai mencontoh dan meniru apa yang dilakukan oleh orang tuanya, tentunya orang tua harus bersikap baik di depan anak, biasakan untuk melakukan hal-hal baik dan yang patut untuk ditiru agar karakter anak juga menjadi baik ke depannya. Orang tua juga harus teladan terlebih lagi di era modern saat ini, anak sangat cepat terpapar oleh hal-hal yang negatif yang bisa didapatkan melalui media sosial yang sangat mudah untuk diakses oleh anak.
2) Waktu Kebersamaan (Quality Time)
Walaupun orangtua sibuk bekerja, usahakan untuk tetap menyisihkan waktu untuk dihabiskan bersama anaknya. Dan waktu yang dihabiskan bersama haruslah berkualitas, dalam artian benar-benar memberi perhatian yang cukup pada anak, bukan hanya berkumpul bersama dan sibuk dengan kegiatan masing-masing. Jika anak mendapatkan waktu kebersamaan yang berkualitas dan juga kasih sayang yang cukup dari orang tuanya, maka anak akan tumbuh menjadi sosok yang berkelakuan baik kedepannya.
3) Tidak Berlebihan Dalam Memanjakan Anak
Sebagai orang tua, tentunya sangat ingin memanjakan dan memberikan segalanya untuk sang anak, namun, jika memanjakan anak secara berlebihan, kelak anak akan tumbuh menjadi sosok yang manja dan bergantung pada orang tua, tentunya ini bukanlah hal yang baik, karena anak juga harus tumbuh mandiri dan bisa berusaha sendiri untuk kedepannya, maka dari itu,orang tua haruslah memanjakan anak dengan secukupnya. Ajarkan anak untuk berusaha sejak dini jika ingin mendapatakan sesuatu yang diinginkan.
Dalam era modern ini, sangat banyak hal negatif yang bisa dengan mudah mempengaruhi anak, oleh karena itu orang tua harus siap dalam mengambil tindakan yang tepat untuk menjaga anaknya. Adapun beberapa masalah yang sering muncul di era modern dan cara orang tua menanganinya:
1. Konten Negatif Media Sosial
Media sosial sangatlah mudah untuk diakses oleh siapapun, bahkan oleh anak-anak. Didalam media sosial banyak konten yang tidak seharusnya dilihat dan diakses oleh anak dibawah umur, hal ini dapat mempengaruhi mental anak-anak menjadi tidak baik, seagai orang tua, hal yang perlu dilakukan adalah membatasi anaknya untuk bermain ponsel, jangan memberikan anak bebas memainkan ponsel dirumah hanya karena anak menangis dan rewel, biasakan anak untuk bermain ponsel dengan batas waktu tertentu. Selain itu sekarang juga sudah ada beberapa media sosial yang membantu orang tua membatasi konten yang bisa dilihat anak, seperti youtube kids, dll. Sebisa mungkin orang tua juga harus memberikan arahan dan penjelasan mana yang baik dang yang salah pada anak sejak dini agar kedepannya anak bisa membatasi diri dalam bermain media sosial.
2. Tren Luar di Kalangan Anak Muda
Karena mudah mendapat informasi dari luar, akhirnya banyak tren-tren dari luar yang masuk ke Indonesia, bukan hanya tren yang positif,namun banyak juga tren negatif yang masuk dan ditiru oleh anak muda. Contohnya tato, tindik, bahkan seks bebas. Hal ini sangat sulit untuk dikendalikan oleh orang tua, karena anak biasanya terpapar tren ini dari lingkungan sekitar di luar rumah. Namun ada beberapa langkah yang bisa dilakukan orang tua dalam mencegah anaknya terjerumus kedalam hal tersebut, salah satunya dengan mengajarkan anak tentang agama sejak dini agar iman anak kuat dan memiliki pegangan yang teguh dalam memilih gaya hidupnya, orang tua juga bisa mengenalkan dan mengajarkan budaya daerah dan budaya-budaya asli Indonesia sejak dini agar anak tertarik dan mencintai kebudayaan asli negeri.
3. Percintaan
Hubungan percintaan juga merupakan masalah yang paling sering terjadi dikalangan anak remaja saat ini, saat anak mencapai usia remaja mereka mulai suka terhadap lawan jenis dan ingin menjalin hubungan yang romantis, hal ini sebenarnya merupakan hal yang wajar dan tidak buruk. Namun karena anak muda memiliki rasa ingin tau yang besar, tidak jarang dari mereka salah dalam bertindak dan melakukan hal yang belum boleh mereka lakukan pada usianya. Orang tua harus ambil peran dalam hal ini, orang tua harus memberikan sudut pandang yang tepat dan batasan dalam hal ini agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Perlu juga mengajarkan tentang pendidikan seks sejak dini agar anak tau resiko yang dapat terjadi jika mereka salah mengambil piilihan.
4. Pergaulan Bebas
Dalam dunia sosialnya, anak muda sangatlah rawan terjerat dengan pergaulan bebas yang bisa menjerumuskan anak ke dalam hal yang negatif seperti obat-obatan terlarang, merokok, seks bebas, dll. Hal yang perlu dilakukan oleh orang tua adalah sering-sering mengajak anak untuk mengobrol, terbuka dan mau mendengarkan masalah yang dialami oleh anak agar anak merasa dekat dan tidak malu mengutarakan isi hati dan yang dialaminya kepada orang tua.
Jika anak sudah terlanjur terjerumus dan terkena salah satu permasalahan di atas, sebagai orang tua kita harus menggandeng anak dan membantunya untuk keluar dari masalah tersebut, bukan hanya memarahi dan memberi hukuman pada anak, itu justru akan membuat anak merasa tidak disayangi dan bisa jadi semakin memburuk. Oleh karena itu sebagai orang tua harus memerikan masukan dan nasihat yang positif untuk anak dan memberi penanganan yang tepat agar anak bisa terlepas dari maslah yang dialaminya.