logo-color

Publikasi
Artikel Populer

“MACAN MATI” SOLUSI PENGGUNAAN GAWAI UNTUK KEGIATAN POSITIF PADA MATA PELAJARAN IPA PASCA PANDEMI COVID-19

RR. Indah Wahju Ratnawati
RR. Indah Wahju Ratnawati

Guru SMP Negeri 2 Kalitidu

Fenomena Pasca Pandemi Covid-19

Siswa saat ini berada dalam masa transisi dari pandemik ke endemik. Selama kurang lebih 1,5 tahun mereka belajar di rumah dengan menggunakan gawai untuk menunjang pembelajaran jarak jauh. Tak jarang banyak siswa yang tidak bisa lepas dari gawainya. Dari beberapa siswa yang dipilih secara acak sebagai sampling observasi, mereka menyatakan main game dengan gawai sampai larut malam. Tidak mengherankan jika siswa-siswi tersebut mengantuk bahkan tertidur saat pembelajaran di sekolah sedang berlangsung.

Untuk itulah kreativitas seorang guru sangat diperlukan agar pembelajaran menjadi menarik dan tidak ditinggal tidur oleh siswa-siswinya. Banyak cara yang dilakukan oleh guru mulai dengan memanfaatkan gawai sebagai sarana pembelajaran di sekolah atau penggunaan gawai sebagai sarana dalam mengerjakan latihan dengan bantuan aplikasi tertentu.

Namun tidak sedikit sekolah-sekolah yang menerapkan kesepakatan tidak boleh membawa gawai ke sekolah. Guru bisa mensiasati pembatasan penggunaan gawai di sekolah. “Bagaimana dengan kontrol yang lemah dari orang tua terhadap penggunaan gawai di rumah?” Oleh karena itu mata pelajaran IPA yang erat kaitannya dengan perkembangan teknologi perlu merancang suatu metode, agar siswa menggunakan gawainya untuk kegiatan yang positif.

 

“Macan Mati”

“Macan Mati” merupakan akronim dari majalah cantol materi IPA. Majalah cantol ini bisa menjadi solusi kegiatan positif penggunaan gawai. Hal itu dimaksudkan sebagai usaha mensiasati agar gawai siswa tidak hanya digunakan untuk bermain game, melainkan juga untuk menunjang kegiatan pembelajaran.

Prosedur penggunaan “Macan Mati“, pertama-tama siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Tiap kelompok diberikan tugas mencari artikel yang berkaitan dengan materi IPA dengan topik bahasan tertentu. Pada pertemuan berikutnya tiap-tiap kelompok diminta membawa alat dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan “Macan Mati”. Alat dan bahan tersebut antara lain kalender bekas, gunting, lem, spidol warna-warni, kertas warna-warni, dan peniti.

Setiap kelompok secara bergiliran diberikan kesempatan presentasi kedepan kelas menceritakan topik bahasan materi IPA yang telah mereka temukan dari hasil searching dengan gawainya. Kemudian mereka diminta untuk menuliskan dikertas warna-warni topik yang telah dipresntasikan. Selanjutnya hasil tulisan ditempel pada kalender bekas. Sebelum dipajang hasil tulisan mereka diberikan hiasan sesuai kreativitas kelompoknya.

Untuk pemajangan hendaknya dipilih tempat yang teduh, rindang dan sering dilalui siswa. Misalnya dipajang pada diding greenhouse dengan menggunakan peniti. Pemajangan hasil kaya ini dimaksudkan untuk memberikan penghargaan atas karya yang telah mereka hasilkan. Di samping itu juga berfungsi sebagai usaha memupuk kreatifitas siswa. Yang tidak kalah pentingnya pemajangan “Macan Mati “ ini juga bertujuan untuk sarana komunikasi materi IPA dengan kawan-kawan pada kelas lain.

Setiap seminggu sekali “Macan Mati” ini diganti dengan materi-materi baru. Dampak yang diperoleh dengan penggunaan “Macan Mati” ini siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran, tidak mengantuk lagi, pengetahuannya bertambah didorong oleh keingin tahuannya terhadap karya kawan-kawan dari kelas lain.

Tags

Share this post:

Postingan Lain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jika ingin berlangganan berita dari kami, silakan memasukkan email pada kolom di bawah ini

Radar Edukasi adalah portal berita pendidikan di bawah naungan Penerbit P4I