logo-color

Publikasi
Artikel Populer

PROFIL PELAJAR PANCASILA PADA PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN

Suherman Komara, S.Pd.

Suherman Komara, S.Pd.

Guru SDN 1 Ciraja

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, pada Pasal 1 disebutkan bahwa pendidikan kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan. Nilai kepramukaan itu sendiri adalah merupakan inti kurikulum pendidikan kepramukaan, sebagai landasan dalam penyelenggaraan pendidikan kepramukaan.

Kemudian yang di maksud dengan profil pelajar Pancasila adalah sejumlah karakter dan kompetensi yang diharapkan untuk diraih oleh peserta didik, yang didasarkan pada nilai-nilai luhur Pancasila. Antara pendidikan kepramukaan dengan profil pelajar Pancasila sangat berkaitan erat. Pendidikan kepramukaan merupakan salah satu wadah untuk menumbuhkembangkan profil pelajar Pancasila dalam jiwa setiap anggota gerakan pramuka. Gerakan pramuka memiliki peranan yang sangat besar dalam membentuk kepribadian, jiwa kepemimpinan dan kedisiplinan generasi muda.

Di dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Ekstrakurikuler Wajib Pada Pendidikan Dasar dan Menengah, disebutkan bahwa Kepramukaan adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis, yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan,yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur.

Sasaran akhir itulah yang menjadi titik yang sama antara sasaran akhir profil pelajar Pancasila dengan pendidikan kepramukaan, yaitu membentuk watak, akhlak dan budi pekerti luhur. Sekarang mari kita mengulik lebih jauh, hubungan antara dimensi profil pelajar Pancasila dengan nilai-nilai pendidikan kepramukaan.

  1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia

Dalam dimensi profil pelajar Pancasila disebutkan bahwa pelajar Pancasila mengimani dan mengamalkan nilai ajaran agama/kepercayaannya. Hal ini diwujudkan dalam akhlak yang baik, pada diri sendiri, sesama manusia, alam dan negara Indonesia.

Pun dalam nilai-nilai pendidikan kepramukaan, disebutkan bahwa setiap anggota gerakan pramuka memiliki nilai keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kecintaan pada alam dan sesama manusia, juga kecintaan pada tanah air dan bangsa.

  1. Berkebhinekaan global

Pelajar Pancasila mengenal dan mencintai budaya dan negaranya, menghargai budaya lain, serta mampu berkomunikasi dan berinteraksi antar budaya. Melakukan refleksi terhadap pengalaman kebhinekaannya, sehingga dapat menyelaraskan perbedaan budaya untuk mewujudkan inklusif, adil dan berkelanjutan.

Pun demikian dalam pendidikan kepramukaan, banyak sekali kegiatan yang terkait erat dengan dimensi berkebhinekaan global, misalnya penyelenggaraan jambore. Ada jambore Ranting, Jambore Cabang, Jambore Daerah, Jambore Nasional, Jambore Dunia Pramuka atau World Scout Jamboree, JOTA JOTI, JOTT dan lain sebagainya.

  1. Mandiri

Pelajar Pancasila memiliki pemahaman terhadap diri dan situasi yang dihadapi, serta regulasi diri untuk mencapai tujuan dan meningkatkan kualitas hidupnya. Pun dalam pendidikan kepramukaan, banyak kegiatan yang melatih kemandirian setiap anggotanya, misalnya mengikuti kegiatan perkemahan, baik di tingkat gugus depan melalui kegiatan Lomba Tingkat 1, kemudian kegiatan tingkat ranting melalui kegiatan Lomba Tingkat 2 Lomba Tingkat 3 dan seterusnya.

  1. Bergotong royong

Pelajar Pancasila melakukan kolaborasi yang dibangun atas dasar kemanusiaan dan kemanusiaan dan kepedulian kepada bangsa dan negara, sehingga dapat berbagi kepada sesama.

Pun dalam kegiatan kepramukaan, banyak kegiatan kemanusiaan dan kepedulian, serta kegiatan berbagi kepada sesama manusia. Misalnya aksi bumbung kemanusiaan untuk mengumpulkan dana kemanusiaan baik bagi korban bencana alam, dan lain sebagainya.

Kemudian ada lagi aksi pramuka peduli, yaitu kegiatan bakti pramuka bersama-sama masyarakat, pemerintah, serta lembaga swadaya dan organisasi masyarakat lainnya yang terintegrasi dan dikoordinasikan untuk mengembangkan sumber daya manusia, penanggulangan bencana, dan penyelamatan lingkungan hidup.

  1. Bernalar kritis

Pelajar Pancasila yang bernalar kritis menganalisa dan mengevaluasi semua informasi maupun gagasan yang diperoleh dengan baik. Pun dalam pendidikan kepramukaan, setiap anggota pramuka dididik dan dibimbing agar menjadi manusia yang mempunyai nalar kritis baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap lingkungannya. Setiap anggota pramuka adalah agen perubahan (Agent Of Change) baik bagi dirinya, keluarganya maupun lingkungannya. Gerakan pramuka mendorong sikap kepeloporan bagi setiap anggotanya.

  1. Kreatif

Pelajar Pancasila yang kreatif adalah pelajar yang bisa menghasilkan gagasan, karya dan tindakan yang orisinal. Pun dalam gerakan kepramukaan, banyak sekali kegiatan yang dapat menumbuhkan kreativitas setiap anggotanya, baik kreativitas budaya, belajar tali temali, kegiatan hiking, dan lain sebagainya.    

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan kepramukaan sebagai:

  1. Perwujudan profil pelajar Pancasila
  2. Upaya menumbuhkan nilai-nilai Pancasila kepada setiap anggotanya.
  3. Pembentuk kepribadian

Tags

Share this post:

Postingan Lain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jika ingin berlangganan berita dari kami, silakan memasukkan email pada kolom di bawah ini

Radar Edukasi adalah portal berita pendidikan di bawah naungan Penerbit P4I