logo-color

Publikasi
Artikel Populer

PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK SISWA CORONA

HENI NURRIKA, S.Kom

HENI NURRIKA, S.Kom

Guru Mapel Administrasi Infrastruktur Jaringan
SMKN 2 Temanggung

Corona telah berlalu tetapi untuk didunia pendidikan pernah mendengar dengan istilah siswa di zaman corona. Corona telah merubah segalanya baik itu mental , kedisiplinan tingkah laku tutur kata dan banya lagi. Tiga tahun kita menghadapi corona anak-anak harus berdiam diri di rumah, tugas sekolah harus di lakukan secara daring. Anak di tuntut untuk bisa memahami semua mata pelajaran yang di berikan guru walaupun mapel itu di lakukan secara daring.

Padahal kita tahu sekolah adalah tempat untuk menimba ilmu, baik itu ilmu pengetahuan yang formal dan tidak formal. Sekolah adalah tempat untuk anak-anak didk dapat membentuk suatu pendidikan karakter mental yang baik. Pendidikan karakter akan terbentuk dengan baik apabila dapat di contohkan dalam kehidupan yang nyata dan konsisten. Saat ini pendidkan sudah mulai membaik tatap muka sudah mulai di berlakukan, tetapi untuk dampak siswa dengan istilah siswa corona masih kita temukan di sekolah, siswa corona selama kurang lebih dua tahun menikmati tugas daringnya, absen daringnya , maka disaat tatap muka di sekolah berlangsung  siswa hanya menginginkan tugas yang di lakukan secara daring, tugas yang hanya dilakukan secara mudah, tetapi mendapatkan reword yang luar biasa.

Maka untuk saat ini para pendidik merasa kewalahan dan kebingungan untuk merubah pola pikir atau paradigma siswa untuk belajar kreatif dan inovatif. Para pendidik berusaha untuk mengembalikan pola pikir yang lebih baik dengan cara membentuk pendidikan karater yang lebih berkreatif . Katherine M.H, Blackford dan Ar-thur Newcomb, dalam tulisannya tentang analyzing character menekankan tentang karakter seseorang yang senantiasa berlawanan secara diametral antara baik dan buruk. Namun demikian, Katherine menegaskan bahwa orang-orang yang berkarakter yang bisa diharapkan akan bisa maju dan akan mampu membawa kemajuan adalah mereka yang memiliki ciri-ciri pokok, yakni, kejujuran, bisa dipercaya, setia, bijaksana, penuh kehati-hatian, antusias, berani, tabah, penuh integritas dan bisa diandalkan (Blackford, 2004:25)

Maka pendidikan karakter sangatlah penting, Thomas Lickona (1992): menyatakan “Sebuah bangsa sedang menuju jurang kehancuran, ketika karakternya tergadai”. Karena itu, karakter harus secara terus menerus dibentuk untuk menjadikan seseorang berkarakter kuat dan baik seperti pepatah China, “Apabila Anda membuat rencana satu tahun, tanamlah padi; apabila Anda membuat rencana untuk sepuluh tahun tanamlah pohon, dan apabila Anda membuat rencana untuk seumur hidup didiklah orang-orang”.

Ada sebuah pepatah klasik berbunyi: “If the wealth is lost, nothing is lost. If the health is lost, something is lost. But if the character is lost, everything is lost”. Pepatah klasik ini mengisyaratkan bahwa jika kita kehilangan kekayaan, pada hakikatnya kita tidak kehilangan apapun; begitu juga ketika kita kehilangan kesehatan, pada hakikatnya memang ada sesuatu yang hilang. Akan tetapi jika kehilangan karakter, itu artinya kita telah kehilangan segala-galanya. Dengan demikian betapa pentingnya karakter dalam kehidupan ini. Bahkan karakter dianggap mempunyai nilai yang “lebih tinggi di atas” kesejahteraan (wealth) dan kesehatan (health).

Dari beberapa pernyataan di atas, dapat diartikan bahwa pendidikan karakter sangat penting untuk membangun kembali peradaban bangsa. Peran lembaga pendidikan diharapkan lebih proaktif, kreatif dan inovatif dalam merancang proses pembelajaran yang benar-benar mampu memberikan kontribusi bagi pembangunan karakter. Dalam konteks inilah, proses pendidikan karakter perlu dirancang secara holistik dan kontekstual sehingga mampu membangun pemikiran yang dialogis-kritis dalam membentuk manusia yang berkarakter. Pendidikan harus menjadi “the power in building character”

Pada hakikatnya pendidikan di seluruh dunia memiliki dua tujuan, yaitu membantu manusia untuk menjadi cerdas dan pintar (smart), dan membantu mereka menjadi manusia yang baik (good). Pendidikan karakter merupakan kunci yang sangat penting di dalam membentuk manusia yang baik. Selain di rumah, pendidikan karakter juga perlu diterapkan di sekolah dan lingkungan sosial. Strategi pelaksanaan pendidikan karakter yang diterapkan terutama di sekolah, dapat dilakukan melalui empat cara, yaitu: (1) pembelajaran (teaching), (2) keteladanan (modeling), (3) penguatan (reinforcing), dan (4) pembiasaan (habituating) secara serentak dan berkelanjutan. Dalam lembaga pendidikan formal guru diharapkan menjadi role model dari nilai-nilai karakter yang diharapkan. Nilai-nilai karakter tersebut dapat diintegrasikan ke dalam mata pelajaran, antar mata pelajaran, dan kurikulum. Jadi pendidikan karakter tidak harus diajarkan dalam mata pelajaran tersendiri.

Proses dan strategi pendidikan karakter yang diterapkan harus menjadi daya tarik dan membangkitkan rasa ingin tahu siswa, dirasakan, dan dilaksanakan. Nilai-nilai dasar kemanusiaan sebagai inti pendidikan karakter dibangkitkan, ditanamkan, dipelihara, dan direfleksikan melalui sikap, pemikiran, dan perilaku, sehingga menjadi budaya kehidupan sehari-hari. Pendidikan karakter tidak sekedar mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah kepada anak, akan tetapi lebih daripada itu pendidikan karakter menanamkan kebiasaan (habituation) tentang yang baik agar anak paham tentang kebaikan, mampu merasakan dan mau melakukan yang baik. Seperti dinyatakan Kirschenbaum (2000) dan Goleman (2001), pendidikan karakter pada hakikatnya adalah pendidikan nilai yang melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action).

Para pendidik sangatlah berperan besar untuk dapat merubah suatu anak bangsa yang lebih baik  lagi, anak bangsa yang bisa membanggakan, baik dari segi attitude dan ilmunya, maka marilah para pendidik bangsi bersama- sama untuk merubah anak bangsa menjadi lebih baik, agar bangsa ini dapat maju dan mempunyai pendidikan karakter yang baik.

Tags

Share this post:

Postingan Lain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jika ingin berlangganan berita dari kami, silakan memasukkan email pada kolom di bawah ini

Radar Edukasi adalah portal berita pendidikan di bawah naungan Penerbit P4I