logo-color

Publikasi
Artikel Populer

APEL PAGI, BUDAYA POSITIF DI SEKOLAH

Ida Wirnaningsih, S.Pd.

Ida Wirnaningsih, S.Pd.

Guru SDN Ujung Menteng 01 Pagi (DKI Jakarta)

Saat ini budaya positif mulai digaungkan di semua tingkatan pendidikan dan mulai diterapkan melalui pembelajaran. Ada beberapa pengertian budaya menurut beberapa ahli salah satu di antaranya adalah tokoh terkenal Koentjaraningrat. Menurut Koentjaraningrat kebudayaan dengan kata dasar budaya berasal dari bahasa sansekerta ”buddhayah”, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti “budi” atau “akal”. Jadi Koentjaraningrat mendefinisikan budaya sebagai “daya budi” yang berupa cipta, karsa dan rasa. Kata positif menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pasti, tegas, tentu. Jika didefinisikan maka budaya positif memiliki arti perwujudan dari nilai-nilai atau keyakinan universal yang diterapkan di sekolah. Budaya Positif menuntun siswa untuk melakukan hal positif sehingga dapat membentuk karakter baik yang kelak akan bermanfaat untuk hidupnya.

Untuk mewujudkan merdeka belajar sesuai profil pelajar Pancasila maka budaya positif perlu dikembangkan di sekolah.  Budaya positif di sekolah mengembangkan nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, dan kebiasaan-kebiasaan yang berpihak pada siswa agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang bertanggung jawab, kritis dan penuh hormat (Sumber: Modul PGP). Hal tersebut sesuai dengan konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara yang menyatakan  bahwa “Pendidikan itu berkewajiban dan berkuasa menebalkan tulisan yang suram dan yang berisi baik agar kelak nampak sebagai budi pekerti yang baik (dapat menguasai diri) dan sistem among yang terdiri dari tiga hal yaitu “Ing ngarsa sung tuladha, Ing madya mangun karsa, Tut wuri handayani”.

Salah satu budaya positif di sekolah yang dapat dikembangkan adalah apel pagi yang dilaksanakan sebelum pembelajaran dilaksanakan kurang lebih 15 menit.  Salah satu siswa diberi tugas untuk memimpin barisan, memimpin menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Mars sekolah serta salah satu lagu wajib yang sudah dipelajari. Pembelajaran yang secara tidak langsung ditanamkan kepada siswa yang bertugas sebagai Pemimpin apel telah berlatih untuk menyiapkan dirinya sebagai calon pemimpin. Siswa tersebut juga telah berlatih dalam mengatur dan mengendalikan sebuah kegiatan ditambah lagi dengan tanggung jawab yang diberikan oleh guru yang harus dijalankan agar pelaksanaan apel dapat berlangsung dengan tertib.  Peserta apelpun  sedang dilatih untuk selalu mengenang jasa para pahlawan yang telah berjuang merebut kemerdekaan, sehingga siswa  memiliki rasa nasionalisme yang tinggi yang dapat diwujudkan dengan sikap hikmat dalam mengikuti kegiatan apel tersebut. Lagu lagu perjuangan dan lagu wajib nasionalpun tak luput untuk menjadi bahan pembelajaran mengingat anak anak sekarang banyak yang tidak tahu tentang lagu-lagu tersebut. Selain itu siswa diajarkan untuk selalu mendengarkan dan melihat lawan bicara, hal ini sebagai bentuk menghargai orang lain terutama saat pembina apel sedang memberikan amanat.

Sistem among Ing ngarsa sung tuladha, Ing madya mangun karsa, Tut wuri handayani” sebagai semboyan yang ditanamkan oleh Ki Hajar Dewantara mengharuskan guru untuk selalu di depan menjadi teladan atau contoh yang baik bagi para siswa, di tengah, menjadi pendorong atau pemberi semangat dan di belakang mengamati kemajuan para siswa. Sebagai bentuk  implementasi yang dilakukan oleh guru, guru harus mengikuti apel dengan tertib sebagai teladan bagi anak-anak, sehingga anakpun dapat mencontoh dan akan lebih termotivasi dalam mengikuti kegiatan tersebut, sehingga dengan adanya apel pagi sebagai  pembiasaan yang mengajarkan anak memiliki karakter seperti yang diharapkan dalam profil pelajar Pancasila dapat terwujud. Harapan yang paling besar dalam kegiatan tersebut adalah agar para siswa terbangun utuh keenam dimensi pembentuknya. Keenam dimensi tersebut antara lain: 1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia; 2) Mandiri; 3) Bergotong-royong; 4) Berkebhinekaan global; 5) Bernalar kritis; 6) Kreatif.

Tags

Share this post:

Postingan Lain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jika ingin berlangganan berita dari kami, silakan memasukkan email pada kolom di bawah ini

Radar Edukasi adalah portal berita pendidikan di bawah naungan Penerbit P4I