logo-color

Publikasi
Artikel Populer

STIGMA ANAK MUDA MILENIAL TERHADAP PENDIDIKAN FORMAL

AHMAD FAJRI QASHASHI

AHMAD FAJRI QASHASHI

Pendidikan Formal merupakan jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan formal sendiri adalah suatu hal yang bisa dibilang wajib untuk semua lapisan masyarakat khususnya untuk anak muda demi masa depan yang lebih cerah, namun seiring berjalannya waktu dan semakin pesatnya kemajuan teknologi, banyak anak muda yang menyepelekan pendidikan formal. Mereka lebih tertarik dengan pengalaman dan memilih memulai sesuatu sejak dini guna meningkatkan kemampuan mereka hingga pendidikan formal akhirnya mereka kesampingkan.

Anak muda zaman milenial saat ini sangat tergila-gila dengan uang, mereka merasa sudah harus punya pendapatan sendiri di usia muda, bukan hanya untuk kebutuhan hidup, tapi untuk kebutuhan sosial, karena dengan cara memliki pendapatan di usia muda, mereka bisa lebih dihargai dan disanjung oleh teman-teman sebayanya. Bahkan ada tren di mana orang beruang terlihat lebih hebat dibanding orang berilmu. Jika hal semacam ini terus berlanjut, tidak menutup kemungkinan bangsa ini bisa hancur.

Pada era modern saat ini, banyak bermunculan anak muda yang sudah sukses dalam bidang tertentu, contohnya Tiktokers, Selebgram, Youtuber, Gamers, dll. Hal ini tentu merupakan sesuatu yang positif, namun banyak anak muda yang salah menangkap dan memahami hal tersebut, mereka berpikir hanya dengan aktif memainkan sosial media dan game online bisa mendongkrak taraf hidup dan mendapat pemasukan dari hal itu. Hal ini dikuatkan karena ada beberapa Youtuber dan Selebgram yang membuat pernyataan di konten mereka tentang kisah hidup mereka yang di mana mereka mengaku awalnya adalah anak muda yang nakal, berantakan, bahkan tidak bersekolah namun berhasil menggapai kesuksesan mereka di usia yang masih muda. Bahkan tidak sedikit Tiktokers yang viral mendadak bukan karna karya, namun karna kontroversi yang mereka buat. Hal inilah yang membuat banyak anak muda berfikir bahwa menjadi sukses dan kaya tidak selalu membutuhkan Pendidikan formal. “Ah, untuk apa sekolah tinggi-tinggi, kalau ujung-ujungnya hanya bisa bekerja di tempat yang bergaji kecil, untuk masuk kerja pun sulit, banyak saingan, lebih baik mulai kerja dari sekarang dan dapat uang lebih awal”, kira-kira seperti itu pemikiran banyak anak muda jaman sekarang. Pandangan mereka tentang sekolah hanyalah sarana untuk mendapat ijazah, bukan sarana untuk mengasah kemampuan dan pribadi yang matang.

Di Indonesia ini, banyak muncul tren-tren baru yang menggeser budaya asli Indonesia, bukan hanya budayanya yang tergeser, etika moral, dan pandangan hidup juga mulai berubah, jika dahulu anak muda tidak bisa bersekolah karena faktor biaya, sarana dan prasarana yang tidak memadai, di zaman sekarang ini di saat sarana dan prasarana sudah tersedia dan biaya bisa dibilang terjangkau oleh semua kalangan, tapi sayangnya minat bersekolah yang berkurang, banyak anak muda yang hanya sekolah namun tidak sungguh-sungguh dalam menuntut ilmu, bahkan ada juga yang tidak berminat dan memilih untuk berhenti sekolah.

Peran orang tua sangat diperlukan pada tahap ini, selain memberikan fasilitas untuk anaknya, orang tua juga perlu memberikan edukasi tentang pentingnya Pendidikan formal, bukan hanya untuk mendapat ijazah semata, namun banyak juga hal yang bisa didapatkan di sekolah, seperti kemampuan bersosialisasi, mengasah kemampuan yang ada dalam diri anak, dan juga untuk membangun pribadi yang lebih baik.

Tags

Share this post:

Postingan Lain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jika ingin berlangganan berita dari kami, silakan memasukkan email pada kolom di bawah ini

Radar Edukasi adalah portal berita pendidikan di bawah naungan Penerbit P4I