Faidah Setyaningsih
Guru SMA Negeri 1 Mirit, Kebumen
Sosiologi merupakan mata pelajaran yang masuk dalam rumpun ilmu sosial. Objek kajian Sosiologi adalah masyarakat dan interaksi sosial yang terjadi di dalamnya. Pembelajaran Sosiologi yang teoritis sering kali menjauhkannya dengan realitas sosial yang menjadi objek kajiannya. Selain itu, metode pembelajaran yang monoton menyebabkan kebosanan siswa dalam mengikutinya. Masalah tersebut dapat berdampak pada kurangnya motivasi siswa dalam belajar. Rendahnya motivasi akan berpengaruh terhadap rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa.
Media pembelajaran memiliki peran yang penting dalam menyikapi permasalahan tersebut. Hamdani (2010) menyebutkan bahwa media merupakan sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Media pembelajaran dapat menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan dan kemauan siswa sehingga mendorong terciptanya proses belajar pada diri siswa. Media pembelajaran dapat berupa audio, visual, audio visual, orang (people), bahan (materials), dan alat (device). Selain itu, media pembelajaran dapat berupa teknik (technic) dan latar (setting).
Untuk dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pelajaran Sosiologi guru menggunakan media permainan berupa kartu pelangi. Kartu pelangi merupakan kartu yang dibuat oleh guru dengan memanfaatkan kertas pelangi. Kartu tersebut bertuliskan huruf-huruf sesuai dengan materi pelajaran yang dipelajari. Pada materi pelajaran kelas X tentang Sosiologi berparadigma ganda guru membuat kartu yang bertuliskan teori-teori yang berkembang dari paradigma pokok dalam Sosiologi.
Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media kartu pelangi dilakukan dengan beberapa tahapan. Pertama, guru membentuk kelompok dengan jumlah anggota antara 4 sampai 5 orang. Kedua, guru menayangkan video untuk ditanggapi oleh siswa dengan menjawab pertanyaan pemantik. Ketiga, guru memberikan tanggapan terhadap jawaban siswa dan menghubungkan dengan materi pelajaran yang akan dipelajari yaitu Sosiologi berparadigma ganda. Keempat, guru membagikan kartu pelangi kepada tiap kelompok. Masing-masing kelompok bertugas untuk menyusun kartu tersebut menjadi kata yang dimaksud yaitu nama teori yang berkembang dalam Sosiologi. Kelima, kelompok yang sudah berhasil menemukan kata yang dimaksud dapat menuliskan pada papan tulis. Guru juga dapat memanfaatkan teknologi dengan meminta siswa menuliskan pada aplikasi padlet atau lainnya. Keenam, masing-masing kelompok mempelajari teori Sosiologi yang sudah dituliskan dengan cara eksplorasi dan diskusi kelompok. Ketujuh, masing-masing kelompok membuat poster digital yang memuat materi yang dipelajari dan mengirimkan pada link pengumpulan tugas yang tersedia. Kedelapan, masing-masing kelompok mempresentasikan poster hasil karya kelompoknya untuk mendapatkan tanggapan dari kelompok lain.
Penggunaan media kartu pelangi dalam pembelajaran Sosiologi dapat menarik perhatian siswa dan menumbuhkan motivasi belajarnya. Motivasi yang tinggi dalam belajar dapat meningkatkan aktivitas belajar yang nantinya berdampak pada peningkatan hasil belajar. Selain itu, kompetisi antar kelompok untuk menyusun huruf dapat mengembangkan pengendalian emosi siswa. Tiap-tiap kelompok berusaha untuk segera menyelesaikan tugas dengan bekerjasama dalam tim. Keceriaan dan kebahagiaan tergambar saat siswa berhasil menemukan kata yang dimaksud.
Media kartu pelangi dapat digunakan pada jenjang kelas yang lain. Seperti kelas XI dalam mempelajari materi konsekuensi dalam hubungan antar kelompok sosial. Selain itu, kartu pelangi juga dapat digunakan pada kelas XII saat mempelajari materi gejala perubahan sosial. Kemudahan dalam membuat media pembelajaran ini dan dampaknya yang dapat meningkatkan semangat belajar siswa, terbuka kemungkinan media ini digunakan pada mata pelajaran yang lain.