Chanita Christie, S.Sos., M.Pd.
STT Kerusso Indonesia
chanita.lohy@sttkerussoindonesia.ac.id
Menjadi Sahabat anak remaja hari-hari ini perlu menjadi pertimbangan agar kita sebagai orang tua dan pengajar dapat mendampingi, membekali anak-anak muda generasi penerus bangsa dengan sikap dan karakter yang kuat dalam keanekaragaman. Dengan banyaknya pengaruh dan kompetisi yang tidak hanya terjadi dalam dunia pendidikan, diharapkan dapat menjadi wadah pelatihan bagi anak-anak mempersiapkan dirinya. Dengan dunia pendidikan, para pendidik diharapkan mampu mempersiakan anak-anak didiknya menjadi generasi yang mampu dan berkarakter kuat dalam iman, bertakwa kepada Tuhan YME dan Berakhlak Mulia, berbineka Global, Bergotong Royong, Kreatif, Bernalar Kritis dan Mandiri yang merupakan 6 dimensi karakter Profile Pelajar Pancasila. Profil Pelajar Pancasila merupakan sejumlah karakter dan kompetensi yang diharapkan untuk diraih oleh peserta didik yang didasarkan pada nilai-nilai luhur Pancasila, terlansir dari laman guru.kemdikbud.go.id. Dikatakan juga kegunaan profil Pancasila menterjemahkan tujuan dan visi pendidikan ke dalam format yang lebih mudah dipahami oleh seluruh pemangku kepentingan pendidikan, menjadi Kompas pendidikan dan pelajar Indonesia dan menjadi tujuan akhir segala pembelajaran, program dan kegiatan di satuan pendidikan.
Dalam usahanya menanamkan nilai-nilai profil Pancasila kepada anak didik, pengajar membutuhkan cara-cara kreatif dalam usaha melakukan pendekatan kepada anak didik. Karena dibutuhkan cara-cara mengajarkan anak didik di era digital ini sangat berbeda dan memerlukan pendekatan yang intensif dan dibutuhkan kesungguhan hati sebagai pengajar. Karena di era digital anak memiliki sumber-sumber belajar lain yang dapat dengan mudah didapatinya, sejauh satu klik saja. Sehingga bila anak merasa tidak nyaman dengan guru atau orang terdekat di sekelilingnya, anak akan lebih mudah beralih ke sumber yang lebih memberikan/menawarkan kesukaan/kenyamanan. Untuk itu butuh sekali pemahaman mendalam baik bagi orang tua juga tenaga pendidik, untuk dapat membantu anak didik sebagai generasi penerus bangsa, melatih, mempersiapkan menjadi generasi Tangguh seperti yang diharapkan dengan pembentukan generasi penerus dengan Profil Pelajar Pancasila.
Sebelum mengetahui cara tepat yang dapat menjadi sahabat murid, kenali dulu kebiasaan anak-anak remaja jaman now. Menurut Dr. Mary Go Setiawati, dalam bukunya, mengatakan setiap jenjang usia anak-anak, memiliki ciri-ciri khas yang bersifat umum. Hal ini bila penulis amati, cukup relevan dijadikan patokan dalam menentukan cara pendekatan kepada anak didik kita. Dr. Mary Go mengatakan bahwa ada 5 ciri khas yang dapat dijadikan patokan yaitu Ciri khas Jasmani, Mental, Emosi, Pergaulan dan Kerohanian. Setelah itu perhatikan perbedaan kecepatan pertumbuhan antara lawan jenis, juga perbedaan latar belakang keluarga dan lingkungan masyarakat, yang menjadikan perbedaan-perbedaan yang semakin beravariasi antara satu anak dengan yang lainnya.
Sehingga Dr. Mary Go dari bukunya memberikan tips-tips jitu dalam menangani anak-anak murid remaja agar tercipta hubungan yang lebih menyenangkan,
- Secara Jasmani, mendampingi anak dalam memberikan kesempatan, dukungan dan bahkan boleh mendorong anak mencoba berbagai macam hal, terutama yang disukai. Izinkan anak mengambil tanggung jawab sebagai proses anak melatih ketrampilan, mengerti keindahan sampai mengerti merawat diri dengan cara yang sehat dan benar.
- Secara Mental, sudah pasti untuk dapat mengambil hati anak-anak, seorang pendidik diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi bagi anak-anak didiknya sehingga dapat dengan lebih mudah memberikan pengarahan, membimbing, memberikan penjelasan-penjelasan yang logis dan mendampingi anak dalam mengambil keputusan dengan mengarahkan pada pikiran-pikiran positif dari setiap kondisi yang mungkin saja terjadi. Hal ini penting agar anak dapat membangun kepercayaan baik percaya pada diri dan juga pada orang lain diluar dirinya yang dapat menjadi sumber inspirasi.
- Emosional, ciri khas anak muda yang penuh semangat. Dengan tetap memberikan ruang bagi anak berekspresi, mendampingi anak, memberikan pengarahan tentang respon yang benar dan pemahaman dari setiap situasi yang dihadapi seberat apapun adalah sebuah sarana untuk melatih diri menjadi kuat dan matang.
- Dalam pergaulan, anak remaja mulai menunjukkan kemandiriannya. Juga sudah mulai tertarik dengan lawan jenis. Secara bersamaan anak akan mulai memberi pengaruh atau terpengaruh oleh teman-temannya. Berikan pengertian tentang nilai keluarga sebagai hal penting dalam kehidupannya, sebagai tempat berlindung dan mengadu yang terbaik.
- Secara rohani, anak remaja adalah saat tepat menanamkan nilai-nilai kerohanian. Mempraktekkan secara nyata nilai-nilai kerohanian dalam bentuk perilaku dalam kehidupan sehari-hari, sebagaimana Tuhan YME sudah lebih dahulu mengasihi dan melindungi umat ciptaanNya.