logo-color

Publikasi
Artikel Populer

PENDIDIKAN DEMOKRASI DALAM BINGKAI PEMILOS DI SMP 2 PUNDONG

Tri Suhardi, M.Pd.

Tri Suhardi, M.Pd.

SMP 2 Pundong
hdtanpalilin@gmail.com

Pendidikan demokrasi merupakan suatu proses sosial anggota kelompok yang belum dewasa, terutama anak-anak, belajar untuk berpartisipasi dalam kehidupan kelompok. Melalui pendidikan, anak-anak mengakses warisan budaya mereka dan belajar untuk menggunakannya dalam pemecahan masalah. Salah satu tujuan pendidikan demokrasi, yaitu sebagai pertumbuhan sosial. Menurut Dewey (2001: 117) proses pendidikan tidak memiliki akhir yang melampaui dirinya sendiri, kecuali akhir dari dirinya dan bahwa proses pendidikan demokrasi adalah salah satu reorganisasi, rekonstruksi, dan perubahan yang terus menerus.

Dewey (2001: 118-119) mengemukakan bahwa ada tiga tingkat kegiatan dan proses belajar demokrasi. Pertama, berbuat dan melakukan tindakan. Kegiatan tersebut melibatkan anak-anak dalam proyek-proyek untuk mengeksplorasi lingkungan dan bertindak atas ide-ide mereka. Kegiatan ini mengembangkan keterampilan sensorik dan motorik dan mendorong sosialisasi melalui proyek kelompok kolaboratif. Kedua, memperluas konsep ruang dan waktu siswa melalui proyek-proyek dalam sejarah dan geografi. Ketiga, yaitu ilmu pengetahuan. Penguasaan fondasi pengetahuan demokrasi membawa siswa ke dalam kontak dengan berbagai pemahaman sosial, budaya, etika, moral, dan interaksi dengan sesama. Pendidikan demokratis dan sekolah sebagai proses terbuka para siswa dan guru untuk bisa menguji semua ide, keyakinan, dan nilai-nilai. Menentang pemisahan manusia berdasarkan suku, ras, jenis kelamin, atau kelas ekonomi. Dengan terciptanya masyarakat sekolah yang demokratis dapat mendorong orang untuk berbagi pengalaman mereka untuk memecahkan masalah umum.

Pendidik dan Pendidikan Demokrasi

Pendidik yang menghubungkan sekolah terhadap perubahan sosial, reformasi, dan demokrasi berarti mengedepankan belajar mengajar yang berorientasi proses. Demokrasi membutuhkan prinsip-prinsip pendidikan dalam arti sosial yang luas dan mengembangkan kompetensi dalam menggunakan metode ilmiah untuk memecahkan masalah. Praktisi pendidik menggunakan kegiatan kelompok, pembelajaran kolaboratif, dan proses yang berpusat strategi dalam kelas. Pendidikan merupakan suatu proses pengembangan alami. Pengembangan alami tersebut berkaitan dengan nilai lokal yang ada dalam kehidupan setiap masyarakat. Aktivitas setiap individu berkaitan dengan kebutuhan pengawasan sosial sebagai satu bidang pendidikan. Tujuan yang ditetapkan dinyatakan dapat menyeimbangkan satu dengan yang lainnya. Hal-hal yang berkait dengan tujuan tersebut adalah tujuan hidup, metode yang digunakan, efisiensi sosial, dan kultur demokrasi.

Sekolah merupakan sebuah wadah dan ruang untuk menumbuhkembangkan pendidikan demokrasi sebagai proses terbuka. Artinya peserta didik dan pendidik bisa menguji semua ide, keyakinan, dan nilai-nilai demokrasi. Penerapan pendidikan demokratis di sekolah mendorong orang untuk berbagi pengalaman mereka untuk memecahkan masalah umum dan menentang pemisahan manusia berdasarkan suku, ras, jenis kelamin, atau kelas ekonomi.

Pemilos di SMP 2 Pundong

Ada sepuluh kegiatan yang dilaksanakan untuk menunjang penyelenggaraan Pemilihan Ketua OSIS (Pemilos) di SMP 2 Pundong periode 2023/2024. Kegiatan pertama, yaitu sosialisasi dan asesmen awal peserta didik tentang demokrasi di Indonesia. Kedua, pengenalan peran media sosial dan demokrasi di Indonesia. Ketiga, menyiapkan kandidat dan TPS di setiap kelas. Struktur OSIS di sekolah dan kesamaannya dengan kehidupan bernegara. Keempat, memilih panitia pemilos, pengurus OSIS, dan kandidat Ketua dan Wakil Ketua OSIS SMP 2 Pundong. Kelima, Kunjungan ke Kantor Kelurahan Srihardono, sebagai salah satu instansi penyelenggara kegiatan demokrasi. Keenam, kampanye visi dan misi, debat terbuka kandidat Ketua dan Wakil Ketua OSIS SMP 2 Pundong. Ketujuh, pembuatan poster dan persiapan penyusunan produk akhir proyek. Kedelapan, perencanaan sarana dan prasarana pemilihan Ketua OSIS. Kesembilan, pelaksanaan pemungutan suara dan perhitungan suara. Terakhir, kegiatan Panen hasil karya, refleksi, dan tindak lanjut.

 

Melalui Pemilihan Ketua OSIS (Pemilos) SMP 2 Pundong, para peserta didik melatih keterampilan mereka dalam menyuarakan pendapat, menghadapi perbedaan, dan mengambil keputusan. Setiap kegiatan Pemilos ditujukan untuk membangun nilai saling menghormati, toleransi, dan kedamaian serta kesadaran bahwa setiap orang memiliki hak dan kebebasan untuk berpendapat. Selain itu, peserta didik mempresentasikan hasil produk dalam dalam bentuk visual dan atau audiovisual yang telah disajikan di media sosial sebagai wujud pengejawantahan demokrasi berbasis teknologi.

Sumber Pustaka:

Dewey, John. 2001. Democracy and education. USA: The Pennsylvania State University.

Ornstein, Allan C., Daniel U. Levine, dan Gerry Gutek. 2011. Foundations of education 11th edition. USA: Houghton Mifflin Company.

Tim Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) SMP 2 Pundong. 2023. Modul P5 Suara Demokrasi: Pemilihan OSIS. Bantul: SMP 2 Pundong.

Tags

Share this post:

Postingan Lain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jika ingin berlangganan berita dari kami, silakan memasukkan email pada kolom di bawah ini

Radar Edukasi adalah portal berita pendidikan di bawah naungan Penerbit P4I