YOGI SETIAWAN
Mengapa Trust in Leadership Sangat Penting?
Perubahan cepat di era digitial memengaruhi dunia pendidikan untuk terus berkembang. Perubahan tersebut juga mempengaruhi kinerja suatu organisasi baik dalam dunia persekolahan. Pemimpin atau kepala sekolah harus siap untuk beradaptasi terhadap perubahan tersebut dan juga harus ada solusi terkait bagaimana cara-cara menyelesaikan masalah tersebut dalam bentuk inovatif-inovatif tertentu.
Kepercayaan pemimpin menciptakan kestabilan, dan dapat melenturkan suatu sistem di sekolahan, serta dapat menumbuh kembangkan bagi karyawan-karyawan khususnya bagi guru-guru yang ada disekolahan.
Perilaku yang dapat membangung kepercayaan adalah perilaku yang mengelola perubahan tersebut. Membangun suatu kepercayaan dapat membantu organisasi melangkah lebih maju seperti tetap berkomitmen, percaya diri, merangkul sesama, dan sebagai kesempatan belajar bagi kalangan guru.
Apa Itu Trust in Leadership?
Trust atau kepercayaan adalah dengan tanpa kompromi dan tanpa keraguan. Di dalam dunia pendidikan. Guru tidak dapat melakukan pembelajaran yang terbaik tanpa adanya keraguan dalam diri sendiri terkait dengan kemampuan pembelajaranya. Jika mereka meragukan kepercayaan tersebut maka mereka merasa terbebani dalam pembelajaran.
Trust in Leadership merupakan hasil dari suatu timbal balik dan terciptanya secara bertahap. Untuk menginspirasi kepercayaan guru, pemimpin atau kepala sekolah juga harus menunjukkan kepercayaannya kepada guru. Seiring berlajanya waktu, tahapan ini membentuk peningkatan kepercayaan yang dibutuhkan suatu tim dan suatu organisasi untuk mengambil tindakan dalam mengatasi perubahan di era yang serba digitital ini.
Pentingnya Trust in Leadership Terhadap Inovatif Guru
Menurut studi yang dilakukan oleh Masduki (2022) pengalaman guru dalam dunia pendidikan didasarkan atas pemanfaatan layanan secara subjektif atau pengetahuan-pengetahuan selama guru tersebut mengajar. Pengetahuan subjektif tersebut didasarkan pada garis hubung secara vertikal antara pimpinan dengan bawahanya, serta garis hubung secara horisontal kepada rekan-rekan kerja yang terdapat pada sekolah tersebut. Dengan kata lain, informasi tersebut harus diyakini oleh guru bahwa informasi tersebut akurat untuk dibagikan satu sama lain. Ketika guru mempercayai kepala sekolah maka informasi tersebut akan diterima dan di percayai oleh guru. Tahapan tersebut nanti nya akan mengakibatkan suatu sistem sirkulasi yang aktif dalam suatu organisasi (Kim, 2014).
Beberapa penelitian juga menyimpulkan bahwa kepercayaan terhadap suatu pemimpin akan menghasilkan tingkatan kerja yang lebih inovatif, sehingga kinerja guru dan pengetahuan yang di peroleh juga meningkat (Asbari, Fayzhall, Goestjahjanti, Winanti, Yuwono, et al., 2020; Fayzhall et al., 2020; Goestjahjanti et al., 2020; Hutagalung et al., 2021; Pramono et al., 2021).