Maryani, S.Pd.
Guru SDN 08 Sarilamak
Tugas guru di sekolah adalah mendidik dan mengajar peserta didik. Pendidikan yang diberikan diharapkan bisa mengubah perilaku peserta didik ke arah yang lebih baik. Pengajaran dan bimbingan yang diberikan akan memberikan pengetahuan dan ilmu bagi siswa di kelas. Keberhasilan siswa adalah kebahagian tersendiri bagi seorang guru. Baik keberhasilan secara emosional maupun dalam hal pengetahuan.
Tujuan dari pendidikan adalah mengubah tingkah laku ke arah yang lebih baik. Dari yang tak tau apa-apa sampai mengerti banyak hal. Makin tinggi pendidikan seorang maka tingkah laku dan pengetahuannya akan tinggi juga. Pengetahuan itu nanti akan menjadi modal ketika seorang siswa sudah beranjak dewasa dan bergaul dalam kehidupan masyarakat.
Orang yang mendapatkan pendidikan yang lebih baik dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari maka hidupnya akan terasa nyaman. Sebaliknya orang yang tak memiliki ilmu pengetahuan hidupnya seperti tak punya arah seperti pepatah mengatakan “Tidurnya orang berilmu lebih baik dari salatnya orang tak berilmu.”
Tujuan pendidikan oleh seorang guru terhadap siswanya akan tercapai apabila disampaikan dengan media dan metode yang tepat. Usia anak sekolah dasar adalah 6-12 tahun. Di usia ini siswa lebih mudah berpikir konkret. Menurut Piaget, anak usia 6-12 tahun berada dalam tahap operasional konkret. Anak telah memiliki kecakapan berpikir logis, akan tetapi hanya dengan benda-benda yang bersifat konkret.
Mengingat usia anak sekolah dasar yang ada pada operasional konkret tersebut maka dalam proses pembelajaran seorang guru harus memakai metode yang tepat, agar tujuan pembelajaran dapat dicapai. Adapun metode yang tepat tersebut adalah metode Demonstrasi.
Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperlihatkan barang, kejadian, aturan, dan cara melakukan suatu kegiatan. Bisa dilakukan secara langsung atau menggunakan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan yang sedang disampaikan. Metode demonstrasi dalam menyajikan informasi dapat diartikan upaya peragaan tentang cara melakukan sesuatu.
Metode demonstrasi adalah cara mengajar di mana guru memperlihatkan kepada siswa suatu benda asli, benda tiruan atau suatu proses. Peragaan suatu proses dapat dilakukan oleh guru sendiri atau dibantu beberapa siswa, dapat pula dilakukan oleh sekelompok siswa. Dalam demonstrasi guru memperlihatkan bagaimana suatu proses terjadi, misalnya membuat es, proses terjadinya penguapan, perpindahan kalor dari kompor ke panci, atau membuat hitungan dalam pembelajaran matematika. Metode ini dapat membantu pelajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkret, sehingga diharapkan siswa menjadi lebih mudah memahami.
Berikut akan dikupas kelebihan metode demonstrasi. Pertama, menghindari verbalisme artinya guru tidak perlu banyak bicara. Di usia 6-12 tahun anak berpikir kritis. Mereka ingin mencoba hal–hal baru yang mereka lihat, biasanya mereka akan senang dengan mencobakan langsung atau bereksperimen dibandingkan mendengarkan ceramah guru.
Kedua, siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari. Dengan mencoba langsung proses terjadinya sesuatu akan lebih mudah dipahami oleh siswa. Misalnya ketika mempelajari proses perpindahan kalor secara konduksi siswa akan cepat paham jika siswa merasakan sendiri ujung yang dipegang akan terasa panas jika ujung yang lain dipanaskan atau dalam peristiwa mencair. Siswa akan paham perubahan wujud benda dari padat menjadi benda cair dengan memperhatikan sebongkah es yang diletakkan di tempat terbuka. Bisa juga dengan memperhatikan langsung berbagai jenis daun untuk mengelompokkan jenis tulang daunnya. Dan masih banyak lagi peristiwa yang bisa dirasakan langsung oleh peserta didik terutama yang berhubungan dengan lingkungan mereka.
Ketiga, proses pengajaran lebih menarik. Metode demonstrasi merupakan kegiatan pembelajaran yang banyak melibatkan siswa. Artinya proses pembelajaran tidak berpusat pada guru tapi berpusat pada peserta didik. Dalam hal ini guru hanya sebagai fasilitator. Dengan banyaknya proses yang melibatkan siswa sehingga pembelajaran akan memberikan pengalaman langsung pada siswa. Dengan demikian siswa akan lebih tertarik untuk bereksperimen sehingga pembelajaran akan lebih menarik.
Keempat, siswa dirangsang untuk aktif mengamati, dan menyesuaikan antara teori dengan kenyataan. Dalam teori dikatakan bahwa air akan mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Siswa akan tertarik untuk mengamati langsung pada peristiwa air mengalir di sungai sesuai dengan teori itu. Pada sifat cahaya yang dibiaskan jika melewati dua medium yang berbeda kerapatannya, siswa akan senang memperhatikan dasar kolam yang kelihatan lebih dangkal atau sebatang pensil akan kelihatan bengkok jika dicelupkan separuhnya ke dalam air.
Dan kelima, siswa semakin tertarik untuk mencoba melakukannya sendiri. Semakin banyak pengalaman siswa dalam memperhatikan suatu proses, siswa akan lebih tertarik dan penasaran untuk melakukan dan memperhatikan proses–proses yang lainnya. Dengan begitu semangat dan minat belajar siswa akan terus meningkat.
Itulah kelebihan dari metode demonstrasi dalam pembelajaran di SD. Semoga kita semua bisa terus meningkatkan profesionalisme dalam bertugas sehingga peserta didik kita bisa terlayani secara optimal.