Pelajaran matematika sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu, matematika  tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat dunia maupun negeri sendiri Indonesia.

Prestasi matematika sekolah dapat dilihat dari hasil evaluasi belajar yang secara rutin dilaksanakan dalam ulangan harian, ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester.

Mengingat matematika merupakan pelajaran yang juga diujikan pada ujian nasional maka penanaman konsep pembelajaran  matematika sangatlah diperlukan, contoh dalam pengerjaan hitungan seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.

Dalam pencapaian dari tujuan pembelajaran, diperlukan  suatu strategi pembelajaran, perencanaan dan tindakan yang tepat mengenai kegiatan pembelajaran agar potensi yang diharapkan dapat tercapai. Selain itu, pemilihan model pembelajaran sangat penting karena akan dapat memengaruhi motivasi belajar siswa. Motivasi belajar merupakan suatu dorongan untuk melakukan suatu kegiatan pembelajaran. Namun hal  tersebut masih belum terlaksana dengan baik terutama pada pembelajaran matematika.

Matematika suatu bahan kajian yang memiliki objek abstrak dan dibangun melalui proses penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep diperoleh sebagai akibat logis dan kebenaran sebelumnya, sehingga keterkaitan antara konsep dalam matematika bersifat sangat kuat.

Pada pembelajaran operasi hitung hendaknya guru melibatkan siswanya secara langsung sehingga siswa menjadi lebih aktif karena melakukan kegiatan yang dianggap siswa menyenangkan. Di sinilah peranan guru sangat besar dalam menghadapi kesiapan belajar siswa terhadap mata pelajaran matematika yang umumnya dianggap bahwa matematika itu sulit.

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya  buku-buku, film, komputer, kurikulum dan lain-lainnya.

Istilah model pembelajaran  mengarah pada suatu pendekatan pembelajaran tertentu termasuk tujuannya, sintaknya, lingkungannya, dan sistem pengelolaannya. Istilah model pembelajaran  mempenyai makna yang lebih luas daripada strategi, metode atau prosedur.

Model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yaitu (1): rasional teoritik logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya, (2) landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan pembelajaran yang akan dicapai), (3) tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model  tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil, (4) Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat  dicapai.

Model pembelajaran make a match atau mencari pasangan merupakan salah satu alternatif yang dapat diterapkan kepada diterapkan kepada siswa. Penerapan metode ini dimulai dari teknik yaitu siswa disuruh mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban/soal sebelum batas waktunya, siswa yang mencocokan kartunya diberi poin.

Model pembelajaran make a match atau mencari pasangan dikembangkan oleh (Lorna Curran 1994). Salah satu keunggulan teknik ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Model pembelajaran ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik.

Kelebihan dari model pembelajaran make a match yaitu: (1) suasana kegembiraan akan tumbuh dalam proses pembelajaran (let them move), (2) kerja sama sesama siswa terwujud dengan dinamis, (3) siswa mencari pasangan (soal jawaban) sambil belajar, (4) munculnya dinamika gotong royong yang merata diseluruh anak didik. Mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan (Anita Lie,2008:55).