logo-color

Publikasi
Artikel Populer

PEMBELAJARAN ONLINE DI TENGAH PANDEMI COVID-19

Tri Retnoningsih, S. Pd.

Tri Retnoningsih, S. Pd.

Guru

Pandemi Covid-19 memaksa masyarakat dunia mendefinisikan makna hidup, tujuan pembelajaran dan hakikat manusia. Jika selama ini manusia-manusia dipaksa hidup dalam situasi serba cepat, pekerjaan tanpa henti, dan kejaran target pertumbuhan ekonomi dalam sistem kompetisi. Namun, persebaran virus Corona (Covid-19) yang menjadi krisis besar manusia modern, memaksa kita untuk sejenak bernapas, berhenti dari pusaran sistem, serta melihat kembali kehidupan, keluarga, dan lingkungan sosial.

Bencana terburuk  yang tejadi di abad ke 21 ini adalah pandemi Covid -19 yang pertama kali di temikan di Wuhan (China) pada akhir tahun 2019.  Lalu virus tersebut menjalar masuk ke Indonesia pada awal Maret 2020 sampai ke berbagai daerah termasuk Kabupaten Kebumen di mana sekolah kami berada. Pembelajaran di sekolah menjadi tidak kondusif dan tidak nyaman. Dalam hal ini sekolah melakukan pembelajaran jarak jauh (pembelajaran yang dilakukan di rumah masing-masing dengan menggunakan HP).

Dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, tentu tak sedikit kendala yang dihadapi guru daan peserta didik. Banyak kendala yang ditemukan ketika proses belajar secara daring, mulai dari segi aktivitas pembelajaran, motivasi belajar, dan yang paling besar kendalanya yaitu tekait media yang digunakan sebagai sarana pembelajaran jarak jauh, misalnya fasilitas internet.

Mengenai kehadiran dan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran daring juga menjadi kendala bagi guru, sehingga hal tersebut membuat menurunnya kualitas pembelajaran. Bahkan banyak dari peserta didik yang memilih bermain karena mengalami kejenuhan dan kebosanan.

Sebagai ujung tombak di level paling bawah suatu lembaga pendidikan, kepala sekolah dituntut untuk membuat keputusan cepat dalam merespon surat edearan menteri pendidikan dan menteri kebudayaan yang mengharuskan sekolah untuk memberlakukan pembelajaran dari rumah. Pendidik merasa kaget karena harus mengubah sistem silabus dan proses belajar secara cepat, serta orang tua merasa setres ketika mendampingi proses pembelajaran dengn tugas-tugas di tengah-tengah kriris pandemi. Pembelajaran jarak jauh juga menjadi tantangan bagi guru untuk menciptakan metode yang cocok digunakan bai peserta didik yang berbeda-beda status ekonominya.

Berikut ini beberapa metode pembelajaran yang kai gunakan di sekolah saat pandemi Covid-19 yaitu:

  1. Metode Daring

Metode ini adalah metode pembelajaran yang cukup efektif diaplikasikan bagi peserta didik di mana harus menggunakan jaringan internet atau secara online. Metode ini memudahkan siswa dalam belajar dan mengumpulkan tugas.

  1. Metode Luring

Metode ini dilakukan dengan sistem tatap muka, tapi membatasi siswa dengan posisi duduk yang berjarak serta memperhatikan protokol kesehatan.

  1. Metode Kunjung

Metode ini dilakukan bagi siswa yang susah dihubungi dan terkendala untuk mengikuti pembelajaran daring atau luring. Jadi, guru mengadakan pembelajaran kunjungan ke rumah untuk membimbing pembelajaran yang belum tercapai.

Persebaran virus Corona di berbagai negara memaksa kita untuk melihat kenyataan bahwa dunia sedang berubah, kita bisa melihata bagaimana perubahan-perubahan di bidang teknologi, ekomoni, politik hingga pendidikan. Perubahan itu mengharuskan kita untuk bersiap diri, merespon sikap dan tindakan sekaligus selalu belajar hal baru.

Beberapa langkah yang dapat menjadi renungan dalam perbaikan sistem pendidikan khususnya pembelajaran daring:

  1. Semua guru harus bisa mengajar jarak jauh yang notabennya harus menggunakan teknologi.
  2. Pemakaina teknologi tidak asal-asalan ada ilmu khusus agar pemanfaatan teknologi dapat menjadi alat mewujudkan tujuan pendidikan. Pembelajaran online tidak menindak proses tatap muka menggunakan aplikasi digital.
  3. Pola pembelajaran daring harus menjadi bagian dari semua pembelajaran meskipun hanya sebagai komplemen.
  4. Guru harus punya perlengkapan pembelajaran online, minimal yang dipunyai leptop dan hp. Seorang guru minimal harus memiliki perangkat pembelajran yang lengkap.

Di tengah pandemi Covid-19 ini, sistem pendidikan kita harus siap melakukan lompatan untuk melakukan transformasi pembelajaran daring bagi semua peserta didik dan oleh semua guru. Kita memasuki era baru untuk membangun kreativitas, mengasah skill siswa, dan peningkatan kualitas diri dengan perubahan sistem, cara pandang dan pola interaksi kita dengan teknologi.

Tags

Share this post:

Postingan Lain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jika ingin berlangganan berita dari kami, silakan memasukkan email pada kolom di bawah ini

Radar Edukasi adalah portal berita pendidikan di bawah naungan Penerbit P4I