
Untari Dewi,S.Pd
Pandemi Covid-19, membuat kita melakukan hampir semua aktivitas dari rumah. Mulai dari beribadah, bekerja bahkan mengajar. Lalu bagaimana peran kita sebagai pendidik, orang tua menyikapi hal ini. Pembelajaran di masa pandemi mengalami perubahan yang sangat signifikan menjadi pembelajaran jarak jauh semua proses belajar mengajar dilakukan dari rumah masing-masing baik untuk peserta didik maupun untuk pendidik, sehingga bentuk pembelajaran menjadi berubah total setelah adanya pandemi ini.
Muncullah banyak istilah-istilah baru seperti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dan ada juga istilah Blended Learning. Menurut Garner & Oke (2015) Pembelajaran Blended Learning merupakan sebuah lingkungan pembelajaran yang dirancang dengan menyatukan pembelajaran tatap muka (face to face/F2F) dengan pembelajaran online yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Sebenarnya apa ya yang menjadi perbedaan antara pembelajaran jarak jauh dengan Blended Learning, apakah itu hal yang sama? Pembelajaran jarak jauh adalah sistem pembelajaran yang dilakukan saat ini yaitu antara pendidik dan peserta didik tidak bertemu tatap muka secara langsung melainkan semua pembelajarannya dilakukan secara jarak jauh, sementara Blended Learning sendiri adalah strategi pembelajaran yang mendukung sistem pembelajaran jarak jauh. Jadi pembelajaran jarak jauh adalah sistem pembelajarannya yang dilakukan tanpa bertemu, sedangkan Blended Learning adalah strategi pembelajarannya. Kedua istilah tersebut cukup sering kita dengar saat pandemi ini yang mana kegiatan pembelajaran ini berkesan sangat membuat pendidik dan peserta didik merasa jenuh dan bosan, selama kurang lebih hampir dua tahun lamanya.
Pada tanggal 6 September hingga 20 September 2021, baru-baru ini ada sebuah kegiatan pelatihan aktivasi belajar sekolahmu di daerah khusus Ibukota Jakarta hampir seluruh jenjang sekolah umum dan madrasyah baik pendidik, peserta didik, pemimpin sekolah dan juga pemimpin madrasah, bahkan orang tua pun dilibatkan mengikuti kegiatan pelatihan sekolahmu ini. Dan kita semua warga yang berkecimpung dalam lingkungan bidang pendidikan di daerah khusus Ibukota Jakarta wajib untuk melaksanakan kegiatan tersebut berbagai macam ulasan diskusi dan ilmu-ilmu yang disampaikan baik melalui video maupun tutorialnya sangat memotivasi.
Yang dalam waktu dekat akan dibukanya kembali kegiatan tatap muka terbatas di sekolah maupun di madrasah baik negeri maupun swasta, melalui sekolahmu ini. Program ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta baik pendidik, peserta didik, maupun orang tua akan dipersiapkan untuk menerapkan model pembelajaran campuran atau Blended Learning dan mempersiapkan kembali untuk dibukanya sekolah secara bertahap, baik daring maupun luring terutama pada lingkungan sekolah dan madrasah yang berada di lingkungan wilayah DKI Jakarta. Dengan pelaksanaan Blended Learning ini, pembelajaran berlangsung lebih bermakna karena bermacam-macam sumber belajar yang mungkin bisa diperoleh. Menurut pendapat Driscoll (2002) menyebutkan empat konsep mengenai pembelajaran Blended Learning:
- Pembelajaran yang mengkombinasikan atau menggabungkan berbagai teknologi berbasis web, untuk mencapai tujuan
- Kombinasi dari berbagai pendekatan pembelajaran (seperti behaviorisme, konstruktivisme, kognitivisme) untuk menghasilkan suatu pencapaian pembelajaran yang optimal.
- Kombinasi dengan menggunakan banyak format teknologi pembelajaran seperti (video tape, CD-ROM, Web-based training, film) dengan pembelajaran tatap
- Menggabungkan teknologi pembelajaran dengan perintah tugas kerja aktual untuk menciptakan pengaruh yang baik pada pembelajaran dan
Melalui pembelajaran Blended Learning dapat menciptakan suasana belajar yang positif untuk terjadinya interaksi antara sesama peserta didik, peserta didik dengan pendidiknya tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Lingkungan pembelajaran dalam model Blended Learning digunakan secara terpisah menggunakan kombinasi media dan metode yang berbeda dan digunakan pada kebutuhan audiens (peserta didik) yang berbeda pula. Misalnya untuk kegiatan face to face learning terjadi dalam teacher-directed environment dengan interaksi person-to-person dalam live synchronous, (pembelajaran yang langsung bergantung waktu) dan lingkungan, yang high-fidelity. Sedangkan sistem distance learning menekankan pada self-paced learning dan pembelajaran dengan interaksi materi yang terjadi dipelajari dalam asynchronous (pembelajaran yang tidak tergantung waktu) dan lingkungan low-fidelity (hanya teks).
Setelah menyelesaikan program pelatihan Blended Learning ini diharapkan pendidik, peserta didik, maupun orang tua peserta didik di lingkungan Jakarta dapat:
- Melakukan refleksi dan evaluasi dalam pengelolaan pembelajaran Blended
- Memahami konsep pembelajaran Blended
- Mampu mengaplikasikan elemen dalam pembelajaran Blended Learning.
Program ini akan efektif bila pendidik, dan peserta didik:
- Mengikuti instruksi pembelajaran dengan teliti.
- Mempelajari secara seksama semua.
- Melakukan latihan secara mandiri dan berkala sesuai.
Bagaimana aktivitas pembelajaran selama pandemi berlangsung?
- Bagaimanakah Anda melaksanakan pembelajaran?
- Apa sajakah kendala yang selama ini Anda rasakan?
- Bagaimanakah pembelajaran selama ini berlangsung?
- Bagaimanakah cara kita memastikan bahwa peserta didik kita dapat belajar dengan optimal meskipun tidak bertemu dengan pendidik?
Tujuan
- Membantu para peserta didik yang ada di Jakarta untuk berkembang menjadi lebih baik lagi di dalam proses belajar, sesuai dengan gaya belajar dan preferensi
- Menyediakan berbagai macam peluang yang praktis realistis bagi pendidik dan peserta didik di Jakarta untuk melakukan pembelajaran secara mandiri, bermanfaat, dan terus
- Peningkatan penjadwalan yang fleksibilitas bagi peserta didik di Jakarta, dengan menggabungkan aspek terbaik dari tatap muka dan intruksi online.
- Kelas tatap muka di Jakarta yang dapat digunakan untuk melibatkan para peserta didiknya dalam pengalaman interaktif. Sedangkan porsi online memberikan peserta didik dengan konten multimedia yang kaya akan pengetahuan pada setiap saat, dan di mana saja selama peserta didik di Jakarta memiliki akses
- Mengatasi masalah pembelajaran yang membutuhkan penyelesaian melalui penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi di lingkungan
Manfaat Blended Learning
- Dengan adanya percobaan ragam strategi pembelajaran, evaluasi dan perbaikan berkelanjutan melalui integrasi teknologi dapat memperkaya pengalaman belajar peserta didik yang ada di Jakarta dan membuat pembelajaran menjadi bermakna.
- Mengubah pendidikan yang selama ini dilaksanakan secara tradisional dapat mendorong personalisasi yang dapat dioptimalkan sesuai kebutuhan setiap peserta didik di
- Sejatinya dalam proses pembelajaran yang ada di lingkungan Jakarta, juga akan lebih efektif dan efisien sehingga pendidik di Jakarta dapat lebih fokus dalam memperkaya pengalaman
- Meningkatkan kualitas dan interaksi antara peserta didik, pendidik, tenaga administrasi pendidikan dan pemangku kepentingan pendidikan yang ada di lingkungan Jakarta dengan lainnya.