
Yusniatuty Wahyu Komala
Baru-baru ini dunia pendidikan kita mengalami perubahan kurikulum yang disebut sebagai Kurikulum Merdeka. Seperti yang sudah kita ketahui kurikulum kita yang dinamis, bisa sewaktu-waktu berubah tergantung dari kebutuhan serta perkembangan teknologi dan perubahan global. Akankah perubahan kurikulum kali ini membawa dampak bagi dunia Pendidikan kita? Faktanya sampai saat ini mutu pendidikan kita masih tergolong rendah. Berkali-kali dilakukan perubahan kurikulum namun tidak membawa dampak yang signifikan bagi perkembangan mutu di dunia pendidikan. Hal tersebut tidak luput dari peserta didik kita yang memang mengalami krisis pembelajaran yang dimana peserta didik kita minat belajarnya memang rendah, ketertinggalan materi, kurangnya literasi serta fasilitas yang belum merata dan memadai.
Kurikulum sebelumnya mengharuskan sekolah mengikuti aturan baik dari segi materi yang diajarkan maupun target yang harus dicapai, yakni selama 2 semester pembelajaran peserta didik harus mampu menyerap dan mempraktekkan ilmu yang telah diajarkan dan selanjutnya harus mampu mengikuti standar materi yang satu tingkat lebih tinggi akan diberikan. Faktanya tidak semua peserta didik mampu mencapai target tersebut karena tiap peserta didik memiliki kemampuan menyerap informasi yang berbeda-beda.
Kurikulum merdeka merupakan kurikulum yang dibuat untuk menyempurnakan kurikulum sebelumnya. Perbedaan paling mencolok dengan kurikulum sebelumnya adalah adanya P5 atau Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang dimana projek ini bertujuan untuk menanamkan karakter pada peserta didik yang berdasarkan pada nilai-nilai pancasila guna menjadikan peserta didik sebagai penerus bangsa yang beriman, kreatif, unggul, produktif dan dapat turut serta dalam pembangunan global. P5 sendiri adalah bagian dari kurikulum merdeka yang berbasis projek, dimana projek tersebut membuat peserta didik ikut aktif dan produktif dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Tidak monoton hanya menyerap ilmu yang sudah disediakan oleh guru saja, namun peserta didik secara aktif dan produktif menggali informasi, memverifikasi dan mengaitkan informasi satu dengan yang lainnya sehingga tercipta pengetahuan baru yang akan memperkuat minat dan bakat peserta didik.
Projek ini membuat guru atau tim pengajar tidak lagi sebagai sumber informasi saja melainkan menjadi fasilitator yang memberikan banyak kesempatan bagi peserta didik untuk mengeksplorasi diri dan kemampuan, serta akan mendampingi dan memotivasi peserta didik dalam proses belajar mengajar. Peserta didik pun bukan hanya sekedar aktif namun menjadi produktif pula, di mana para peserta didik secara merdeka diberikan keleluasaan untuk mendalami minat dan bakatnya serta bebas memilih mata pelajaran yang diminati untuk menunjang pengembangan diri masing-masing peserta didik. Hal ini adalah gebrakan baru dalam kurikulum pendidikan yang pernah berlaku selama ini karena kurikulum merdeka sangat fleksibel dan tidak mengekang sistem pendidikan seperti kurikulum sebelumnya.