logo-color

Publikasi
Artikel Populer

PEMBIMBING AKADEMIK, MASIHKAH DIPERLUKAN DI ERA SEKARANG?

KOEKOEH HARDJITO, S.Kep.Ns.,M.Kes

KOEKOEH HARDJITO, S.Kep.Ns.,M.Kes

koekoehhardjito@gmail.com
Poltekkes Kemenkes Malang

Pembimbing akademik adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pendidikan tinggi, dan peran mereka sangat penting dalam membantu mahasiswa merancang rencana studi, menyelesaikan masalah akademik, dan mendapatkan arahan tentang peluang karier dan pengembangan diri. Namun, beberapa mahasiswa terlihat semakin mengabaikan peran pembimbing akademik dalam beberapa tahun terakhir. Mereka lebih cenderung mengandalkan diri sendiri, teman sejawat, atau sumber online untuk memecahkan masalah akademik mereka. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan tentang mengapa mahasiswa mulai meninggalkan peran pembimbing akademik dan apa yang dapat dilakukan institusi untuk kembali membangun hubungan yang kuat antara pembimbing dan mahasiswa.

Mengapa mahasiswa meninggalkan pembimbing akademik?

  1. Kemajuan Teknologi dan Akses Informasi
  2. Kemajuan teknologi dan akses informasi yang semakin mudah adalah salah satu alasan utama mengapa peserta didik mulai meninggalkan pembimbing mereka. Mahasiswa sekarang dapat dengan mudah mengakses informasi tentang mata kuliah, program studi, dan kesempatan kerja melalui internet. Banyak platform pembelajaran online, forum diskusi, dan media sosial menawarkan jawaban atas pertanyaan yang sebelumnya hanya dapat dijawab oleh pembimbing. Kondisi ini memberi  keyakinan bahwa mereka dapat menyelesaikan masalah akademik mereka sendiri tanpa berkonsultasi dengan pembimbing mereka.

  3. Kurangnya keterikatan personal
  4. Beberapa pembimbing mungkin memiliki beban kerja yang sangat berat sehingga tidak memiliki dapat memberikan perhatian individual kepada setiap mahasiswa bimbingannya, membuat mereka merasa tidak didukung dalam proses bimbingan akademik mereka. Selain itu, ada kemungkinan bahwa pembimbing tidak memiliki cukup waktu untuk memberikan perhatian individual kepada setiap mahasiswa. Kurangnya interaksi berkualitas dapat menyebabkan masalah lebih lanjut.

  5. Ketidakjelasan tentang peran pembimbing akademik
  6. Banyak peserta didik tidak memahami peran pembimbing secara menyeluruh. Mereka mungkin tidak menyadari bahwa pembimbing akademik dapat membantu dengan hal-hal di luar pengisian KRS. Mahasiswa sering melihat pembimbing akademik hanya sebagai fasilitator administrasi akademik, bukan mentor yang dapat memberikan arahan penting dalam perjalanan akademik dan profesional mereka. Akibatnya, peran pembimbing akademik tidak digunakan sepenuhnya.

  7. Kemandirian mahasiswa yang tinggi
  8. Dengan semakin meningkatnya jenjang pendidikan, peserta didik diminta untuk menjadi lebih mandiri dalam merencanakan pendidikan dan masa depan mereka. Keputusan akademik dapat dibuat sendiri oleh banyak mahasiswa. Meskipun ini positif, kemandirian ini dapat membuat peserta didik kurang menggunakan pembimbing akademik mereka sebagai sumber bimbingan yang seharusnya.

Apa yang sebaiknya dilakukan oleh pembimbing akademik?

Sangat penting bagi pembimbing akademik untuk proaktif dalam membangun hubungan yang lebih baik dengan peserta didik untuk mengatasi masalah di atas. Berikut adalah beberapa hal yang dapat anda lakukan selaku pembimbing akademik:

  1. Memperkuat interaksi personal
  2. Sejak awal, pembimbing akademik harus membangun hubungan pribadi dengan mahasiswanya. Pembimbing akademik dapat memberikan saran yang lebih relevan dan bermanfaat dengan memahami minat, latar belakang, dan tujuan mereka. Interaksi yang lebih intim ini akan membangun ikatan yang lebih kuat antara keduanya, membuat konsultasi lebih nyaman bagi mahasiswa.

  3. Meningkatkan ketersediaan dan aksesibilitas
  4. Pembimbing akademik perlu lebih mudah diakses oleh mahasiswa, baik melalui pertemuan langsung maupun melalui komunikasi online. Jadwal pertemuan yang fleksibel dan terbuka, serta kemudahan dalam menghubungi pembimbing melalui email atau platform komunikasi lainnya, akan membantu peserta bimbingan merasa bahwa pembimbing akademik selalu ada ketika dibutuhkan.

  5. Memberikan bimbingan yang komprehensif
  6. Selaku pembimbing akademik tidak hanya fokus pada aspek administrasi, tetapi juga pada pengembangan akademik dan karier mahasiswa. Pembimbing perlu proaktif dalam memberikan panduan tentang peluang magang, penelitian, beasiswa, dan karier yang relevan dengan bidang studi mahasiswa. Pemberian saran terkait manajemen waktu, strategi belajar, dan keseimbangan kehidupan akademik serta pribadi dapat dioptimalkan dengan berbagai teknik komunikasi kekinian yang sesuai dengan mahasiswa.

  7. Mengadakan sesi bimbingan rutin
  8. Bimbingan yang dilakukan secara sporadis dan hanya ketika mahasiswa mengalami masalah tidaklah cukup. Pembimbing akademik perlu mengadakan sesi bimbingan secara rutin, baik secara individu maupun kelompok. Agar kebosanan tidak terjadi maka perlu dibuat kesepakatan tentang tempat dan waktu bimbingan dengan mahasiswa. Dengan demikian, mahasiswa dapat terus memantau perkembangan akademik mereka dan merasa didukung sepanjang perjalanan studi mereka.

Mari membangun sinergitas bersama mahasiswa

Hanya melalui komunikasi yang terbuka dan menghormati maka akan tercipta hubungan dua arah yang sinergis. Mahasiswa harus percaya bahwa mereka dapat berbicara dengan jujur tentang masalah yang mereka hadapi, baik yang berkaitan dengan pendidikan maupun non-pendidikan, tanpa takut dikritik. Pembimbing akademik harus mendengarkan dengan empati dan memberikan dukungan yang relevan untuk kebutuhan siswa.Mendorong partisipasi siswa juga dapat menghasilkan sinergitas yang baik. Pembimbing dapat memberikan tanggung jawab kepada bimbingannya untuk membuat rencana studi mereka sendiri dan kemudian memberikan kritik yang bermanfaat. Dengan cara ini, mahasiswa akan lebih terlibat dalam perencanaan akademik dan merasa memiliki kontrol atas perjalanan pendidikan mereka.

Melibatkan mahasiswa dalam keputusan akademik adalah suatu keharusan. Pembimbing akademik harus mengajak mahasiswa untuk berpartisipasi dalam keputusan penting tentang pendidikan mereka, seperti memilih mata kuliah, topik penelitian, atau pengembangan karier. Jika mahasiswa terbiasa dan diajak berpartisipasi dalam pengambilan keputusan ini, mereka akan merasa lebih dihargai dan lebih mungkin untuk terus terlibat dalam proses bimbingan.Selama proses bimbingan, teknologi dapat membantu pembimbing akademik dan siswa bekerja sama lebih baik. Dalam proses bimbingan, penggunaan platform daring untuk berkomunikasi, berbagi materi bimbingan, atau melakukan konsultasi dapat meningkatkan aksesibilitas dan efisiensi. Alat digital juga tersedia bagi pembimbing akademik untuk memantau perkembangan akademik mahasiswa dan memberikan dukungan secara real-time.

Penutup

Pembimbing akademik sangat penting untuk keberhasilan mahasiswa di pendidikan tinggi, tetapi sering diabaikan. Pembimbing akademik harus mengubah pendekatan mereka untuk tetap relevan dan bermanfaat bagi mahasiswa karena kemajuan teknologi dan kecenderungan mahasiswa yang lebih mandiri. Untuk meningkatkan hubungan, mereka dapat membangun hubungan yang lebih intim, meningkatkan aksesibilitas, dan memberikan bimbingan yang lebih menyeluruh. Sebaliknya, mahasiswa harus melihat pembimbing akademik mereka sebagai mitra dalam perjalanan akademik mereka, bukan hanya fasilitator administrasi. Dengan kerja sama yang baik antara kedua belah pihak, pembimbing akademik dapat membantu mahasiswa mencapai tujuan akademik dan profesional mereka.

Tags

Share this post:

Postingan Lain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jika ingin berlangganan berita dari kami, silakan memasukkan email pada kolom di bawah ini

Radar Edukasi adalah portal berita pendidikan di bawah naungan Penerbit P4I