Adi Rahman, S.Pd.
Guru SMK Negeri 1 Pujut
Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi NTB
Perkembangan dunia pendidikan saat ini menjadi titik sentral perhatian dari negara, hal ini ditandai dengan sikap pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dalam menentukan arah kebijakan pendidikan yang baik bagi masyarakat. Berbagai langkah perspektif dan konkrit pemerintah dalam meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan adalah melalui program-program kegiatan dimana salah satunya adalah program SMK Pusat Keunggulan (PK). Dalam menyiapkan program tersebut tentunya perlu menentukan rancangan dan implementasi yang baik bagi setiap lembaga pendidikan sebagai pusat penyelenggaran program tersebut.
SMK Pusat Keunggulan (PK) merupakan salah satu program dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (DIKSI) dalam mewujudkan pendidikan vokasi sebagai kekuatan ekonomi nasional melalui peningkatan kompetensi peserta didik yang selaras dengan dunia industri, dunia usaha dan dunia kerja. Dalam penerapannya tentu diperlukan kemampuan dalam mengembangkan sekolah kejuruan yang memiliki berbagai macam kompetensi keahlian dalam meningkatkan mutu dan kualitas yang tentunya diperkuat dengan kemitraan dengan dunia industri, dunia usaha dan dunia kerja sesuai dengan arahan dari bapak presiden terkait dengan perkembangan pendidikan vokasi. Di samping itu SMK Pusat Keunggulan menjadi sekolah penggerak yang menjadi rujukkan dan pusat peningkatan kualitas bagi SMK Lainnya.
Dalam implementasinya diperlukan kerjasama dan kemitraan yang baik antara Kemendikbudristek dan Pemerintah Daerah dalam proses pendampingan program SMK PK dengan memberikan pelatihan kepada kepala sekolah, pengawas, dan Guru dalam mewujudkan manajemen dan pembelajaran berbasis dunia usaha. Disamping itu diharapkan mampu memberikan peningkatan kualitas sarana dan prasarana pembelajaran yang dapat menunjang pembelajaran yang mengedepankan standar industri. Kriteria sekolah yang layak diberi gelar sebagai SMK Pusat Keunggulan tentunya memerlukan tahap atau proses yang mencangkup persiapan, pelaksanaan dan evaluasi (Buku saku SMK Pusat keunggulan Kementerian Pendidikan dan kebudayaan, 2021).
SMK PK dalam Implementasi Kurikulum Merdeka
Keunggulan SMK yang memiliki predikat sebagai sekolah pusat keunggulan salah satunya akan menjadi pionir dalam penerapan Kurikulum Merdeka diawal tahun ajaran 2022/2023 untuk jenjang SMK se Indonesia. Hal ini ditandai dengan pelaksanaan In House Training (IHT) diawal tahun ajaran sebagai bentuk implementasi kegiatan SMK PK non fisik dalam mensosialisasikan Kurikulum Merdeka kepada Tenaga pendidik dan Kependidikan. Dalam rangkaian kegiatan IHT tersebut diberikan pemahaman terkait arah perubahan kebijakan dan komponen yang ada dalam kurikulum merdeka sehingga dapat merubah mindset atau paradigma berpikir dari tenaga pendidik, dimana sebelumnya masih terbiasa dengan pola pikir Kurikulum 2013. Dalam hal ini tidak mudah dalam waktu sekejap penerapan kurikulum merdeka ini akan mudah diadposi oleh guru sebagai pelaku pendidikan. Sehingga diperlukan bimbingan dan arahan yang tepat dalam merubah stigma tersebut. Guna membantu menyamakan persepsi, sekolah dalam hal ini sebagai lembaga penyelenggara menjalin kejasama dengan beberapa narasumber pusat yang telah ditentukan oleh Kemendikbudristek dalam mendampingi guru-guru selama kegiatan IHT, disamping itu ada beberapa guru yang telah mendapatkan bimbingan teknis (Bimtek) dalam kegiatan diklat Komite Pembelajar yang dilaksanakan oleh Kemendikbudristek yang nantinya akan membantu dalam proses bimbingan kepada rekan guru lainya sebagai proses pengimbasan. Finalisasi dari kegiatan IHT adalah masing-masing guru pengampu pelajaran menyusun Modul Ajar dengan mengacu pada Capaian Pembelajaran (CP) yang dibagi dalam fase-fase atau tingkatan mulai dari fase A sampai dengan F. Untuk jenjang SMK itu sendiri dibagi dalam dua fase yaitu fase E untuk kelas X dan fase F untuk kelas XI dan XII. Dalam CP tersebut juga tertuang beberapa elemen yang akan menjadi acuan dalam penyusunan Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (TP). Sebagai payung hukum dalam melihat komponen CP tersebut tertuang dalam salinan Keputusan Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 033/H/PK/2022.
Implementasi Link and Match
Keunggulan lain bagi sekolah-sekolah yang memiliki predikat SMK PK adalah adanya kemitraan yang baik dengan dunia kerja dan dunia industri (IDUKA) melalui program Link and Match dengan tujuan menjalin kolaborasi yang baik terkait dengan penyelarasan kurikulum, kelas Industri bagi peserta didik dan magang kerja bersertifikat bagi guru. Dalam penyelarasan kurikulum, sekolah mengundang partner dari IDUKA untuk membantu penyusunan Kurikulum Operasional Sekolah (KOS) guna membantu memberikan informasi terkait dengan kebutuhan industri yang dapat diaktualisasikan kedalam kurikulum yang nantinya diharapkan sesuai dengan standar industri. Disamping itu perkembangan teknologi yang bersifat up to date yang saat ini berkembang di dunia industri dan dunia usaha yang nantinya menjadi standar sarana yang dapat diterapkan pada pembelajaran di setiap jurusan yang ada pada masing-masing SMK. Hal ini dapat memenuhi standar kualitas peserta didik dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sehingga mampu bersaing dengan masyarakat global baik dari segi kualitas maupun mutu pendidikan.
Di samping itu juga Sebagai bentuk kerjasama dengan IDUKA sekolah membuat Memorandum Of Understanding (MOU) guna menjalin kerjasama yang terikat dalam proses seleksi kelas industri bagi peserta didik. Hal menarik yang menjadi pertanyaan kita adalah apakah keunggulan dari kelas industri tersebut, tentunya melalui kelas industri presentase pembelajaran peserta didik akan lebih fokus di industri, sehingga kedepannya peserta didik ini dapat terserap langsung sebagai tenaga kerja atau staf di industri.
Sementara itu sekolah juga berkesempatan untuk berkolaborasi dengan narasumber dari IDUKA untuk menjadi instruktur atau pengajar guna membantu meningkatakan kualitas dan keterampilan peserta didik serta memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan sebagai bagian dari penguat pembelajaran sehingga dapat menunjang pendidikan yang selaras dengan industri. Melalui program SMK PK ini juga memberikan kesempatan kepada tenaga pendidik produktif untuk mengikuti program magang kerja guru bersertifikat dengan tujuan untuk menambah wawasan dan upskilling sehingga nantinya dapat diaktualisasikan dalam kegiatan pembelajaran guna meningkatkan kualitas peserta didik.
SMK PK Dalam Penguatan Karakter Melalui Penguatan Project Pelajar Profil Pancasila (P5)
Dalam aktualisasi pembelajaran di SMK Pusat Keunggulan tentunya tidak hanya mengacu pada pembelajaran yang bersifat Normatif, Adaptif dan Produktif saja. Namun sisi lain yang menarik dalam penerapan SMK PK adalah adanya kegiatan penguatan karakter peserta didik yang diaktualisasikan dalam Penguatan Projek Pelajar Profil Pancasila (P5), di mana mencakup 6 (enam) dimensi pancasila yaitu Beriman kepada Tuhan Yang maha Esa Berakhlak Mulia, Berkebhinekaan global, Bergotong royong, Kreatif, Bernalar Kritis dan Mandiri. Pelajar profil pancasila itu sendiri adalah menggambarkan bagaimana karakter dan kemampuan dari seorang pelajar yang dibangun dalam kehidupan sehari-hari disekolah yang diaktualisasikan dalam budaya sekolah maupun pembelajaran intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Dalam penerapan P5 ini akan tercermin sikap peserta didik yang memiliki ciri banyak bertanya, banyak coba, banyak kreasi dan cipta karya dalam bentuk projek sehingga dapat membantu menguatkan mencetak generasi tangguh yang siap menghadapi arah perkembangan jaman. Dengan demikian melalui program SMK PK ini tentunya bukan menjadi wacana belaka namun akan menjadi praktik baik bagi yang nantinya akan diimbaskan kepada sekolah-sekolah yang ada di sekitarnya.