logo-color

Publikasi
Artikel Populer

KUNJUNGAN INDUSTRI SEBAGAI WAHANA MASA DEPAN SISWA SMK

EKO PUJI DIANAWATI, S.P.

EKO PUJI DIANAWATI, S.P.

SMK NEGERI 1 NANGGULAN
Jl. GADJAH MADA, WIJIMULYO, NANGGULAN, KP

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memiliki karakteristik yang berbeda dengan Sekolah Menengah Atas (SMA) karena tuntutan kurikulum yang harus mampu menyelaraskan mutu kompetensi (pengetahuan, keterampilan, sikap) dengan perkembangan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) yang sangat pesat. Fakta yang terjadi kompetensi siswa SMK belum selaras dengan DUDI, sebagai contoh: siswa SMK yang bekerja di DUDI kurang tahan terhadap budaya disiplin dan minus inisiatif.

Inpres No. 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK salah satunya adalah membuka peluang sebesar-besarnya SMK untuk berafiliasi dengan DUDI, agar siswa SMK mengetahui tataran praktik di dunia industri. Enam bidang pendampingan yang menjadi prioritas Revitalisasi SMK, yakni: 1) penyelarasan dan pemutakhiran kurikulum yang bersinergi dengan perkembangan DUDI, 2) inovasi pembelajaran yang mendorong keterampilan, pemenuhan dan peningkatan profesionalitas guru dan tenaga kependidikan, 3) kemitraan sekolah dengan DUDI, 4) standardisasi sarana dan prasarana utama, 5) penataan dan pengelolaan kelembagaan, serta 6) peningkatan akses sertifikasi kompetensi melalui LSP.

Sinkronisasi dan pemutakhiran kurikulum SMK diprioritaskan pada kesesuaian perkembangan tekhnologi dan kesesuaian kebutuhan riil DUDI. Memang tidak bisa dipungkiri mengejar sarana prasarana, alat dan bahan peralatan praktik di sekolah seperti di industri modern sangat berat, “ Jer Basuki Mawa Bea”, butuh pembiayaan yang tidak sedikit apalagi seperti sekolah negeri yang nota benenya tidak boleh memungut biaya pendidikan.

Itikad baik Instruksi Presiden untuk berkolaborasi dalam rangka memenuhi standar kebutuhan SMK, dan menjalin kerja sama dengan pihak-pihak terkait dengan “Link and Match” (keterkaitan dan kesepadanan). Program pendidikan di SMK minimal harus mengandung tiga muatan yaitu:1) kompetensi produktif yang memungkinkan lulusan sesegera mungkin bekerja setelah lulus, 2) memiliki keunggulan kompetitif menghadapi persaingan, sebagai modal kuat untuk menjalin kerjasama; 3) memiliki bekal dasar pengetahuan, keterampilan dan sikap, untuk penyesuaian diri menghadapi perubahan.

Kegiatan penjaminan mutu hasil pendidikan, mengharuskan SMK menjalin kerjasama dengan DUDI yang meliputi; sinkronisasi kurikulum, magang guru, guru tamu, program Kunjungan Industri (KI) maupun Pendidikan Sistem Ganda (PSG) yang dikenal dengan Praktik Kerja Lapangan (PKL) sabagai bagian integral (yang tidak dapat dipisahkan) dari kegiatan belajar-mengajar yang menerapkan model pendidikan berbasis kompetensi sebagai ciri khas kurikulum SMK. Kegiatan sinkronisasi kurikulum adalah menggali sesuatu dari hasil akselerasi kurikulum yang disusun bersama dengan DUDI, sehingga memberikan nilai tambah bagi siswa sebagai tenaga kerja yang berkualitas, profesional, inovatif dan kreatif serta menguasai teknologi yang berorientasi pada pasar (market and customer oriented).

Kegiatan Kunjungan Industri (KI)

Menyiapkan siswa SMK menghadapi dunia kerja pada era global diperlukan langkah yang kongkrit bagi lembaga pendidikan salah satunya dengan program KI yang berusaha membentuk generasi masa depan untuk mengenal budaya DUDI, melaksanakan disiplin kerja sekaligus mengenal industri manufaktur dan seluk beluknya.

Program KI biasanya dilakukan pada siswa kelas X semester genap atau kelas XI semester gasal sebagai bekal gambaran mengikuti PKL (6 bulan) yang akan dilaksanakan di kelas XII semester genap. Program KI wajib diadakan karena SMK lebih berorientasi pada dunia kerja, meskipun saat ini siswa SMK memiliki 3 kesempatan “BMW” yaitu; siap bekerja, melanjutkan ke perguruan tinggi dan siap berwirausaha.

Tujuan diadakannya KI adalah: 1.) Bagi sekolah meliputi: a.) mempersiapkan lulusan SMK sesuai tuntutan DUDI, b.) melihat relevansi jurusan dengan industri, c.) mengetahui dunia nyata terkait produk yang dihasilkan DUDI, d.) melihat bahan dan peralatan modern/canggih yang ada di DUDI sebagai bahan adopsi program pengadaan alat dan sarana prasarana praktik agar sejajar dengan DUDI, e.) meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan kerja yang berkualitas. 2.) Bagi siswa meliputi; a.) memperkenalkan budaya DUDI, b.) memberikan motivasi belajar  praktik dan cara pemasarannya, c.) mengetahui dan melihat alat – alat canggih pada industri secara langsung serta proses produksi dari awal hingga akhir.

Manfaat KI antara lain: 1.) Manfaat bagi Siswa meliputi: a.) mengetahui kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan DUDI, b.) mendapat gambaran saat bekerja di industri, atau membangun mental kewirausahaan. 2.) Manfaat bagi sekolah meliputi; a.) mengadopsi tata tertib yang tegas bagi siswa, b.) memperkokoh “link and match” antara SMK dan DUDI, c.) mempererat hubungan SMK dengan institusi pasangan guna mengembangkan kerjasama yang lebih konkrit sampai ketingkat MOU tentang KI, training bagi guru-guru SMK di industri, informasi lowongan kerja (menawarkan mutu lulusan) dan kemungkinan bantuan peralatan/komponen yang diproduksi oleh industry tersebut, d.) menjadi sekolah binaan sebagai wujud kontribusi sosial pengabdian perusahaan pada dunia pendidikan sekaligus sebagai ajang promosi sekolah. 3.) Manfaat bagi Industri meliputi; a.) sebagai ajang berbagi ilmu dengan siswa dan b.) memperkenalkan hasil produksi kepada masyarakat luas melalui KI. 4.) Manfaat bagi guru meliputi; a.) guru dapat melihat dan merasakan secara langsung aktivitas proses produksi sesuai bidang keahlian di SMK, sehingga dapat memotivasi, membangkitkan serta mengadopsi dan mengaplikasikan dalam kegiatan pembelajaran, b.) guru bisa mengadopsi pembuatan karya inovasi alat praktik dari melihat alat-alat canggih, modern dan mahal pada industri yang tidak terjangkau dari sisi anggaran pengadaan alat.

Tim KI sekolah bersama bersama Event Organizer (EO) sebagai biro perjalanan tour and travel, harus mampu mengemas kegiatan seefektif mungkin, dengan Siswa diberi format lembar kerja siswa, untuk diisi sesuai paparan ataupun diskusi sebagai bahan untuk menyusun laporan. Sehingga siswa KI benar-benar fokus terarah dan memiliki materi untuk tanya jawab mencari informasi.

Masa Depan Siswa SMK

Untuk menghadapi Era Revolusi Industri 4.0, maka system pendidikan vokasi di SMK harus mengubah cara pandang tentang pendidikan yaitu tidak hanya sekedar cara mengajar, tetapi jauh lebih esensial, yakni sekolah menanamkan keseimbangan kemampuan soft skills – hard skills dan jiwa kewirausahaan (entrepreneurship) kepada setiap siswa. Keberhasilan siswa bukan semata-mata ditentukan tingkat kecerdasan tetapi jiwa kewirausahaan yang didukung kecerdasan sosial dengan menginternalisasikan bakat rekayasa dan peluang yang mewujudkan keberhasilan siswa dikemudian hari dengan passion and vision.

Sebagai generasi masa depan siswa SMK akan berani mengambil risiko, inovatif, kreatif, pantang menyerah, dan mampu menyiasati peluang secara tepat. Dengan kewirausahaan mendidik setiap siswa siap berdikari setelah lulus, tidak hanya bekerja di sektor formal tetapi menjadi aktor yang bisa menyiapkan lapangan pekerjaan. Lulusan SMK kedepan harus terampil, siap pakai dan profesional. SMK siap mendukung daya saing dengan semboyan “Winning the Global Competition“.

Melalui kegiatan KI diharapkan dapat memberikan stimulus/rangsangan pada diri setiap siswa yang terlibat, selanjutnya memunculkan respon positif yang diwujudkan melalui semangat belajar yang tinggi untuk mencapai tujuan pendidikan di SMK, maupun membuka peluang kerja dari perusahaan yang dikunjunginya.

Tags

Share this post:

Postingan Lain

One Response

  1. Terima kasih Radaredukasi.com telah memberikan kesempatan berbagi praktik baik. Jujur ini Perdana penulis bergabung dan lolos slot Artikel Populer. Terima kasih telah memotivasi dan menggandeng keberanian untuk menulis. Sukses untuk Radaredukasi.com.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jika ingin berlangganan berita dari kami, silakan memasukkan email pada kolom di bawah ini

Radar Edukasi adalah portal berita pendidikan di bawah naungan Penerbit P4I