logo-color

Publikasi
Artikel Populer

GIZI DAN SEMANGAT BELAJAR: APAKAH KAMU SUDAH SARAPAN?

Hafni Hafsah

Hafni Hafsah

Terkadang saya sengaja menanyakan kepada mahasiswa yang saya ajar atau kepada anak sekolah yang saya temui, apakah mereka sudah sarapan atau belum. Melihat mereka (tidak semua), terkadang seperti bercermin pada diri sendiri. Pengalaman saya saat berada di bangku kuliah yang jauh dari orangtua dengan uang secukupnya membuat saya merasa makanan yang saya butuhkan tidak memadai, apalagi harus belajar sampai malam.

Pada saat itu, meskipun sudah duduk di bangku kuliah, saya tidak menyadari betapa pentingnya pengaruh asupan makanan yang dikonsumsi agar bisa sehat dan belajar dengan baik. Makanan yang dikonsumsi hanyalah sebatas bisa kenyang. Keadaan ini berbeda ketika duduk di bangku sekolah dan tinggal dengan orang tua, meski tidak mewah, makanan dan buah sering tersedia.

Saat sekolah dulu memang sepertinya tidak pernah mendapatkan informasi mengenai gizi, baik dari orang tua maupun dari sekolah. Orang tua zaman dulu, dengan pendidikan seadanya dan tinggal jauh dari perkotaan, hanya menyarankan supaya makan yang banyak agar tetap sehat. Namun, dewasa ini dengan kemajuan teknologi, informasi mengenai apapun bisa didapatkan melalui internet, sehingga seharusnya anak-anak sekarang jauh lebih paham. Tetapi apakah mereka tertarik dengan pentingnya asupan makanan bergizi? Apakah mereka paham dan pernah diajarkan di sekolah mengenai hal ini? Apakah orang tua juga memperhatikan hal ini dan menyampaikan kepada anak?

Hubungan gizi dan Semangat Belajar Anak

Di negara-negara maju program pemenuhan gizi ini sudah dimulai sejak anak usia dini. Anak-anak di sekolah tersebut sudah diperkenalkan mengenai makanan–makanan yang mengandung gizi yang baik bagi tubuh, meskipun hanya sebatas pengenalan dan pembiasaan. Davis (1997) menjelaskan bahwa kurikulum yang digariskan untuk anak usia dini terbatas pada kegiatan bercerita, menyanyi, dan memilih makanan. Program gizi berkhasiat bertujuan meningkatkan pengetahuan, sikap, dan gizi anak anak usia dini dalam hal gizi yang berkhasiat dan seimbang.

Sedangkan di Indonesia, beberapa program pemerintah terkait dengan pemenuhan gizi sudah dilaksanakan, termasuk di antaranya adalah Progas (Program Gizi Anak Sekolah) yang dilaksanakan di provinsi yang rawan pangan dan wilayah yang memiliki banyak kasus stunting.

Berdasarkan program pemerintah anak yang mendapatkan pemenuhan gizi yang baik dari keluarganya cenderung akan semangat belajar meskipun faktor intelegensi yang dimiliki siswa tersebut rendah (Soemirat, 2009). Nah, betapa pentingnya hal tersebut. Makanan tidak hanya sekedar makanan, tetapi lebih pada pemenuhan makanan yang bergizi.

Barangkali anak–anak tidak mempunyai kekhawatiran terhadap apapun yang mereka makan atau berapapun asupan gizi yang masuk ke dalam tubuhnya. Mereka belum memiliki pandangan sampai sejauh itu, jadi orang dewasalah yang bisa memberikan sedikit informasi.

Adanya pandemi COVID-19, menambah kesadaran untuk lebih memberikan gizi yang cukup bagi generasi muda, menambah ketahanan tubuh terhadap paparan virus. Dunia pendidikan memang lebih banyak kepada pembahasan penggunaan teknologi dalam pendidikan, tetapi gizi juga tidak kalah penting di negara-negara berkembang. Permasalahan negara berkembang memang masih pada pemerataan pendapatan, akses yang setara terhadap pendidikan, kesempatan kerja, pelayanan publik, dan lain sebagainya. Tentunya semangat belajar anak tidak hanya dipengaruhi oleh status gizi saja, namun juga dipengaruhi oleh lingkungan serta keluarga dan sekolah. Generasi muda adalah penerus kehidupan bangsa, mereka adalah aset bagi sebuah Negara. Maka dari itu, sangat penting untuk menjaga asupan gizi yang akan berdampak kepada kesehatan yang tentunya akan mempengaruhi semangat dan hasil belajar mereka. Jadi tidak ada salahnya, jika saat sebelum memulai pelajaran di pagi hari untuk menanyakan apakah kamu sudah sarapan?

Tags

Share this post:

Postingan Lain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jika ingin berlangganan berita dari kami, silakan memasukkan email pada kolom di bawah ini

Radar Edukasi adalah portal berita pendidikan di bawah naungan Penerbit P4I