logo-color

Publikasi
Artikel Populer

VAKSINASI : MENGAPA DITAKUTI?

Fransiska Andayani, S.Pd, M.M.

Fransiska Andayani, S.Pd, M.M.

Kepala SMK Negeri 1 Tanjung Palas

“Kapan sih kita tatap muka?”

“Ini anak-anak bukan semakin pintar!”

“Hanya beberapa orang saja yang ikut pembelajaran daring!”

“Bu, kapan anak-anak sekolah masuk belajar?”

“Kenapa sekolah belum dibuka sementara pasar, ramai aja?”

Kalimat di atas adalah pertanyaan dan komentar orang tua bahkan guru. Pembelajaran tatap muka begitu sangat didambakan oleh guru, orang tua dan pelajar. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim menegaskan, daerah dengan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1-3 boleh menggelar pembelajaran tatap muka (PTM), (KOMPAS.com).

Perlu diketahui, sejak bulan Juli 2021 sekolah telah berbenah dan mempersiapkan administrasi sesuai regulasi, sarana dan prasarana yang diperlukan, untuk pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

Tanggal 6 September 2021, Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartanto menyebutkan, bahwa Provinsi Kalimantan Utara berstatus PPKM level 4. Turunnya status PPKM Provinsi Kalimantan Utara, karena masih tingginya kasus positif dan herd immunity atau kekebalan kelompok kurang dari 70%. Herd immunity atau kekebalan kelompok adalah jumlah kelompok masyarakat yang mendapatkan vaksin Covid-19.

Level Turun: Pembelajaran Tatap Muka Ditunda

PPKM level 4, selaras dengan data pelajar yang sudah divaksin dari 8 SMK di Kabupaten Bulungan: SMKN 1 Tanjung Selor = 70%, SMKN 2 Tanjung Selor = 61,10%, SMKN 3 Tanjung Selor = 56,70%, SMKN 1 Tanjung Palas = 46,82%, SMKN 1 Tanjung Palas Utara = 54,10%, SMKN 1 Tanjung Palas Timur = 45,20%, SMKN 1 Bunyu = 82% , SMK STEMIK YMB = 90% dan SMK Tridaya Pratama = 53%.

Rendahnya persentase vaksinasi pelajar menjadi penyumbang turunnya status PPKM, dan menunda pelaksanaan pembelajaran tatap muka.

Isu Vaksin: Vaksinasi Pelajar Rendah

Mengapa banyak pelajar yang belum divaksin? Jawabannya: pertama, tidak diizinkan orang tua, kedua karena sakit. orang tua tidak mengizinkan, karena “takut”. isu tentang vaksin yang beredar di masyarakat, antara lain: ada warga berkeyakinan bahwa Covid tidak ada, hanya konspirasi; memiliki anggapan setelah vaksin malah jadi positif; jika vaksin, untuk apa divaksin jika masih bisa tertular; ada oknum di layanan publik, kesehatan dan pendidikan yang anti vaksin. isu vaksin, berdampak pada rendahnya jumlah masyarakat yang mau melakukan vaksin serta jumlah pelajar yang telah divaksin.

Herd Immunity dan Dukungan PTM: Pelajar jadi Sasaran

Mengejar target herd immunity, pelajar menjadi sasaran pemberian vaksin COVID-19. dari berbagai pihak sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah, dalam mewujudkan herd immunity atau kekebalan kelompok (70% penduduk sudah di vaksin COVID- 19).

Percepatan pencapaian target herd immunity, secara tidak langsung, merupakan dukungan persiapan pembelajaran tatap muka terbatas di sekolah. Semakin cepat pencapaian target herd immunity, pembelajaran tatap muka semakin dekat.

Orang Tua Peduli: Siap Pembelajaran Tatap Muka

Kepedulian orang tua terhadap pelaksanaan vaksin COVID-19 akan berpengaruh pada pencapaian target herd immunity dan berubahnya status PPKM. Orang tua diharapkan mendukung penuh usaha pemerintah daerah dan berbagai pihak, dengan cara mengizinkan putra putrinya mendapatkan vaksin COVID-19. Orang tua jangan khawatir dengan isu tentang vaksin yang menakutkan, ataupun bersikap apatis dengan pandemi yang melanda negeri ini. Terima kasih kepada pemerintah, orang tua dan pihak-pihak yang telah mendukung persiapan pembelajaran tatap muka. Yuk vaksin.

Tags

Share this post:

Postingan Lain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jika ingin berlangganan berita dari kami, silakan memasukkan email pada kolom di bawah ini

Radar Edukasi adalah portal berita pendidikan di bawah naungan Penerbit P4I