logo-color

Publikasi
Artikel Populer

GURU PENGGERAK: BERGERAK DAN MENGGERAKKAN

Yustina Sri Rahayu

Yustina Sri Rahayu

SMA BPM Kulon Progo Dinas Dikpora DIY

Guru bergerak, Indonesia Maju” Slogan ini sering didengungkan menjadi motivasi dan semangat khususnya calon guru penggerak untuk lebih semangat lagi belajar, bergerak dan berbagi. Angkatan 1 Guru Penggerak Kabupaten Kulon Progo telah menyelesaikan pendidikannya di Program Pendidikan Guru Penggerak selama sembilan bulan. Diawali dengan lokakarya perdana tanggal 15 Oktober 2020 dan berakhir tanggal 28 Agustus 2021, dan ditetapkan dengan pengumuman kelulusan dan penutupan program guru penggerak pada tanggal 15 September 2021. Sebanyak 43 orang calon guru penggerak dari Kabupaten Kulon Progo dinyatakan lulus menjadi bagian dari 2.390 guru penggerak angkatan 1 di Indonesia dan berhak menyandang gelar Guru Penggerak.

Selama sembilan bulan mereka mempelajari dan dibekali dengan materi materi yang terbagi dalam modul 1, 2, 3 dan ditambah modul yang ke 4. Modul 1 tentang Paradigma dan Visi Guru Penggerak, Modul 2 tentang Praktik Pembelajaran yang berpihak pada murid, Modul 3 tentang Pemimpin Pembelajaran dan Pengembangan Sekolah, dan Modul 4 tentang Selebrasi, Refleksi, Kolaborasi dan Aksi. Bekal pembelajaran dari modul demi modul di program pendidikan guru penggerak, cukup mengantarkan para guru penggerak untuk terus bergerak mengembangkan kompetensi diri dan juga pengembangan pembelajaran di kelasnya menjalankan perannya sebagai guru bagi muridnya dengan pembelajaran yang memerdekakan, pembelajaran yang berpusat dan berdampak pada murid.

Program ini juga memiliki tujuan menghidupkan kembali pemikiran-pemikiran pendidikan Indonesia utamanya filosofi dari Ki Hajar Dewantara di ruang-ruang kelas Indonesia. Hal itu berguna untuk membangun ekosistem pendidikan yang merdeka belajar dan selalu berpihak pada murid.

Guru penggerak dapat mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi untuk mengakomodasi kebutuhan belajar murid yang berbeda. Guru penggerak mampu mengelola emosi dan mengembangkan keterampilan sosial yang menunjang pembelajaran. Sesuai dengan tujuannya bahwa guru penggerak adalah pemimpin pembelajar yang mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat pada murid. Selain itu, guru penggerak juga menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila. Melalui peluncuran program guru penggerak, Kemdikbud seperti dituliskan dalam laman Program Guru Penggerak berharap bahwa guru penggerak terpilih dapat menjalankan lima peran utama, yakni: 1) menggerakkan komunitas belajar untuk rekan guru di sekolah dan wilayahnya, 2) menjadi pengajar praktik bagi rekan guru lain terkait pengembangan pembelajaran di sekolah, 3) mendorong peningkatan kepemimpinan murid di sekolah, 4) membuka ruang diskusi positif dan ruang kolaborasi antara guru dan pemangku kepentingan di dalam dan di luar sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, dan 5) menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong well-being ekosistem pendidikan di sekolah.

Menyortir pesan yang disampaikan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Iwan Syahril dalam sambutannya dalam pengumuman kelulusan guru penggerak yang lalu, “Kini perjalanan guru penggerak baru akan dimulai. Guru penggerak akan menjadi penggerak perubahan, pemimpin-pemimpin pendidikan Indonesia,” jelas nyata ada tanggung jawab estafet yang lebih di pundak guru penggerak pasca kelulusannya. Dalam modul 4 program guru penggerak yang bertajuk Selebrasi, Refleksi, Kolaborasi dan Aksi, ada tema tema yang menguatkan pergerakan mereka yakni, menjadi fasilitator kelompok dan perubahan, penyegaran topik topik secara berkelanjutan di modul 1, 2 dan 3, mengevaluasi proses mentoring bersama mentor dan membagikan praktik baik kepemimpinan pembelajaran.

Di tahap ini guru penggerak dalam tahapan menggerakkan dan bergerak bersama dalam komunitas untuk transformasi pendidikan yang memerdekakan. Guru penggerak juga ikut ambil bagian dalam komunitas, bergabung dengan guru guru yang merasakan keresahan yang sama tentang pentingnya perubahan dalam upaya perbaikan pembelajaran melalui inovasi dan implementasi model-model pembelajaran yang berpusat pada siswa dan memfasilitasi siswa untuk mengembangkan keterampilan abad 21. Keterampilan abad 21 menjadi hal yang penting untuk dibekalkan kepada peserta didik yakni penguasaan keterampilan berpikir kreatif, pemecahan masalah yang fleksibel, berkolaborasi dan berinovasi. Keterampilan abad 21 ini dikenal dengan sebutan keterampilan 4C, yakni Creativity Thinking and innovation, Critical Thinking and Problem Solving, Communication and Collaboration. Setiap peserta didik harus terlibat dalam pembelajaran berbasis inkuiri yang bermakna, memiliki nilai kebenaran dan relevansi, untuk mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi yang mereka perlukan.

Guru-guru seperti inilah yang akan memberikan inspirasi bagi guru yang lain, menjadi model perubahan dalam pembelajaran yang berpihak pada murid, menggerakkan guru guru lainnya karena praktik baik yang mereka bagikan dalam komunitas yang diikutinya. Semangat terus belajar, bergerak dan berbagi menunjukkan semangat bergerak dan menggerakkan yang itu semua dimiliki oleh guru penggerak, yang selama sembilan bulan mereka sudah mengalami dan menikmati manfaat dari program pendidikan guru penggerak, yakni mengembangkan kompetensi dalam lokakarya bersama, meningkatkan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran yang berpusat pada murid, pengalaman belajar terbimbing secara mandiri, kelompok, terstruktur dan menyenangkan, pengalaman belajar bersama dengan guru guru lain, pengalaman mendapatkan mentoring dari pendamping atau pengajar praktik, mendapatkan komunitas belajar baru dan tentu mendapatkan pengakuan atas capaian ketuntasan belajar dengan sertifikat.

Berbekal pengalaman dan perolehan manfaat inilah, guru penggerak diharapkan menjadi katalis perubahan pendidikan di daerahnya, agar transformasi perubahan pendidikan di daerahnya dapat terwujud, demikian juga untuk guru penggerak di Kabupaten Kulon Progo sebanyak 43 orang ini juga mampu menjadi katalis perubahan di Kulon Progo. Mereka harus difasilitasi untuk terlibat dalam komunitas belajar, membuka ruang diskusi dan kolaborasi yang positif, saling berbagi praktik baik, menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong well-being ekosistem pendidikan di sekolah. Guru penggerak harus terus berupaya menciptakan pembelajaran yang menumbuhkan semangat siswa, menguatkan mimpi-mimpi anak, membuat hari- hari mereka semakin bahagia, dan berwarna, serta menuntun anak Indonesia menjadi generasi penerus pewaris-pewaris bangsa terdahulu.

Baik kita kawal episode 5 Merdeka Belajar supaya sukses mencapai tujuannya mewujudkan transformasi pendidikan dengan memberikan kepercayaan dan mendorong kepada guru-guru untuk terlibat dalam program guru penggerak, memfasilitasi ruang dan ekosistem yang sehat bagi perkembangan guru penggerak ini, dan memberdayakannya dalam gerak dan program giat sekolah dengan program program yang berdampak pada murid. Kita juga bisa ambil bagian sebagai tim pendukung dengan menjadi pengajar praktik dan fasilitator. Dengan terlibat dalam tim pendukung, sesungguhnya kita juga ikut bergerak, kita juga menggerakkan guru guru untuk terus belajar, bergerak dan berbagi. Terus Bergerak dan Menggerakkan Wahai Guru Penggerak, Guru Bergerak Indonesia Maju.

Tags

Share this post:

Postingan Lain

2 Responses

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jika ingin berlangganan berita dari kami, silakan memasukkan email pada kolom di bawah ini

Radar Edukasi adalah portal berita pendidikan di bawah naungan Penerbit P4I