
Husaini, S. Pd
Pengampu MK Mohamad Mustari, MM, MA PhD.
PASCA UNIVERSITAS MATARAM
Pengelolaan
administrasi di perkantoran dewasa ini semakin berkembang dengan adanya
pemanfaatan teknologi dan aplikasi tertentu, memudahkan pengelola admiistrasi
dalam melakukan tugas administrasi demi kelancaran tugas dan fungsi suatu
lembaga atau organisasi baik swasta ataupun organisasi pemerintahan. BPMP Prov. NTB sebagai UPT. Pusat Dirjen
Paud,Dikdasmen Kemdikristekdikti dalam pengelolaan administrasinya mengacu pada
aturan dan ketentuan yang berlaku seperti: Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (ASN): Undang-undang ini mengatur tata kelola dan
manajemen ASN di Indonesia, termasuk dalam hal ketatalaksanaan, transparansi,
akuntabilitas, dan penguatan kapasitas aparatur, Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No. 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah: Peraturan ini memberikan
pedoman tentang struktur organisasi, tugas, fungsi, dan kewenangan perangkat
daerah, termasuk dalam hal ketatalaksanaan dan pengelolaan administrasi, Instruksi
Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Revitalisasi dan
Optimalisasi Kinerja Perangkat Daerah: Instruksi ini memberikan arahan kepada
perangkat daerah, termasuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, untuk
melakukan revitalisasi dan optimalisasi kinerja, termasuk upaya penguatan
ketatalaksanaan dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia No. 4 Tahun 2019 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Administrasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan: Peraturan ini mengatur tata cara
penyelenggaraan administrasi di lingkungan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, termasuk prosedur administrasi, standar operasional prosedur, dan penggunaan
teknologi informasi.
Pengelolaan
administrasi di BPMP Prov. NTB melibatkan berbagai proses seperti pengiriman
surat, penerimaan dokumen, pengarsipan, dan komunikasi internal.
Tradisionalnya, proses ini dilakukan secara manual, yang seringkali membutuhkan
waktu dan tenaga yang besar serta rentan terhadap kesalahan manusia. Dalam
rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas administrasi, BPMP Prov. NTB
telah mengadopsi Sistem Naskah Dinas Elektronik (Sinde) sebagai solusi yang
dapat mempercepat dan menyederhanakan proses administrasi.
Salah satu program
reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan adalah
penguatan ketatalaksanaan. Dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi
yang aman dan andal, penguatan ketatalaksaaan diharapkan dapat mendukung
terciptanya layanan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang efektif,
efisien, transparan dan akuntabel. Layanan persuratan adalah salah satu sasaran
penguatan ketatalaksanaan Layanan persuratan diharapkan dapat dilakukan
dengan cepat yang tidak terbatas oleh waktu dan tempat. Permendikbud
Nomor 2 Tahun 2019 telah mendefinisikan bahwa aplikasi persuratan yang
dikembangkan untuk mengelola naskah dinas elektronik di lingkungan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan adalah Sistem Naskah Dinas Elektronik disingkat
SINDE. Pada aplikasi SINDE, terdapat penilaian skor aktivitas satker yaitu
pengukuran keaktifan satker dengan melihat ketertiban penginputan surat masuk
dan pengambilan nomor surat keluar serta gabungan skor aktivitas personal
seluruh pengguna di dalam satu satker
Balai
Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP Prov. NTB) adalah lembaga yang bertanggung
jawab dalam memastikan kualitas pendidikan di suatu wilayah. Sebagai lembaga
yang mengelola berbagai kegiatan administratif, BPMP Prov. NTB perlu
memperhatikan efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan administrasi
internal. Tradisionalnya, proses administrasi dilakukan secara manual
menggunakan surat-surat resmi, yang seringkali memakan waktu, tenaga, dan
sumber daya yang signifikan.
Dalam
era digital dan kemajuan teknologi informasi, penggunaan Sistem Naskah Dinas
Elektronik (Sinde) telah menjadi alternatif yang efektif untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas administrasi internal di BPMP Prov. NTB. Sinde merupakan
sistem yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengelola
naskah dinas secara elektronik, menggantikan metode tradisional yang memerlukan
penggunaan kertas, pencetakan, dan pengiriman fisik.
Sinde
merupakan sistem yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk
mengelola naskah dinas secara elektronik. BPMP Prov. NTB telah
mengimplementasikan Sinde sebagai platform utama dalam pengelolaan administrasi
internal. Sistem ini mencakup beberapa fitur penting seperti pengarsipan elektronik,
pengiriman naskah secara elektronik, tracking status naskah, dan kolaborasi
dalam penyusunan dokumen. Dalam penggunaan Sinde, setiap naskah dinas di BPMP
Prov. NTB dibuat dan dikirim secara elektronik melalui platform yang telah
disediakan. Setiap langkah dalam proses administrasi, mulai dari persetujuan,
penomoran, penandatanganan, hingga distribusi, dilakukan secara digital. Hal
ini memungkinkan para pengguna untuk melacak status naskah dengan mudah,
menghindari kehilangan dokumen, serta mempercepat waktu respon dalam tindak
lanjut.
Dalam
pemanfaatan Sinde di BPMP Prov. NTB, terdapat beberapa alasan yang mendasari
penggunaan sistem ini untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas administrasi
internal:
– Efisiensi
Waktu: Penggunaan Sinde memungkinkan pengiriman naskah dinas secara elektronik
dengan cepat dan efisien. Dokumen dapat dikirim langsung ke penerima dengan
hanya beberapa klik, menghilangkan keterlambatan yang mungkin terjadi dalam
pengiriman surat fisik. Hal ini menghemat waktu yang sebelumnya dihabiskan
untuk pengiriman manual dan mengurangi waktu respon yang diperlukan dalam
tindak lanjut administratif.
– Pengurangan
Biaya: Menggunakan Sinde dalam administrasi internal BPMP Prov. NTB dapat
mengurangi biaya yang terkait dengan penggunaan kertas, pencetakan, pengiriman
fisik, dan pengarsipan dokumen. Penggunaan Sinde juga mengurangi risiko
kehilangan atau kerusakan dokumen, sehingga menghemat biaya pemulihan atau
penggantian dokumen yang hilang.
– Aksesibilitas
dan Pencarian Data: Dalam Sinde, dokumen-dokumen administrasi dapat disimpan
dalam format elektronik dan diarsipkan dengan rapi. Ini memudahkan pengguna
untuk mengakses dan mencari dokumen yang diperlukan dengan cepat melalui sistem
pencarian yang terintegrasi. Tidak perlu lagi mencari dokumen secara manual di
berkas fisik yang memakan waktu dan dapat menyulitkan.
– Kolaborasi
dan Koordinasi: Sinde memungkinkan kolaborasi tim yang lebih baik dalam
penyusunan dan peninjauan naskah dinas. Tim dapat bekerja secara simultan pada
dokumen yang sama, memberikan komentar, dan melakukan revisi secara elektronik.
Hal ini meningkatkan efektivitas komunikasi internal dan koordinasi antara
anggota tim.
Dalam
rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas administrasi internal,
pemanfaatan Sinde di BPMP Prov. NTB menjadi langkah yang penting. Dengan
mengadopsi teknologi digital ini, BPMP Prov. NTB dapat mengoptimalkan
pengelolaan dokumen, mengurangi keterlambatan, meningkatkan aksesibilitas dan
kolaborasi, serta menghemat biaya.
Pemanfaatan Sinde di BPMP Prov. NTB memiliki manfaat
dan dampak positif yang signifikan dalam pengelolaan administrasi internal :
1. Sinde
meningkatkan efisiensi waktu dalam proses administrasi. Dengan penggunaan
naskah dinas elektronik, pengiriman dan tindak lanjut dapat dilakukan secara
instan, mengurangi keterlambatan dalam komunikasi dan pengambilan keputusan.
2. Sinde
juga meningkatkan efektivitas administrasi di BPMP Prov. NTB. Proses
pengarsipan elektronik memungkinkan akses yang lebih mudah dan cepat terhadap
dokumen yang disimpan. Hal ini membantu meminimalkan kesalahan dalam
pengambilan keputusan, meningkatkan akurasi data, dan memfasilitasi kolaborasi
tim dalam penyusunan dokumen.
3. Pemanfaatan
Sinde juga memiliki dampak positif dalam penghematan biaya dan pengurangan
penggunaan kertas. Dengan menggunakan naskah dinas elektronik, BPMP Prov. NTB
dapat mengurangi penggunaan kertas secara signifikan. Hal ini tidak hanya
membantu mengurangi biaya yang terkait dengan pembelian dan pemrosesan kertas,
tetapi juga berkontribusi pada upaya pelestarian lingkungan dengan mengurangi
dampak negatif terhadap deforestasi.
Selain
manfaat langsung yang telah disebutkan di atas, penggunaan Sinde dalam
pengelolaan administrasi internal di BPMP Prov NTB juga memberikan beberapa
manfaat tambahan. Pertama, Sinde memungkinkan BPMP Prov.. NTB untuk memiliki
arsip yang lebih teratur dan terorganisir. Dokumen-dokumen administrasi dapat
disimpan dalam format elektronik dan diindeks dengan baik, sehingga memudahkan
pencarian dan pengambilan informasi yang diperlukan. Kedua, Sinde juga membantu
mengurangi risiko kehilangan atau kerusakan dokumen. Dalam pengelolaan surat
dan dokumen fisik, ada kemungkinan dokumen hilang, rusak, atau tertukar. Namun,
dengan menggunakan Sinde, dokumen disimpan secara elektronik dan diarsipkan
dengan baik, mengurangi risiko tersebut dan memberikan keamanan terhadap
dokumen-dokumen penting. Ketiga, Sinde juga mendukung kolaborasi yang lebih
baik di antara anggota tim dalam penyusunan dan peninjauan dokumen. Melalui
Sinde, anggota tim dapat bekerja secara simultan pada dokumen yang sama,
memberikan komentar, melakukan revisi, dan berbagi informasi secara efisien.
Hal ini meningkatkan koordinasi dan produktivitas tim dalam menjalankan
tugas-tugas administrasi.
Secara
keseluruhan, pemanfaatan Sinde di BPMP Prov. NTB memiliki manfaat dan dampak
positif yang signifikan dalam pengelolaan administrasi internal. Dalam
meningkatkan efisiensi waktu, efektivitas administrasi, penghematan biaya, dan
pengurangan penggunaan kertas, Sinde membantu BPMP Prov. NTB untuk menjadi
lebih efisien, efektif, dan berkelanjutan dalam menjalankan tugas dan fungsi
administratifnya.
Dalam
mengimplementasikan Pemanfaatan Sistem Naskah Dinas Elektronik (Sinde) di BPMP
Provinsi NTB, dapat disimpulkan bahwa langkah ini telah membawa dampak positif
dalam pengelolaan administrasi internal. Sinde telah berhasil meningkatkan
efisiensi dan efektivitas proses administrasi di BPMP Provinsi NTB. Pertama,
Sinde telah menghasilkan efisiensi waktu yang signifikan dalam proses
administrasi. Dengan adanya Sinde, pengiriman dan tindak lanjut terhadap naskah
dinas dapat dilakukan secara instan, mengurangi keterlambatan dalam komunikasi
dan pengambilan keputusan. Hal ini menghindarkan BPMP dari kehilangan momentum
dan memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cepat.
Selanjutnya, Sinde juga telah meningkatkan efektivitas
administrasi di BPMP Provinsi NTB. Pengarsipan elektronik memudahkan akses
terhadap dokumen yang disimpan, membantu meminimalkan kesalahan dalam pengambilan
keputusan, meningkatkan akurasi data, dan memfasilitasi kolaborasi tim dalam
penyusunan dokumen. Kemampuan Sinde untuk memungkinkan kolaborasi tim dalam
penyusunan dokumen memberikan kontribusi positif terhadap produktivitas dan
koordinasi di dalam BPMP.
Penggunaan Sinde di BPMP Provinsi NTB merupakan
langkah yang tepat dalam meningkatkan pengelolaan administrasi yang efisien,
akurat, dan responsif. Dengan memanfaatkan teknologi Sinde, BPMP dapat
mengoptimalkan proses administrasi, menghemat waktu, dan mengurangi risiko
terkait pengelolaan dokumen fisik. Selain itu, Sinde juga berpotensi untuk
mendukung transparansi, akuntabilitas, dan keberlanjutan lingkungan dengan
mengurangi penggunaan kertas.
Secara
keseluruhan, pemanfaatan Sinde di BPMP Provinsi NTB telah membawa dampak
positif dalam pengelolaan administrasi internal. Langkah ini memberikan manfaat
berupa efisiensi waktu, efektivitas administrasi, kolaborasi tim yang lebih
baik, serta penghematan biaya dan pengurangan penggunaan kertas. Dengan adopsi
Sinde, BPMP Provinsi NTB telah bergerak maju dalam meningkatkan pengelolaan
administrasi yang efisien, akurat, dan responsif untuk mencapai tujuan dan
tugas-tugasnya dengan lebih baik.