Suraedatul Istikomah, S.Pd
Pengampu MK Mohamad Mustari, MM, MA PhD.
PASCA UNIVERSITAS MATARAM
suraedatulistikomah@gmail.com
Manajemen pengendalian mutu pendidikan adalah
pendekatan yang penting dalam upaya meningkatkan kualitas sistem pendidikan.
Konsep dasar manajemen pengendalian mutu pendidikan melibatkan serangkaian
prinsip, strategi, dan langkah-langkah yang bertujuan untuk memastikan bahwa
proses pembelajaran dan hasil pendidikan mencapai standar yang tinggi. Dalam
artikel ini, kita akan menganalisis konsep dasar manajemen pengendalian mutu
pendidikan dan mengungkapkan pentingnya dalam meningkatkan mutu pendidikan.
1.
Pemantauan
dan evaluasi: Konsep dasar pertama dari manajemen pengendalian mutu pendidikan
adalah pemantauan dan evaluasi yang sistematis. Melalui pemantauan, pihak
terkait seperti pengawas pendidikan dan manajemen sekolah dapat mengamati
langsung proses pembelajaran di kelas. Evaluasi dilakukan untuk mengevaluasi
pencapaian tujuan pendidikan, kualitas pengajaran, dan keefektifan metode
pembelajaran. Dengan melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala, sekolah
dapat mengidentifikasi masalah, mengambil tindakan perbaikan, dan memastikan
kualitas pendidikan yang berkelanjutan.
2.
Standar
dan pedoman: Konsep dasar kedua adalah pengembangan standar dan pedoman yang
jelas. Standar pendidikan ditetapkan sebagai acuan untuk menentukan tingkat
kualitas yang diharapkan dalam pembelajaran dan hasil pendidikan. Standar ini
mencakup berbagai aspek, seperti kurikulum, penilaian, dan manajemen sekolah.
Pedoman juga diperlukan untuk membantu guru dan staf sekolah dalam merencanakan
dan melaksanakan proses pembelajaran yang sesuai dengan standar yang
ditetapkan. Dengan memiliki standar dan pedoman yang jelas, sekolah dapat
memastikan bahwa semua kegiatan pendidikan berjalan sesuai dengan harapan.
3.
Keterlibatan
semua pihak: Konsep dasar berikutnya adalah keterlibatan semua pihak terkait
dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Guru, staf, siswa, orang tua, dan
komunitas lokal memiliki peran yang penting dalam menciptakan sistem pendidikan
yang berkualitas. Keterlibatan ini mencakup partisipasi dalam pengambilan
keputusan, kolaborasi dalam merancang dan mengimplementasikan program
pendidikan, serta dukungan dalam melaksanakan kegiatan pendidikan. Dengan
melibatkan semua pihak, sekolah dapat memperoleh wawasan yang lebih luas,
mendapatkan dukungan yang lebih besar, dan mencapai tujuan pendidikan yang
lebih baik.
4.
Umpan
balik dan perbaikan berkelanjutan: Konsep dasar terakhir adalah penggunaan
umpan balik dan perbaikan berkelanjutan. Umpan balik dari siswa, orang tua, dan
stakeholder lainnya sangat berharga dalam memahami kebutuhan dan harapan mereka
terhadap pendidikan. Sekolah harus mampu menerima umpan balik ini dengan
terbuka dan menggunakannya untuk melakukan perbaikan yang diperlukan. Selain
itu, perbaikan berkelanjutan juga penting untuk menciptakan siklus perbaikan
yang terus-menerus. Sekolah harus memiliki mekanisme yang memungkinkan
identifikasi masalah, implementasi tindakan perbaikan, dan pemantauan hasilnya
untuk mencapai perbaikan yang berkesinambungan.
Dalam
kesimpulan, konsep dasar manajemen pengendalian mutu pendidikan melibatkan
pemantauan dan evaluasi, pengembangan standar dan pedoman, keterlibatan semua
pihak, serta umpan balik dan perbaikan berkelanjutan. Dengan menerapkan
konsep-konsep ini secara efektif, sekolah dapat meningkatkan mutu pendidikan,
mencapai standar yang lebih tinggi, dan mempersiapkan generasi muda untuk
menghadapi tantangan masa depan. Manajemen pengendalian mutu pendidikan menjadi
fondasi penting dalam menciptakan sistem pendidikan yang berkualitas.