logo-color

Publikasi
Artikel Populer

KEMBALI KE MASA DEPAN

I Wayan Suindhia, S.Pd

I Wayan Suindhia, S.Pd

Guru SMA Negeri 1 Petang
wayansuindhia68@gmail.com

Dalam Teori Relativitas pada Postulat II Einstein menyatakan selang waktu yang diamati dari kerangka yang diam terhadap waktu tersebut akan teramati berbeda dari kerangka lain yang bergerak terhadap waktu tersebut, yang disebut dengan kenisbian tentang waktu. Hal ini dapat dipahami dari dua kedipan cahaya terjadi di udara di satu tempat pada saat yang berbeda. Bila kedipan cahaya itu diamati dari kerangka acuan yang diam terhadap kedipan cahaya itu terjadi dalam selang waktu Δt. Maka menurut pengamat yang bergerak terhadap tempat kejadian itu, kedua kedipan cahaya terjadi dalam selang waktu Δt’. Hubungan dari kedua waktu tersebut dapat di tulis: Δt’ =   dimana, v = kecepatan pengamat dan c = kecepatan cahaya. Dimana nilai C tetap konstan tidak bergatung dari gerak pengamat.

Dari persamaan ini bahwa nilai dari Δt’ lebih besar dari Δt, hal ini berarti  bahwa pengamat yang bergerak terhadap tempat pristiwa itu dalam selang waktu yang lebih panjang dari pada waktu yang  du ukur oleh pengamat yang diam  terhadap pristiwa. Gejala ini dikenal dengan dilatasi waktu. Teori ini terasa aneh, namun sebenarnya merupakan suatu kenyataan. Keanehan ini timbul karena kita terkungkung pada “kebiasan lama” karena percoaan-percobaan kita terbatas pada kecepatan–kecepatan kecil di bandingkan dengan kecepatan cahaya (c = 3 x 108 m/s). Bila dalam persamaan diatas kecepatan benda = C maka: Δt’ =  =  = sangat besar. Besar kecepatan cahaya tersebut adalah capaian maksimum yang dapat dilakukan semua objek di alam semesta ini dan tidak dapat melebihinya.

Kebenaran teori ini telah dibuktikan oleh Frisch dan Smith, dengan melakukan pengukuran tehadap partikel muon yang datang ke Bumi sebagai salah satu partikel sinar kosmik. Partikel yang bergerak dengan kelajuan lebih besar akan mempunyai “usia” yang lebih panjang dibandingkan dengan partikel muon yang memiliki kelajuan yang lebih rendah. Bila manusia yang diam di bumi mencapai umur 70 tahun, maka usia yang dapat dicapai bila manusia yang berada dalam pesawat yang selalu bergerak dengan kelajuan tetap 0,98 C dari persamaan tersebut maka usia manusia adalah 350 tahun. Bisa kiat bayangkan bila kecepatan pesawat tersebut 0,9998 C, maka usia yang dapat dicapai 3500 tahun, aneh bukan?.

Sebuah gugusan bintang di tempuh dengan pesawat dari bumi memerlukan waktu 10 tahun, bila kelajuan pesawat tersebut 0,999998 C, maka jarak sebenarnya gugusan bintag tersebut dari bumi adalah 500 tahun cahaya. Jarak 1 tahun cahaya = 1 tahun x (3x 108 )= (365 hari x 24 jam x 3600 s) x 3 x108  m/s = 946.080.000 x 108 m = 9,46 x 1016 m = 9,46 x 1013 km. Hal ini dapat kita pahami bahwa kalua kita melihat kedipan bintang pada suatu saat di malam hari, bahwa kedipan bintang itu bukan terjadi pada saat kita lihat, karena jarahnya yang sangat jauh mungkin kedipan bintang itu terjadi bulan lalu, tahun lalu atau 10 tahun lalu tegantung jarak dari bintang tersebut.

Dua anak kembar dimana anak kembar A dan B yang telah berumur 20 tahun. A pada usia 20 tahun pergi menggunakan pesawat dengan kecepatan 0,6 C ke ruang angkasa, sedangkan B tinggal di bumi. Pada saat B merayakan ulang tahunya ke 45 tahun, A datang dan mengatakan umurnya baru 40 tahun. Bagaimanakah hal ini bisa terjadi?. Bila kita dalam kendaraan supercepat yang bergerak mendekati kecepatan cahaya kita bisa ke masa depan. Dalam film fiksi ilmiah hal ini dapat ditonton dalam tautan linknya: https://youtu.be/gxyI8CiuoGA . Apakah hal ini dapat kita asumsikan secara kenyataan bahwa orang yang sibuk berativitas yang banyak bergerak ataupun berolahraga dapat kelihatan lebih muda dari usianya, atau jika seseorang  yang lebih banyak diam malas bergerak kelihatan lebih tua dari usianya?.

Tags

Share this post:

Postingan Lain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jika ingin berlangganan berita dari kami, silakan memasukkan email pada kolom di bawah ini

Radar Edukasi adalah portal berita pendidikan di bawah naungan Penerbit P4I