Arif Wicaksono
Gawai atau lebih dikenal dengan gadget merupakan bagian dari teknologi terbarukan yang kini telah mengalami kemajuan secara signifikan. Kemajuan teknologi tersebut berdampak kepada pola hidup masyarakat pada tiap lapisan elemennya, khususnya kawula muda termasuk anak-anak. Tidak heran jika orang tua kerap kali membanding-bandingkan kehidupan anaknya saat ini dengan kehidupan mereka pada saat masih seusia anaknya. Padahal perbedaan tersebut merupakan salah satu dampak dari kemajuan teknologi termasuk hadirnya gawai di genggaman anak-anak yang memudahkan mereka untuk menikmati tontonan dan hiburan.
Tontonan dan hiburan yang disediakan secara instan oleh gawai memang kerap kali membuat anak-anak terlena. Mereka sering lupa waktu jika sudah menggenggam gawai dengan koneksi internet yang mendukung. Tak jarang pula mereka mengabaikan perintah atau panggilan orang tua ketika sudah asyik dengan gawainya. Apalagi jika si anak jatuh sakit setelah memainkan gawainya setiap waktu. Akibatnya beberapa orang tua yang geram kerap kali menegur hingga memarahi anaknya yang sudah “kecanduan” gawai disertai ocehan “HP Teros HP Teros”.
Fenomena “kecanduan” gawai pada anak dapat berdampak buruk untuk masa depan mereka. Dampak jangka pendeknya dapat mengakibatkan anak tidak peka terhadap lingkungannya. Mereka akan bersifat acuh tak acuh dan kurang berempati terhadap apa saja yang terjadi di sekitarnya. Sedangkan dampak jangka panjangnya dapat mempengaruhi kesehatan anak. Mulai dari kesehatan mata hingga organ lainnya. Sehingga fenomena ini harus segera ditindaklanjuti oleh orang tua anak. Orang tua harus ambil peran untuk mengontrol penggunaan gawai oleh anaknya. Berikut beberapa kiat atau trik yang mungkin dapat diikuti untuk mengontrol atau mengendalikan penggunaan gawai oleh anak:
1. Mempelajari Teknologi Gawai yang Digunakan Anak
Untuk mengontrol penggunaan gawai pada anak memang tidaklah mudah. Perlu adanya “effort” atau usaha yang dilakukan oleh orang tua tentunya dengan cara yang tidak menimbulkan masalah baru pada anak. Salah satu caranya adalah mempelajari teknologi pada gawai yang digunakan oleh anak. Dengan cara ini, orang tua bisa merasakan pula pengaruh dari gawai. Sehingga dapat mencarikan solusi terbaik agar tidak lalai dalam menggunakan gawai.
2. Mengontrol Gawai Anak dengan Aplikasi Bawaan Android
Orang tua dapat memanfaatkan fitur-fitur tertentu yang sudah disiapkan oleh developer atau pengembang Android. Salah satu fitur yang bisa digunakan adalah fitur “kontrol orang tua” yang dapat ditemukan pada Google Play Store. Melalui fitur ini, orang tua dapat mengatur kapan waktu penggunaan gawai yang diperbolehkan pada gawai anak. Sehingga anak hanya bisa menggunakan gawainya pada jam yang sudah ditentukan. Orang tua juga dapat membatasi aplikasi apa saja yang dapat diunduh dan diinstall oleh anaknya. Sehingga tidak perlu khawatir terkait akses aplikasi yang digunakan oleh anak.
3. Membatasi Waktu Penggunaan Gawai secara Manual
Jika orang tua tidak terlalu cakap terkait teknologi pada gawai yang digunakan oleh anaknya, orang tua dapat membatasi penggunaan gawai secara manual. Berikan jadwal rutinitas anak beserta detail waktunya. Orang tua perlu memberikan “kontrak” atau perjanjian sebelum jadwal tersebut digunakan. Sehingga orang tua dapat memberikan teguran hingga sanksi saat anak melanggar jadwal yang sudah ditentukan sebelumnya.
Penggunaan gawai pada anak dapat berakibat baik ataupun buruk. Tergantung bagaimana pemanfaatan gawai tersebut oleh anak. Hal tersebut tidak bisa lepas dari kontrol orang tua. Orang tua harus peduli jika anak terlalu lalai dengan gawainya dan turut serta mendukung anak jika gawai tersebut berdampak baik pada anaknya. Jika penggunaan gawai mengakibatkan dampak buruk pada anak, orang tua berhak menegur dan mencarikan solusi terbaiknya. Begitu pula jika penggunaan gawai berdampak baik hingga menghantarkan anak pada prestasi tertentu, orang tua sepatutnya memberikan apresiasi sebagai bentuk bangganya.