logo-color

Publikasi
Artikel Populer

PENTINGNYA MENGAJARKAN TATA KRAMA BAHASA KEPADA ANAK DALAM BERKOMUNIKASI DENGAN ORANG LEBIH TUA

Lilik Heri Supriyanto, S.Pd.

Lilik Heri Supriyanto, S.Pd.

Guru SMPN 3 Satu Atap Penawangan
supriyanto280388@gmail.com

Bahasa merupakan alat penghubung manusia dalam berinteraksi dengan sesama. Penggunaan bahasa yang baik dan benar akan memudahkan manusia dalam menyampaikan pesan. Selain itu, berinteraksi dan berkomunikasi diperlukan adab dan sopan santun untuk menghargai lawan bicara. Sopan santun dalam berkomunikasi inilah yang disebut unggah-ungguh (tata krama) oleh masyarakat Jawa. Penggunaan unggah-ungguh bahasa yang baik menjadikan penggunanya lebih bisa menempatkan diri dalam berbahasa atau berkomunikasi.

Pada era modern ini, banyak kita jumpai anak-anak dan remaja kurang pengetahuan dan pemahaman terhadap unggah-ungguh bahasa. Kurangnya kesopanan dalam berkomunikasi dengan orang yang lebih tua menjadi hal yang wajar/lumrah. Hal ini tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia yang selalu mengutamakan sopan santun dalam bersikap. Jika kebiasaan ini tidak segera diubah, dikhawatirkan generasi muda akan kehilangan jati dirinya sebagai seorang timur yang memiliki sopan-santun. Hal ini merupakan tugas berat untuk orang tua dan para pendidik.

Banyak faktor yang mempengaruhi kurangnya tata krama anak dalam berkomunikasi dengan orang yang lebih tua. Antara lain adalah kurangnya edukasi dari orang tua, pengaruh dari budaya luar, dan kurang berhasilnya guru dalam mendidik. Orang tua sangat berperan penting dalam memberikan pengetahuan dan pemahaman tata krama kepada anak, karena di dalam lingkungan keluargalah banyak waktu dihabiskan. Pada kenyataannya banyak orang tua yang sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak sedikit anak yang kurang pemahaman dan pengetahuan tentang tata krama. Di zaman yang serba canggih ini kita sudah dimanjakan dengan teknologi serba cepat. Anak-anak dapat dengan mudah mengakses apa yang mereka inginkan melalui internet. Apabila tidak ada pengawasan dan bimbingan orang tua mereka dapat mengakses budaya-budaya dari barat yang tidak sesuai dengan kepribadian Indonesia. Hal ini menjadi salah satu sebab kurangnya tata krama dalam berbahasa dengan orang tua.

Selain di lingkungan keluarga, faktor lain yang menyebabkan kurangnya pengetahuan anak tentang tata krama dalam berkomunikasi adalah kurang berhasilnya guru dalam mendidik. Sebagian guru hanya mengajarkan pengetahuan tentang mata pelajaran tertentu tanpa menyelipkan pengetahuan dan pemahaman tata krama kepada siswa-siswinya. Para guru harus lebih peka dengan keadaan yang memprihatinkan seperti sekarang ini.

Pentingnya mengajarkan unggah-ungguh (tata krama) bahasa kepada anak dalam berkomunikasi  dengan orang yang lebih tua memberikan dampak yang baik untuk kehidupan sosial anak dalam berinteraksi. Anak bisa lebih menempatkan diri dan menghargai orang lain. Tak luput dari itu, anak harus mendapatkan dukungan dan semangat dari semua pihak. Para orang tua, guru dan masyarakat perlu ikut serta membimbing dan memberi pengetahuan kepada anak-anak mengenai tata krama dalam berkomunikasi dengan sesama. Semoga anak-anak Indonesia  tidak terpengaruh dengan budaya luar dan tetap mengutamakan sopan santun dalam berkomunikasi dengan orang tua.

Tags

Share this post:

Postingan Lain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jika ingin berlangganan berita dari kami, silakan memasukkan email pada kolom di bawah ini

Radar Edukasi adalah portal berita pendidikan di bawah naungan Penerbit P4I