Estiva, S.Pd
Guru, SMA Negeri 1 Malinau
Estiva86@guru.sma.belajar.id
Menurut Brown (2020), Francis dan Hoefel (2018), serta Linnes dan Metcalf (2017) dalam jurnal Sakitri (2018), Gen Z adalah mereka yang lahir setelah tahun 1995 atau seringkali disebut dengan generasi pasca-milenial. Mereka cenderung lebih realistis dan analitis dalam pengambilan keputusan, dan menginginkan kemandirian dalam belajar dan mencari informasi. Namun, di era digital yang penuh tantangan ini, generasi Z juga dihadapkan pada berbagai risiko dan tantangan dalam berpartisipasi dalam politik dan masyarakat. Oleh karena itu, sangat penting untuk membekali generasi Z dengan etika Pancasila dalam pendidikan politik, agar mereka dapat menjadi warga negara yang bertanggung jawab.
Dalam era digital, generasi Z telah terbiasa dengan teknologi yang dapat memudahkan hidup mereka, seperti internet dan media sosial. Namun, kecanggihan teknologi tersebut juga membawa risiko dan tantangan bagi generasi Z, seperti disinformasi dan bahaya radikalisme. Oleh karena itu, penting bagi generasi Z untuk diberikan pendidikan politik yang tepat, termasuk pembelajaran mengenai etika Pancasila.
Etika Pancasila adalah nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang menjadi dasar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Etika Pancasila mencakup nilai-nilai seperti kejujuran, keadilan, kesetaraan, dan kerja sama, serta prinsip-prinsip seperti gotong royong, demokrasi, dan kemanusiaan yang adil dan beradab. Pembelajaran etika Pancasila dapat membantu generasi Z dalam pengambilan keputusan politik yang tepat dan bertanggung jawab, serta membantu mereka memahami pentingnya kerja sama dan toleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Melalui pendidikan politik, generasi Z dapat memahami sistem politik dan pemerintahan, hak dan kewajiban sebagai warga negara, serta cara-cara untuk berpartisipasi secara aktif dalam politik dan masyarakat. Pendidikan politik juga dapat membantu generasi Z dalam memahami pentingnya dialog dan toleransi dalam diskusi politik, serta membantu mereka mengembangkan kemampuan kritis dalam mengevaluasi informasi dan argumen yang mereka terima.
Dalam era digital, pendidikan politik dan etika Pancasila harus disesuaikan dengan kondisi saat ini. Pembelajaran harus dilakukan dengan menggunakan teknologi yang relevan dan efektif, dan harus mengakomodasi cara belajar yang berbeda-beda dari setiap individu. Selain itu, para pendidik juga harus mampu memahami risiko dan tantangan yang dihadapi oleh generasi Z dalam lingkungan digital, dan memberikan solusi yang tepat untuk mengatasi risiko dan tantangan tersebut.
Etika Pancasila dalam Pendidikan Politik
Menurut Sudrajat (2015), Etika Pancasila merupakan sebuah sistem etika yang didasarkan pada nilai-nilai luhur Pancasila. Etika Pancasila tidak hanya mengajarkan pada individu bagaimana berperilaku yang baik dalam masyarakat, tetapi juga membentuk karakter dan moralitas individu yang kuat. Hal ini penting agar individu mampu menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan mampu berkontribusi secara positif bagi kemajuan bangsa dan negara. Oleh karena itu, Etika Pancasila menekankan nilai-nilai seperti keadilan, kebenaran, kesetaraan, dan kebajikan. Dalam pendidikan politik, konsep Etika Pancasila dapat digunakan untuk membentuk karakter dan moralitas peserta didik sehingga mereka mampu memahami, menghargai, dan mengamalkan nilai-nilai kehidupan yang luhur.
Pendidikan politik adalah proses pendidikan yang bertujuan untuk membentuk kesadaran dan keterlibatan warga negara dalam kehidupan politik, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Dalam konteks pendidikan politik, Etika Pancasila dapat digunakan sebagai landasan moral dan etika dalam memahami dan menghadapi isu-isu politik yang kompleks dan beragam, (Sukmadinata, 2016, hlm. 12).
Konsep Etika Pancasila dalam Pendidikan Politik adalah upaya untuk menerapkan nilai-nilai moral dan etika yang terkandung dalam Pancasila dalam kehidupan politik. Pendidikan politik yang didasarkan pada Etika Pancasila bertujuan untuk membentuk warga negara yang memiliki kesadaran moral dan etika yang tinggi dalam kehidupan politik.
Generasi Z dan Era Digital
Menurut Prasetyo (2020), Karakteristik generasi Z antara lain memiliki kemampuan yang tinggi dalam memanfaatkan teknologi dan mengakses informasi dengan cepat. Mereka juga memiliki kecenderungan untuk lebih kreatif, mandiri, dan terbuka terhadap perbedaan, serta memiliki kecenderungan untuk mengejar tujuan dan meraih kesuksesan secara individu. Selain itu, generasi Z juga dikenal sebagai generasi yang lebih peka terhadap isu-isu sosial, lingkungan, dan kemanusiaan. Mereka memiliki kecenderungan untuk lebih memperhatikan nilai-nilai sosial dan keadilan, serta cenderung untuk berpartisipasi dalam aktivitas sosial dan mengambil tindakan untuk membuat perubahan di dunia.
Perkembangan teknologi dan era digital diprediksi akan terus mempengaruhi generasi Z di masa depan. Generasi Z akan semakin terbiasa dengan kemudahan teknologi dan ketergantungan pada teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, generasi Z juga akan semakin terpapar pada berbagai isu global yang terjadi di seluruh dunia melalui media sosial dan teknologi digital.
Tantangan yang dihadapi oleh generasi Z di masa depan adalah bagaimana mereka dapat menggunakan teknologi dan informasi yang tersedia dengan bijak dan bertanggung jawab, sambil tetap mempertahankan nilai-nilai moral dan sosial. Oleh karena itu, peran pendidikan dalam mengembangkan karakter dan nilai-nilai yang baik bagi generasi Z sangat penting untuk membentuk generasi yang dapat beradaptasi dengan baik di era digital, tetapi tetap mempertahankan kepedulian sosial dan moral yang penting bagi kehidupan bermasyarakat.
Penerapan Etika Pancasila dan Pendidikan Politik sangat penting untuk membentuk karakter dan moralitas generasi Z, khususnya di era digital yang serba kompleks dan individualis. Pendidikan politik dapat diajarkan melalui berbagai cara, baik di dalam kelas maupun di luar kelas, seperti melalui kegiatan ekstrakurikuler, pelatihan, atau pembelajaran online.
Pendidikan politik bagi generasi Z harus mencakup pengetahuan dan pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila, sejarah bangsa, demokrasi, hak asasi manusia, dan isu-isu global, serta kemampuan untuk berpikir kritis, toleransi, dan menghargai perbedaan. Selain itu, penting juga untuk memberikan latihan dan pengalaman praktis bagi generasi Z dalam melaksanakan partisipasi politik yang bertanggung jawab dan efektif.
Dalam penerapannya, Etika Pancasila dan Pendidikan Politik bagi generasi Z harus memperhatikan aspek teknologi dan digitalisasi. Generasi Z terbiasa dengan penggunaan teknologi dan digitalisasi, sehingga pendidikan politik dapat disesuaikan dengan menggunakan media digital dan aplikasi yang sesuai dengan gaya belajar mereka. Namun, perlu diingat bahwa teknologi dan digitalisasi juga dapat menjadi alat untuk menyebarkan informasi yang tidak benar atau merugikan. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa sumber informasi yang digunakan dalam pendidikan politik adalah akurat dan terpercaya.
Hubungan antara Etika Pancasila dan Pendidikan Politik Generasi Z di Era Digital
Seperti yang dijelaskan oleh Susanti dan Fauzi (2019), Etika Pancasila dapat digunakan sebagai landasan moral dan etika dalam memahami dan menghadapi isu-isu politik yang kompleks dan beragam, khususnya bagi Generasi Z yang hidup di era digital yang terus berkembang. Pendidikan politik bagi Generasi Z harus mencakup pendidikan mengenai Etika Pancasila, sehingga mereka memiliki dasar moral yang kuat dan memahami konsep-konsep seperti keadilan, persamaan, keberagaman, dan toleransi dalam konteks politik. Sehingga, mereka dapat menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan mampu berkontribusi secara positif bagi kemajuan bangsa dan negara.
Dalam era digital, Generasi Z memiliki akses yang lebih mudah dan luas terhadap informasi dan berita politik melalui internet dan media sosial yang tersedia. Hal ini berarti mereka dapat dengan mudah mencari informasi dan berita politik dari berbagai sumber, dan memiliki kesempatan untuk memperluas pengetahuan mereka tentang politik dan isu-isu terkini. Dalam satu sisi, ini dapat menjadi keuntungan, namun di sisi lain, informasi yang diterima juga perlu dipahami dan dikritisi agar tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak valid atau terdistorsi. Oleh karena itu, perlu adanya pendidikan politik yang berkualitas untuk membantu generasi Z memahami informasi politik dan membedakan antara informasi yang benar dan yang salah. Dan juga mengajarkan Generasi Z untuk menggunakan teknologi dengan bijak, serta memfilter informasi yang diperoleh dari internet dan media sosial dengan kritis dan selektif.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, pendidikan etika dan moral sangatlah penting, karena Generasi Z yang memiliki landasan moral yang kuat akan lebih mampu mengambil keputusan yang baik dan tepat dalam menyikapi isu-isu politik, serta lebih mudah untuk menolak informasi yang tidak benar dan mencegah penyebaran hoaks. Melalui pendidikan politik yang berbasis etika Pancasila, Generasi Z diharapkan dapat menjadi warga negara yang bertanggung jawab, menghargai keberagaman, dan mampu berkontribusi secara positif dalam membangun negara.
Etika Pancasila memiliki peran penting dalam pendidikan politik generasi Z di era digital karena dapat digunakan sebagai landasan moral dan etika dalam memahami dan menghadapi isu-isu politik yang kompleks dan beragam. Dalam konteks pendidikan politik, nilai-nilai Pancasila seperti ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil, gotong royong, demokrasi, dan keadilan social dapat membentuk karakter warga negara yang berintegritas, bertanggung jawab, dan peduli terhadap sesama.
Namun, dengan perkembangan teknologi dan digitalisasi yang semakin cepat, generasi Z menghadapi tantangan baru dalam menghadapi berbagai isu sosial dan politik. Penggunaan media sosial yang semakin luas dan mudah diakses dapat memicu penyebaran informasi yang salah, hoaks, atau bahkan berbahaya. Selain itu, eksposur yang tinggi terhadap media digital juga dapat memengaruhi cara berpikir, perilaku, dan interaksi sosial generasi Z.
Oleh karena itu peran pendidikan politik dalam membentuk karakter dan sikap yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila sangat penting, terutama bagi generasi Z yang hidup di era digital yang cenderung individualis. Melalui pendidikan politik yang mencakup pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila dan etika, generasi Z dapat membangun karakter dan sikap yang solid dalam berpolitik dan berkehidupan di masyarakat. Dalam konteks era digital yang berkembang pesat, penting bagi generasi Z untuk memahami bagaimana teknologi dan digitalisasi dapat mempengaruhi kehidupan sosial dan politik, serta bagaimana nilai-nilai Pancasila dapat diaplikasikan dalam penggunaan teknologi yang etis dan bertanggung jawab. Dengan pemahaman yang tepat tentang hal ini, generasi Z dapat menjadi bagian dari solusi dan memberikan kontribusi positif dalam menghadapi tantangan-tantangan yang dihadapi oleh masyarakat saat ini dan di masa depan.