Luluk Arianti
Kurikulum merdeka diluncurkan pada 11 Februari 2022 oleh Kemendikbud Ristek Nadiem Anwar Makarim secara daring. Kurikulum merdeka dikatakan kurikulum yang lebih sederhana karena merupakan kurikulum yang memiliki fokus untuk mengasah bakat dan minat anak sedini mungkin. Tujuan dan fokus yang ingin dicapai dalam kurikulum merdeka adalah bagaimana agar siswa dapat mempelajari materi yang lebih dasar dalam proses pembelajaran dan pengembangan karakter serta potensi yang dimiliki oleh setiap peserta didik. Dalam penerapan awal kurikulum merdeka sekolah diberikan pilihan seperti pada gambar dibawah ini:
Pada dasarnya kurikulum merdeka masih berkaitan erat dengan kurikulum K13 namun lebih disederhanakan dalam proses belajar. Namun di luar dari itu sudah tepatkan penerapan kurikulum merdeka dalam pengembangan karakter siswa?
Penerapan Kurikulum Merdeka terhadap Pengembangan Karakter Siswa
Seperti yang kita ketahui karakter merupakan kepribadian seseorang yang mencangkup dari seorang individu yang bisa membedakan dia dengan individu lainnya. Dalam kurikulum merdeka siswa diberikan kebebasan dalam mengeksplor karakter dan potensi yang mereka miliki dalam proses pembelajaran. Proses pengembangan karakter atau pribadi individu tidak terlepas dari 3 hal yaitu: 1) keluarga, 2) lingkungan masyarakat, 3) lingkungan pertemanan. Dalam hal ini penerapan kurikulum merdeka sangat berperan dalam pengembangan karakter siswa di sekolah sehingga perlu pantauan khusus dari pihak sekolah terlebih dalam proses pembelajaran kurikulum merdeka lebih mengedepankan 70% praktik dan 30% materi. Dalam pengembangan karakter siswa tidak terlepas dari sarana dan prasarana yang menunjang untuk proses pembelajaran. Disamping itu guru juga harus bisa lebih terbuka dan menerima saran dari siswa sehingga akan menciptakan proses pembelajaran yang nyaman bagi siswa.
Penerapan kurikulum merdeka di sekolah terhadap pengembangan karakter siswa bisa dilakukan dengan memberikan pembelajaran yang berbasis proyek atau tugas yang membuat potensi yang ada dalam diri siswa bisa diasah dan dikembangkan. Contohnya seperti menyuruh siswa mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas, hal ini secara tidak langsung akan memacu siswa untuk belajar berbicara didepan umum dan mengasah rasa percaya dirinya. Di samping itu sekolah juga bisa mendukung dan mendorong organisasi sekolah yang berkaitan dalam pengembangan karakter siswa seperti organisasi OSIS, Remaja Sekolah, Organisasi Seni, olahraga dan organisasi yang lainnya. Karena dalam pengembangan karakter siswa pihak sekolah sangat berperan penting dalam prosesnya sehingga implementasi kurikulum merdeka dalam pengembangan karakter dapat tercapai.