TEGUH UTORO
SDN Jepara I/90 Surabaya
Salam kenal sahabat-sahabat pendidik.
Sebelum saya tulis artikel ini, saya mohon maaf jikalau materi maupun tulisan yang saya sampaikan ini kurang berkenan di hati para pembaca semuanya..!!
Sahabat-sahabat pendidik semuanya semoga cerita yang akan saya sampaikan ini bisa menginspirasi sahabat-sahabatku semuanya sehingga selalu dirindukan dan dikenang oleh murid murid kita semua (seperti yang saya alami saat ini).
Walau saat ini saya sudah beralih profesi menjadi seorang Tenaga Administrasi Sekolah, namun dulu saya pernah mengajar SMP Swasta yang ada di Kota Surabaya. Walau sekolah swasta namun dulu jumlah muridnya luar biasa. Tiap kelas paling sedikit 40 siswa dan saat itu dari kelas 1 sampai kelas tiga jumlah kelasnya pararlel dari A s/d J.
Dan waktu itu saya hanya mengajar pelajaran ekstra bukan pelajaran inti. Namun dari dulu sampai saat ini anak-anak banyak yang dekat sama saya. Bahkan ada yang meenggap bahwa saya adalah teman mereka sampai saat ini.
Mungkin sahabat-sahabatku semua banyak yang bertanya kenapa bisa?
Jawabnya adalah “karena mereka selalu rindu kepadaku”.
Kenapa mereka selalu rindu kepadaku karena waktu itu diri saya berusaha menjadi seorang guru bukan hanya sekedar menjadikan sebuah profesi, namun waktu itu saya benar-benar berusaha untuk menjadi seorang guru yang bisa mendidik. Tidak hanya mengajar saja menantikan selesai saat jam kerja berakhir.
Karena status guru yang sejati akan selalu disandang oleh guru yang perhatian dan tanggap dengan keadaan murid-murid kita. Seorang guru yang selalu tanggap dengan murid maka kapan pun dan di mana pun kita berada, bahkan setelah pensiun sekali pun. Kita sebagai seorang guru pasti akan dikenang dan dirindukan siswa sebagai guru yang baik dan bijaksana.
Untuk itu, waktu itu saya berpikir saya harus memiliki sifat yang bisa membuat siswa terkenang-kenang selalu. Dan dalam hal ini saya melakukan beberpa terobosan, agar harapan saya bisa terlaksana yaitu:
1. Menguasai materi pelajaran diampu
Sahabat-sahabat pendidik yang saya hormati, kita semua tahu jika seorang pendidik atau seorang guru bukanlah satu-satunya sumber ilmu daripara murid kita, untuk itu saya berpikir bahwa saya dituntut untuk selalu menguasai materi pelajaran yang kita ampu. Walaupun murid-murid kita mendapatkan ilmu pengetahuan dari berbagai sumber dan media apalagi di zaman seperti saat ini. Tetapi saya punya keyakinan jika murid-murid kita masih tetap membutuhkan bantuan dan bimbingan kita sebagaiu seorang guru untuk dapat lebih memaknai materi yang didapatkan dari sumber-sumber yang lain.
Dan yang harus saya lakukan waktu itu adalah berpikir dan terus berpikir bagaimana kita dapat membantu murid kita untuk memaksimalkan penguasaan materi dan konsep pelajaran dengan baik.
2. Menjadi guru yang berbeda
Baimana maksudnya menjadi Guru Yang berbeda?
Maksudnya adalah ketika saya dulu masih mengajar, saya berusaha untuk menggunakan cara mengajar yang berbeda dengan guru lainnya. Karena saya punya keyakinan jika hal tersebut dilakukan sangat berguna untuk membuat murid-murid kita termotivasi dalam cara belajarnya. Dan saya juga punya keyakinan jikalau kita menggunakan cara, strategi, serta bahan ajar yang berbeda dalam setiap pertemuan maka yakin jika murid-murid kita akan penasaran. Murid-murid kita akan terus menantikan kejutan-kejutan yang kita sampaikan. Dan kejutan-kejutan yang pernah kita sampaikan tentunya akan menjadi sebuah cerita tersendiri jika mereka sudah tidak kita ajar lagi.
3. Selalu disiplin dan bertanggung jawab dalam setiap pekerjaan
Sahabat-sahabat pendidik yang baik hati, pada masa itu saya berprinsip, jika menjadi seorang guru harus memiliki sikap disiplin dan bertanggung jawab. Yaitu selalu berusaha menjalankan tugas yang kita emban dengan penuh disiplin dan tanggung jawab. Perlu sahabat-sahabtku mengert jika kedua hal tersebut sepertinya terdengar biasa. Tapi jika sahabatku semua mau melakukannya maka akan membutuhkan komitmen yang luar biasa.
Kita sebagi seorang guru yang bijaksana dan tanggap terhadap siswa harus pandai-pandai menempatkan diri kita sebagai seorang figur yang digugu dan ditiru kedisiplinanya dan tanggung jawabnya. Karena memang seharusnya seorang guru/pendidik adalah menjadi panutan bagi murid-muridnya.
Sahabat-sahabat pendidik semua, jangan sampai sebagai seorang guru yang bijaksana menberikan contoh perihal buruk kepada murid-murid kita.
4. Keikhlasan hati kita
Sahabat guru semuanya, salah satu harapan dari semua guru dan pendidik adalah menjadi seorang guru yang selalu dirindukan oleh murid-muridnya. Begitu pula dengan saya yang waktu itu masi mengajar, saya juga berusaha untuk menjadi guru yang ideal dan ingin selalu dirindukan oleh murid-murid saya. Untuk itu agar apa yang saya inginkan terwujud maka saya selalu berusaha mengajar dan mendidik dengan ikhlas dan sepenuh hati saya. Waktu itu walaupun saya seorang perantauan dan tinggal di kost-kostan yang sempiit, dalam menjalankan tugas, saya tidak pernah memperhitungkan seberapa besar honorarium yang saya terima. Walaupun hidup saya waktu itu hanya pas-pasan, namun saya tetap berusaha untuk mendedikasikan diri saya dan ilmu yang saya miliki untuk para murid-murid saya. Saya berusaha memastikan bahwa semua murid saya akan mendapatkan ilmu yang saya miliki agar bermanfaat dan berguna dalam kehidupan mereka nanti.
5. Selalu merasa bahagia
Waktu saya masih punya kesempatan mengajar saya berusaha untuk selalu bahagia, karena dengan perasaan bahagia maka kita akan dengan mudah merasaa ikhlas dalam menyampaikan ilmu yang saya miliki kepada murid murid kita.
Agar saya selalu bahagia dalam setuap mengajar maka saya selalu bersikap ramah, sabar, dan selalu tersenyum ketika bertemu dengan murid murid kita. Karena saya beranggapan senyum adalah ibadah dan mungkin juga bisa dikatakan sedekah, disamping itu saya juga beranggapan jikalau senyum kita kepada murid-murid kita adalah bagikan senjata untuk membuka pintu hati murid-murid kita agar apa-apa yang kita sampaikan mudah diserap oleh mereka.
Waktu itu saya beranggapan bila “pintu-pintu hati” murid murid kita telah terbuka, maka saya punya keyakinan tidak sulit bagi kita untuk menanamkan ilmu yang kita miliki kepada murid-murid kita. Dan saya juga berprinsip dengan kita bersikap ramah dan sabar kepada murid-murid kita, maka saya berkeyakinan akan membuat mereka merasa nyaman dalam nemerima pelajaran kita.
6. Berempati pada siswa
Guru pintar memiliki kewajiban untuk memahami dan mempelajari karakteristik siswa. Hal ini sangat penting untuk dilakukan supaya guru dapat merancang pembelajaran yang tepat sesuai dengan apa yang siswa butuhkan. Empati akan pembelajaran yang dirancang guru pintar lebih mudah diterima oleh siswa.
Sahabat-sahabat guru yang baiik hati, itulah beberapa hal yang bisa saya sampaikan agar kita bisa menjadi guru yang selalu dirindukan murid-murid kita sepanjang masa. Mungkin banyak kekurangannya semua yang saya sampaikan di atas. Untuk itu apabila ada tulisan-tulisan yang kurang berkenan dihati sahabat-sahabat guru semua saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Jika mungkin pengalaman saya tersebut di atas berkenan diahati sahabat-sahabat semuanya bisa digunakan sebagi referensi agar bisa menjadi guru yang dirindukan selalu.