logo-color

Publikasi
Artikel Populer

DILEMA PENDIDIKAN ANAK MASA NEW NORMAL PADA SEKOLAH SWASTA

Mohammad Taufik

Mohammad Taufik

Guru SMK Swasta Kesehatan Kota Baubau

Pembukaan sekokolah/madrasah dan peningkatan kesejahteraan guru honorer menjadi dilema yang sangat sulit bagi pemerintah, banyak sekolah yang belum terpenuhi kecukupan gurunya dan banyak sekolah kurang mendapat perhatian pemerintah utamanya di pelosok/pedesaan dan banyak harapan setiap guru untuk menjaga konsistensi jiwa pendidikan para guru untuk tetap mengajar dan memberikan yang terbaik untuk murid mereka akan tetapi banyak pula hambatan yang guru alami dalam mecapai kesejahteraan hidup para guru honorer.

Sekolah baik negeri maupun swasta merupakan tanggung jawab pemerintah untuk menjaga dan meningkatakan taraf pendididkan generasi bangsa yang optimal. Hal yang menjadi kendala adalah bagaimana seorang guru yang honorer dan guru di sekolah swasta dapat menigkatkan kulitas mengajar mereka sedangkan mereka masih dipusingkan dengan kesejahteraan hidup mereka yang mereka perlu pikirkan untuk kebutuhan hidup sehari-hari, biaya pendidikan anak dan lain-lain, hal yang kita khawatirkan adalah gangguan pada pendidikan dalam hal ini adalah guru dapat menunjukan gangguan pada proses pendidikan menyebabkan gannguan jangka pajang dari segi manajemen sekolah dan kualitas belajar mengajar terutama sekolah di swasta.

Dengan dana yang terbatas dimiliki oleh sekolah swata berupaya tetap memberikan pelayan terbaik dan menghadapi berbagai tantangan pelaksaan kegiatan pembelajaran di tengah masa new normal ini.  Sekolah swasta juga menghadapi sederetan persoalan selama masa pandemi, sejumlah orang tua siswa mengeluh yang mengeluh masalah kondisi ekonomi yang tidak stabil, imbasnya adalah siswa yang tidak dapat membayar sumbangan penyelenggaraan pendidikan, ada juga yang mengeluh misalnya para pedangang jualannya itu terkendala dengan  pemasukan berkurang akhirnya pembayaran mereka pun menunggak  di sisi lain proses pengelenggaraan pendidikan ini harus berjalan sebagaimanan  biasanya, sedangakan honor guru untuk mengajar guru dibayarkan sebagian dari dana sumbangan orang tua dan sebagian dana BOS, meski demikian honor yang dibayarkan tidak sepadan dengan  pekerjaannya sebagai guru karena honor menyesuaikan dengan pendapat sekolah untuk menjaga keseimbanagan keuangan sekolah.

Imbas secara tidak langsung dari rangkaian masalah di atas adalah intensitas guru mengajar yang kurang optimal baik dari kehadiran dan kualitas mengajar yang dirasakan siswa, hal ini dipicu beberapa hal diantaranya adalah guru mengajar disekolah induk, masalah traspor guru, kesibukan pekerjaan lain, ataupun masalah keluarga lainnya, yang semua itu tidak bisa guru dipaksakan untuk tetap intens di sekolah, karena hal ini apabila dipaksakan maka guru tersebut tidak akan mau mengajar lagi di sekolah swasta karena merasa tertekan dan dibatasi untuk pendapat selain mengajar.

Hal inilah yang menjadi dilema pengurus sekolah utamanya di sekolah swasta  yang masih dalam tahap berkembang utamanya sekolah kota berkembang di bagian Indonesia timur seperti di sekolah kami yaitu di SMK Kesehatan Kota Bau-Bau Provinsi Sulawesi Tenggara, di mana sekolah menginginkan kualitas siswa dapat meningkat dan dapat bersaing sedangkan tingkat kesejahteraan guru lagi belum bisa dipenuhi dengan baik, akan tetapi kendala diatas tidak menjadi batasan untuk sekolah maju dan berkembang, patang menyerah dan mengatur strategi pemasaran dan promosi sekolah agar sekolah swasta tetap mendapat kepercayaan dihati masyarakat untuk menitipkan anak mereka di sekolah tersebut. Langkah–langkah inilah yang penting harus di ambil langkah jauh untuk sekolah swasta mempertahankan kelangsungan hidup sekolahnnya.

Jadi selain SPP ada juga dana BOS yang dipakai untuk dana talangan kegiatan pembelajaran  di sekolah, namun menurut pemerintah sudah mengambil langkah maju dengan memberikan perhatian bagi sekolah swasta.  “Dana sitimulan lainnya mungkin tidak ada, jadi mungkin hanya dana BOS yang bisa dipakai untuk mempersiapkan sekolah untuk seluruh protokol kesehatan dan kesejahteraan guru.

Harapan terbesar guru di swasta adalah disamakan kesempatannya untuk didata menjadi tenaga P3K hal ini beralasan bahwa guru memiliki kesempatan yang sama untuk meningkatkan kesejahteraan hidup, guru swasta juga sama-sama bertujuan untuk mencerdaskan anak bangsa. Dalam setiap kesempatan pendataan di Badan Kepegawaiaan Daerah (BKD) pendataan guru honorer adalah guru honorer yang mengejar di sekolah negeri namun tidak dapat didata guru dari sekolah swasta kerena aturan yang sudah di tetapkan pemerintah, tentu ini menjadi dilema bagi guru di swasta dan berpikir bahwa guru swasta cukup sulit mendapatkan tempat di hati pemerintah.

Semoga ke depannya ada suatu aturan yang mempertemukan sinergitas untuk menigkatkan kesejahteraan guru honorer negeri dan guru swasta. Semoga dalam pemenuhan kebutuhan guru ini dilibatkan semua unsur, sehingga kebutuhan untuk kecukupan guru dapat diperoleh dari guru swasta maupun guru honorer negeri lainnya, sehingga ke depannya minat anak bangsa ini untuk menjadi guru garis depan menjadi prioritas mereka untuk menjadi guru di manapun mereka berada, dan mendapatkan kesempatan yang sama mendapatkan perhatian pemerintah agar tercapaiannnya guru yang sejahtera dan berkualitas.

Tags

Share this post:

Postingan Lain

One Response

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jika ingin berlangganan berita dari kami, silakan memasukkan email pada kolom di bawah ini

Radar Edukasi adalah portal berita pendidikan di bawah naungan Penerbit P4I