logo-color

Publikasi
Artikel Populer

BLENDED LEARNING, SOLUSI JALAN TENGAH

Arief Gigih Prasetyo, SH., MH.

Arief Gigih Prasetyo, SH., MH.

Saat Presiden Joko Widodo dan Menteri Kesehatan RI mengumumkan kasus pertama Covid-19 di Indonesia pada awal Maret 2020 lalu, kondisi kehidupan di negeri ini mulai berubah arah. Awalnya masyarakat berharap pandemi akan berakhir tidak lebih dari tiga bulan, sebagaimana China menyelesaikan pandemi covid di Wuhan selama kurang lebih 80 hari, namun nyatanya virus Corona telah menjadi pandemi global.

Pandemi Covid-19 telah memengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat. Baik dalam urusan ekonomi, sosial, budaya termasuk di bidang pendidikan. Kebijakan dan seruan pemerintah untuk bekerja di rumah, beribadah di rumah dan belajar di rumah guna memutus mata rantai  penyebaran Covid-19 telah menyebabkan perubahan teknis kegiatan belajar mengajar (KBM) dari bentuk tatap muka menjadi pembelajaran daring.

Menurut Matdio Siahaan (Juli 2020), pembelajaran daring ini memiliki beberapa masalah, di antaranya materi pelajaran yang belum selesai disampaikan oleh guru kemudian guru mengganti dengan tugas lainnya. Hal tersebut menjadi keluhan bagi siswa karena tugas yang diberikan oleh guru lebih banyak. Selain itu ada permasalahan akses informasi oleh siswa berkaitan dengan sinyal ataupun problem kepemilikan alat gadget yang tidak merata diantara siswa.

Problem dalam pembelajaran daring membuka harapan sejumlah pihak, baik orang tua maupun siswa, untuk kembali melaksanakan pembelajaran tatap muka. Terutama di saat pandemi Covid-19 mulai mereda. Sebagaimana  disebutkan oleh newssetup.kontan.co.id bahwa pada 5 September 2021 zona merah di Indonesia hanya tersisa 5 daerah saja. Namun guna mencegah terjadinya serangan gelombang ketiga tentu saja pembelajaran tatap muka harus disiapkan sebaik  mungkin.

Kombinasi During dan Luring

Blended Learning adalah sebuah pembelajaran yang menggabungkan berbagai cara penyampaian, model pengajaran, dan gaya pembelajaran, memperkenalkan berbagai pilihan media dialog antara fasilitator dengan orang yang mendapat pengajaran. Blended Learning juga sebagai sebuah kombinasi pengajaran langsung (face-to-face) dan pengajaran online, tapi lebih daripada itu sebagai elemen dari interaksi sosial. (sevima.com)

Pembelajaran ini menggabungkan dua hal, yakni pembelajaran daring dan luring atau tatap muka. Variasi pembelajaran tentu akan lebih menguntungkan daripada pilihan pembelajaran tunggal. Blended learning tidak mengharuskan siswa untuk daring selama berjam–jam bahkan berhari–hari sehingga menyebabkan siswa boring (bosan). Kegiatan pembelajaran secara Blended Learning ini juga melibatkan agenda tatap muka yang memungkinkan adanya interaksi sosial dengan teman ataupun guru.

Interaksi siswa dan guru, mahasiswa dan dosen, santri dengan ustaz yang dilakukan secara intens dalam proses pembelajaran akan membantu siswa untuk lebih memahami materi bahan ajar. Lebih dari itu hubungan sosial antara pengajar dan siswa akan menjaga dan menumbuhkan respek siswa pada gurunya. Dalam perspektif spiritual penghormatan murid terhadap guru akan melahirkan keberkahan ilmu, di mana keberkahan ini bisa berupa kemudahan pemahaman, kemanfaatan ilmu yang dipelajari dan berbagai keutamaan lainnya, termasuk kebaikan di akhir kehidupan sebagaimana kutipan hadits yang artinya “Barang siapa memuliakan orang berilmu (guru), maka sungguh ia telah memuliakan aku. Barang siapa memuliakan aku, maka sungguh dia telah memuliakan Allah. Barang siapa memuliakan Allah, maka tempatnya di surga.” (dikutip dari Lubab al-Hadits).

Interaksi sosial di kelas juga melibatkan komunikasi antar teman akan membantu siswa untuk berproses membentuk kepribadiannya. Hubungan sosial ini akan membantu siswa memahami cara bersikap dengan banyak pihak, baik dengan orang yang lebih tua, lebih muda ataupun yang seusia. Interaksi ini membentuk kepribadian sosial para siswa.

Citra Nurandhini Wallad (tanpa tahun) menyebutkan bahwa kepribadian sosial adalah bagian dari jiwa yang membangun keberadaan manusia yang menggambarkan karakter manusia yang ditunjukkan melalui sikap dan perbuatannya. Pembentukan kepribadian sosial yang diterapkan di Pesantren Darularafah kepada anak didik tidak hanya berlangsung pada saat suasana belajar mengajar saja, namun proses pengembangan kepribadian itu sendiri sudah menjadi budaya keseharian bagi setiap santri di manapun mereka berada. Seperti dalam menjaga sikap, sopan santun, ramah tamah, saling menolong, tidak mengolok-olok teman, dan sebagainya. Blended Learning yang menggabungkan antara pembelajaran daring dan tatap muka merupakan pilihan menarik untuk diterapkan di saat pandemi telah melandai dan rasa rindu siswa untuk belajar di sekolah semakin menguat.

Tetap Menjaga Prokes

Pandemi Covid-19 adalah realita yang tidak dapat dinafikan. Untuk itu apapun rencana yang dibuat tetap harus memperhatikan kondisi lingkungan dan berbagai indikator kesehatan karena keselamatan dan kesehatan para guru, siswa dan orang tua serta tenaga kependidikan adalah yang utama. Rencana pembelajaran tatap muka, termasuk dalam formasi Blended Learning, harus disiapkan sebaik mungkin dengan memperhatikan protokol kesehatan.

Pelaksanaan Blended learning yang meliputi kegiatan tatap muka tetap harus mengacu pada protokol kesehatan yang ditetapkan. Mengutip situs Pusat Analisis Determinasi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, protokol  kesehatan yang dianjurkan setidaknya meliputi 5 M, yakni:

  1. Memakai Seluruh pihak yang terlibat dalam pembelajaran daring, baik guru, siswa dan orang tua serta tenaga kependidikan diwajibkan menggunakan masker. Disarankan masker dua lapis yang meliputi masker bedah di bagian dalam dan masker kain di bagian luar atau menggunakan 1 masker Jenis N95.
  2. Mencuci tangan. Sekolah perlu menyiapkan sarana cuci tangan berikut sabun dan tisu untuk keperluan
  3. Menjaga Jarak.
  4. Menjauhi Guna mewujudkan kondisi menjaga jarak dan menghindari kerumunan makan peserta pembelajaran luring tidak lebih dari 50% dari kapasitas kelas.
  5. Menjaga Untuk menghindari kerumunan pasca kegiatan pembelajaran maka hendaknya menghindari kegiatan yang menyebabkan mobilitas antar siswa. Untuk itu disarankan pada jam istirahat siswa tetap berada dalam kelas dan mengkonsumsi bekal yang dibawa dari rumah.

Selain itu, guna meningkatkan safety disarankan pula adanya alat pengukur suhu yang memeriksa kondisi suhu peserta pembelajaran. Seseorang yang memiliki suhu di atas 37.5 disarankan melakukan aktivitas dari rumah saja.

Pembelajaran tatap muka akan lebih aman jika peserta didik, guru dan tenaga kependidikan melakukan deteksi dini. Hal ini dapat dilakukan melalui alat deteksi yang relatif terjangkau harganya dan mudah penggunaannya, yakni menggunakan GeNose C19. Alat ini merupakan alat yang dibuat khusus oleh para ahli dari Universitas Gajah Mada (UGM) untuk mendeteksi infeksi virus Corona melalui embusan napas. Namun seiring dengan perdebatan mengenai akurasi  hasil hasil tes Genose 19 dibandingkan dengan hasil tes antigen maupun PCR, maka hasil penggunaan hasil tes genose  ini hanya dapat digunakan dalam beberapa hari.

Secara teknis sebagian peserta pembelajaran yang dijadwalkan mengikuti pembelajaran secara luring dalam pekan tersebut bisa disyaratkan untuk melakukan tes Genose. Jika negatif Covid maka bisa mengikuti pembelajaran secara luring namun jika sebaliknya maka tetap harus mengikuti pembelajaran secara daring. Hal yang sama dilakukan oleh peserta pembelajaran yang dijadwalkan mengikuti kegiatan luring pada pekan berikutnya.

Namun terlepas dari semua persiapan, izin orang tua untuk kegiatan luring tetap diperlukan. Bagaimanapun orang tua adalah pihak yang paling memiliki hak dan kewajiban dalam pemenuhan kewajiban menuntut ilmu bagi putra putrinya Blended Learning ini hanyalah salah satu ide guna meningkatkan kesempatan belajar bagi anak–anak indonesia. Kesempatan untuk menuntut ilmu langsung dari sumbernya (guru) sehingga memberikan pemahaman dan kepribadian sosial yang baik. 

Tags

Share this post:

Postingan Lain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jika ingin berlangganan berita dari kami, silakan memasukkan email pada kolom di bawah ini

Radar Edukasi adalah portal berita pendidikan di bawah naungan Penerbit P4I