
Ririn Indriani, S.ST., M.Tr.Keb.
ASN dan Poltekkes Kemenkes Malang
ririnindrianimiori79@gmail.com

Pendahuluan
Fase lansia merupakan salah satu fase perkembangan dalam siklus kehidupan yang akan dilalui oleh setiap manusia. Baik pria maupun wanita akan menjalani masa ini dengan berbagai kondisi baik secara fisik maupun psikis mengalami perubahan, mengalami perbedaan dan fungsi organ oleh karena berbagai penyebab salah satunya adalah faktor usia.
Memahami
Beberapa teori menjelaskan bahwa pada wanita ketika usia beranjak lansia maka akan terjadi menopause. Fase dimana produksi estrogen berhenti sehingga fisiologi wanita yang mengalami menstruasi tidak terjadi lagi. Berbeda dengan pria meskipun andropause dialami namun produksi testosteron masih berlangsung sampai akhir hayat. Istilah wanita sebagai gudang (produksi sel ovum setiap bulan) namun pada saat menopause akan berhenti berproduksi. Pada pria mempunyai istilah pabrik sebagai produsen sel sperma maka masih tetap bisa memproduksi meski sudah lansia.
Keluhan yang terjadi di saat lansia secara fisik baik pria dan wanita seringkali mengganggu dan mengurangi kenyamanan. Pada menopause tidak di produksi lagi estrogen, maka kemungkinan osteoporosis akan lebih tinggi, nyeri sendi dan beberapa keluhan nyeri di extremitas, terutama extremitas inferior. Pada pria gangguan prostat, gangguan system metabolik kerapkali juga dialami. Secara psikis terjadi banyak perubahan sifat, mood dan pola fikir. Sejalan di berbagai penelitian yang mengaitkan perubahan fisik dan psikis pada lansia sangat tergantung dari persiapan, gaya hidup dan history dimasa muda. Lansia yang dimasa muda lebih aktif exercise dan mempraktikkan pola hidup sehat, maka masa otot dan organ dalam pun seperti jantung, paru, ginjal dan otak juga akan lebih sehat dan terjaga.
Lansia yang pandai mengelola stress, menjaga kebugaran dan kesehatan akan lebih produktif dan bahagia dibanding yang abai dengan kondisi yang banyak mengalami perubahan ini. Dari hasil riset menunjukkan 95% psikosomatis pada lansia bisa di kelola, di atasi dengan berbagai tips dan trik agar tidak berdampak pada fisik yang mulai renta. Lansia yang mempunyai karakteristik introvert sangat berbeda dengan extrovert. Peran keluarga sangat menentukan apakah nantinya lansia akan mampu melewati masa-masa perubahan ini atau bahkan akan menimbulkan masalah atau penyakit baru. Lingkungan juga berperan dalam hal mendukung perubahan ini, seringkali keluarga yang cuek dan lingkungan yang tidak support menyebabkan lansia akan gampang sakit, tidak terurus atau bahkan menitipkan ke panti jompo jika keluarga tidak ada yang mau dan ikhlas merawatnya.
Secara fisiologis psikis lansia akan kembali seperti balita, mau lebih diperhatikan, memory yang sudah banyak berkurang sehingga salah 1 penyakit yang hanya dialami adalah Alzheimer kerapkali dialami lansia. Beberapa hal yang harus difahami keluarga bahwa kebutuhan dan perawatan lansia sangat tergantung dari kondisi dari masing-masing lansia. Sangat dianjurkan untuk mengikuti kegiatan posyandu ILP (Integrasi Layanan Primer) agar dapat terpantau kesehatannya, bertemu dengan teman-teman lansia akan menambah semangat dan meningkatkan peran nya sebagai lansia, mengoptimalkan seluruh potensi yang ada sehingga perubahan yang terjadi tidak menurunkan produktivitas lansia. Kegiatan dalam posyandu ILP banyak bermanfa’at bagi kebugaran lansia, dari senam lansia, KIE tentang pengaturan menu dan kudapan serta pemeriksaan laboratorium sederhana untuk memantau kesehatan lansia. Pemeriksaan seperti GDS, kolesterol dan asam urat menjadi paket pemeriksaan yang dilakukan diposyandu ILP, selain pengukuran TB, BB, IMT, pengukuran lingkar pinggang, serta tekanan darah.
Pada lansia yang sehat dengan hasil pemeriksaan fisik normal, tanpa keluhan tidak banyak membutuhkan perhatian dan penatalaksanaan yang rumit. Berbeda dengan lansia yang mempunyai komorbid seperti, hipertensi, hiper kolesterolemia, obesitas, gangguan metabolik lain bahkan penyakit keganasan, sangat membutuhkan support system dan ketangguhan keluarga untuk terus merawat dan menjaga lansia agar tetap berdaya dan bisa memenuhi kebutuhan pribadi secara mandiri.
Karakteristik
Lansia yang secara fisik normal tidak akan banyak mengalami perubahan dalam masa di kehidupannya. Berbeda dengan lansia yang secara fisik ada perubahan seperti jumlah gigi yang ompong, otomatis pola dan menu makan pun akan sangat berbeda. Lebih suka menu yang lembut, ber kuah dan hangat. Lansia yang masih mempunyai banyak gigi tidak akan suka dengan menu diatas maka pemahaman keluarga sebagai orang terdekat sangatlah diperlukan. Mempraktekkan asuhan komplementer sangat sederhana namun mempunyai dampak size yang sangat tinggi. Bagi lansia yang mempunyai keluhan nyeri sendi sangat dianjurkan mengkonsumsi rebusan air pandan wangi, yang berkhasiat untuk membantu merelaksasi otot dan syaraf. Menambahkan kudapan ubi rambat orange/ ungu juga membantu sebagai antioksidan. Air kelapa tua dipercaya untuk detoksifikasi sedangkan air kelapa muda bagus untuk penetralisir obat-obatan / zat kimia. Pencegahan dan pengaturan pola makan sangat membantu dalam menjaga kesehatan.
Lansia
Usia harapan hidup bagi lansia diharapkan meningkat dibanding dengan negara maju. Salah satu negara maju yakni Jepang mempunyai usia harapan hidup lansia yang sangat tinggi dibanding dengan Indonesia. Gaya hidup dan lingkungan juga mempengaruhi kesehatan. Membatasi produk olahan, mengganti produk fresh dan tinggi serat serta rendah kalori, namun cukup protein. Jika tradisi di Jepang minum teh sangat dianjurkan, maka lansia diperbolehkan mengkonsumsi kopi tanpa gula sebagai antioksidan kuat selain dari bahan pangan yang berwarna, Sebagai produsen kopi hitam boleh dan dianjurkan untuk lansia yang tidak ada gangguan lambung. Mengkonsumsi sayur dan buah dengan warna tertentu dapat memenuhi kebutuhan serat, vitamin dan mineral, seperti buah naga, jeruk / lemon, wortel, brokoli, ubi rambat orange, dan sayuran pengganti (lalapan), bisa daun kemangi, terung, dan ketimun. Exercise dan aktifitas fisik yang cukup akan menjaga kesehatan serta kebugaran, selain managemen stress juga sangat dibutuhkan.