Sudiarti, S.Pd, M.Pd
MAN 2 Sragen
sudiarti69@gmail.com
Salah satu tantangan dalam pembelajaran kimia adalah bagaimana menghubungkan konsep-konsep abstrak dan kompleks yang diajarkan di kelas dengan kehidupan nyata. Praktikum pembuatan es puter menjadi solusi yang efektif untuk mengatasi tantangan ini. Praktikum ini menjadikan pembelajaran yang menyenangkan. Pembelajaran yang menyenangkan akan lebih mudah diingat dan dipahami oleh siswa. Praktikum ini juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan proses sains, seperti merumuskan hipotesis, melakukan eksperimen, mengumpulkan data, dan menarik kesimpulan. Dengan terlibat aktif dalam proses pembuatan es puter, siswa tidak hanya menjadi penerima informasi, tetapi juga menjadi penemu pengetahuan.
Praktikum pembuatan es puter juga mengajarkan siswa tentang relevansi ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari. Penurunan titik beku yang merupakan sifat koligatif larutan tidak hanya terjadi pada pembuatan es puter, tetapi juga pada berbagai proses industri, seperti pembuatan es krim, pembuatan minuman dingin, dan bahkan pada proses pencairan es di jalan raya saat musim dingin. Dengan memahami konsep ini, siswa dapat lebih menghargai peran ilmu pengetahuan dalam memecahkan masalah dan meningkatkan kualitas hidup.
Pada pembuatan es puter, siswa mencampurkan susu, gula, dan bahan lainnya, lalu memasukkannya ke dalam wadah yang kemudian direndam dalam campuran es batu dan garam. Pada proses ini siswa menerapkan sifat koligatif larutan yang dapat dilihat pada pemberian garam untuk menurunkan titik beku. Garam yang ditambahkan pada es batu akan membuat suhu campuran menjadi lebih rendah dari 0°C. Ini karena garam akan larut dalam air yang mencair dari es batu, membentuk larutan. Adanya partikel garam di dalam larutan ini akan menghambat pembentukan kristal es, sehingga suhu harus diturunkan lebih rendah agar air dapat membeku. Campuran es puter membeku lebih cepat, karena suhu di sekitar wadah es puter menjadi sangat dingin, campuran es puter pun akan membeku lebih cepat. Proses pembekuan ini akan menghasilkan es puter yang lembut dan lezat.
Penambahan garam dapat menurunkan titik beku. Hal ini terjadi karena molekul-molekul air dalam larutan garam akan lebih sulit untuk menyusun diri membentuk kristal es karena adanya partikel-partikel garam yang menghambat proses tersebut. Akibatnya, suhu harus diturunkan lebih rendah agar molekul-molekul air dapat mengatasi hambatan ini dan membentuk kristal es. Pembentukan kristal es ini akan menyebabkan penurunan titik beku sehingga es puter cepat membeku.
Praktikum pembuatan es puter bukan hanya sekadar kegiatan yang menyenangkan, tetapi juga memiliki banyak manfaat bagi pembelajaran, antara lain:
Mempelajari Konsep Abstrak: Sifat koligatif larutan adalah konsep yang abstrak dan sulit dibayangkan. Melalui praktikum, siswa dapat melihat secara langsung bagaimana konsep ini bekerja dalam kehidupan sehari-hari.
Menerapkan Pengetahuan: Siswa dapat menerapkan pengetahuan yang diperoleh di kelas ke dalam kegiatan nyata, sehingga pemahaman mereka menjadi lebih mendalam.
Meningkatkan Minat Belajar: Praktikum yang menyenangkan dapat membuat siswa lebih tertarik pada pelajaran sains.
Mengembangkan Keterampilan berpikir kritis dan kreatif: Siswa diajak untuk menganalisis data, menarik kesimpulan, dan mencari solusi atas masalah yang muncul selama proses pembuatan es puter.
Mengembangkan keterampilan komunikasi: Siswa berlatih menyampaikan hasil eksperimen mereka kepada teman sekelas atau guru.
Mengembangkan keterampilan kolaborasi: Siswa bekerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan.
Praktikum pembuatan es puter adalah contoh yang menarik tentang bagaimana konsep ilmiah yang kompleks dapat dijelaskan dengan cara yang sederhana dan menyenangkan. Dengan menggabungkan teori dan praktik, pembelajaran menjadi lebih aktif dan interaktif. Di balik pemahaman prinsip kerja pembuatan es puter, kita dapat lebih menghargai keajaiban ilmu pengetahuan yang ada di sekitar kita. Praktikum ini juga mengembangkan berbagai keterampilan yang dibutuhkan siswa untuk menghadapi tantangan di masa depan. Selain itu, praktikum ini juga dapat menginspirasi kita untuk terus mencari tahu lebih banyak tentang dunia sains.