Ir. Tri Yusnanie, MM
BPSDMD Prov.Sumatera Selatan
yusnanie1968@gmail.com
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisik (BMKG) , definisi gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi . Akumulasi tektonik enegi yang dihasilkan dari segala arah berupa gelombang gempa bumi sehingga efeknya dapat dirasakan sampai ke permukaan bumi. Daerah Sumatera Selatan memiliki potensi untuk terjadi gempa bumi. Banyak gempa dangkal yang terjadi di daerah Sumatera Selatan. Karena Sumatera Selatan termasuk daerah rawan gempa bumi .
Faktor –faktor yang menyebabkan Sumatera Selatan Rawan Gempa Bumi adalah sebagai berikut :
- Lokasi:Sumatera Selatan terletak di dekat pertemuan lempeng Indo-Australia dan Eurasia. Pertemuan lempeng ini dapat menyebabkan gempa bumi.
- Sesar:Ada beberapa sesar aktif di Sumatera Selatan, seperti Sesar Semangko dan Sesar Sumatra. Sesar ini dapat bergerak dan menyebabkan gempa bumi
- Gunung berapi:Ada beberapa gunung berapi aktif di Sumatera Selatan, seperti Gunung Dempo dan Gunung Marapi. Aktivitas gunung berapi ini dapat menyebabkan gempa bumi.
Daerah yang rawan gempa bumi ada 10 kabupaten kota di Sumatera Selatan yang berpotensi gempa bumi, menurut informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG di Sumatera Selatan antara lain adalah : Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Lahat, Kota Pagaralam , Kabupaten Lubuk Linggau, Kabupaten Musi Rawas, kabupaten Muratara, KabupatenEmpat Lawang, Kabupaten OKU, Kabupaten OKU Selatan, dan Kabupaten OKU Timur
Bagaimana perasaan orang orang saat gempa bumi terjadi, perasaan itu bisa berbeda beda tergantung pada beberapa faktor , seperti :
- Kekuatan gempa: Gempa bumi yang lebih kuat akan menimbulkan rasa takut dan panik yang lebih besar.
- Lokasi: Orang yang berada di dekat pusat gempa bumi akan merasakan getaran yang lebih kuat dan lebih berisiko mengalami kerusakan bangunan, sehingga rasa takut dan paniknya akan lebih besar.
- Pengalaman sebelumnya: Orang yang pernah mengalami gempa bumi sebelumnya mungkin akan lebih terbiasa dengan getaran dan lebih siap untuk mengatasinya.
- Kondisi mental: Orang yang sedang mengalami stres atau kecemasan mungkin
akan lebih mudah panik saat gempa bumi.
Secara umum, orang-orang yang mengalami gempa bumi mungkin merasakan:
- Ketakutan:Ini adalah reaksi alami terhadap situasi yang berbahaya dan tidak terduga.
- Panik:Rasa panik dapat membuat orang sulit berpikir jernih dan bertindak rasional.
- Kebingungan:Orang mungkin bingung tentang apa yang terjadi dan apa yang harus mereka lakukan.
- Disorientasi:Getaran gempa bumi dapat membuat orang merasa pusing dan kehilangan keseimbangan.
- Mual:Mual adalah respons umum terhadap stres dan kecemasan.
- Sakit kepala:Getaran gempa bumi dapat menyebabkan sakit kepala.
- Kelelahan:Mengalami gempa bumi dapat menjadi pengalaman yang melelahkan secara fisik dan emosi
Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan ketika menghadapi gempa bumi:
- Sebelum Gempa Bumi:
- Pahami Risiko Gempa Bumi:Sadari bahwa Indonesia berada di kawasan rawan gempa bumi. Pelajari risiko gempa bumi di wilayah tempat tinggal Anda.
- Siapkan Rencana Tanggap Darurat:Buatlah rencana tanggap darurat bersama keluarga, termasuk tempat berlindung, jalur evakuasi, dan cara berkomunikasi.
- Siapkan Perlengkapan Darurat:Simpan persediaan makanan, air minum, obat-obatan, P3K, dan alat-alat penting lainnya di tempat yang mudah dijangkau.
- Pastikan Bangunan Aman:Periksa struktur bangunan tempat tinggal Anda untuk memastikan keamanannya. Perbaiki struktur yang rawan runtuh.
- Saat Gempa Bumi Terjadi:
Di Dalam Ruangan:
- Berlindung:Segera berlindung di bawah meja yang kokoh atau di sudut ruangan yang jauh dari jendela, kaca, dan benda yang mudah
- Lindungi Kepala:Lindungi kepala dan leher dengan bantal, helm, atau kedua tangan.
- Tetap di Dalam:Tetaplah di dalam ruangan sampai gempa berhenti. Jangan panik dan berlari keluar.
Di Luar Ruangan:
- Menjauh dari Bangunan:Jauhkan diri dari bangunan, tiang listrik, pohon, dan benda lain yang mudah runtuh.
- Cari Tempat Terbuka:Cari tempat terbuka yang aman untuk berlindung.
- Berhenti Mengemudi:Jika sedang mengemudi, hentikan kendaraan di tempat yang aman dan menjauh dari persimpangan jalan.
- Setelah Gempa Bumi:
- Periksa Keadaan:Periksa diri sendiri dan orang lain di sekitar Anda untuk memastikan tidak ada yang terluka.
- Matikan Listrik dan Gas:Matikan aliran listrik dan gas untuk menghindari kebakaran dan kebocoran.
- Gunakan Telepon dengan Bijak:Hindari menggunakan telepon kecuali untuk keadaan darurat.
- Ikuti Instruksi Petugas:Ikuti instruksi dan arahan dari petugas terkait.
- Periksa Kerusakan:Periksa kerusakan pada bangunan dan laporkan kepada pihak terkait.
- Bantu Orang Lain:Bantu orang lain yang membutuhkan, terutama yang terluka atau lansia.
Tips Tambahan:
- Lakukan simulasi gempa bumi secara berkala untuk meningkatkan kesiapsiagaan.
- Pastikan Anda memiliki akses ke informasi terkini tentang gempa bumi, seperti melalui radio atau internet.
- Berpartisipasi dalam program edukasi dan pelatihan tentang tanggap darurat gempa bumi.
Dengan memahami dan melakukan langkah-langkah tersebut, Anda dapat meningkatkan peluang untuk selamat dan meminimalkan dampak dari gempa bumi.
Untuk Masyarakat Sumatera Selatan terutama daerah yang rawan gempa harus memperhatikan beberapa tips sebagai berikut :
- Membuat rencana tanggap darurat:Buatlah rencana tanggap darurat yang berisi langkah-langkah yang akan dilakukan saat terjadi gempa bumi.
- Memiliki peralatan tanggap darurat:Siapkan peralatan tanggap darurat, seperti kotak P3K, air minum, dan makanan ringan.
- Memahami jalur evakuasi:Pelajari jalur evakuasi di tempat tinggal dan tempat kerja.
- Melakukan simulasi gempa bumi:Lakukan simulasi gempa bumi secara berkala untuk melatih diri dan keluarga.
Dengan mengetahui informasi ini, diharapkan masyarakat Sumatera Selatan dapat lebih siap menghadapi gempa bumi jika terjadi.
Sumber informasi:
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)