logo-color

Publikasi
Artikel Populer

“SUP AYAM” MEMBELAJARKAN BIOLOGI SECARA KONTEKSTUAL DI KURIKULUM MERDEKA

John Doe

John Doe

MAN 2 Sragen
wardahfauzila@gmail.com

Kurikulum merdeka, dengan merdeka belajar dan merdeka mengajarnya, membuka nuansa baru dalam dunia pendidikan, tak terkecuali mata pelajaran biologi. Mata pelajaran yang identik dengan kegiatan praktikum ini, nyatanya harus tetap berdinamika. Pembelajaran biologi menjadi lebih bermakna dengan melakukan pengembangan dan inovasi pada kurikulum merdeka. Guru dituntut menjadi lebih kreatif, tidak takut untuk berbeda dan berusaha menjadikan ilmu yang disampaikan betul-betul bisa menjadi pelajaran hidup bagi siswa pada saat ini hingga masa yang akan datang, artinya sepanjang hidupnya. Salah satu yang menarik untuk dikaji dalam mata pelajaran biologi adalah materi ekosistem. Materi ini, banyak yang beranggapan ringan dan mudah dipelajari, namun sering kali penyampaian yang kurang aplikatif belum bisa menyadarkan siswa, bahwa “dia” merupakan salah satu komponen dalam ekosistem itu sendiri. Selama ini pembelajaran ekosistem dengan praktik pada objek tertentu, misalnya di sawah, lapangan atau kebun, ada nilai positifnya karena siswa melakukan pengamatan langsung, tapi sayangnya, siswa masih merasa berada diluar sistem, sehingga siswa belum menyadari bahwa dirinya bagian dari ekosistem itu. Untuk itu agar pembelajaran ekosistem ini lebih bermakna dan sesuai yang diharapkan, siswa betul-betul menyadari bahwa dirinya merupakan bagian dari ekosistem, salah satunya dengan kegiatan membuat resto “Sup Ayam” dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran berkelompok membuat “Sup Ayam” yang disajikan ala resto di kelas diharapkan dapat membawa perubahan dalam belajar ekosistem.

“Sup Ayam” dapat menjadi salah satu media pembelajaran biologi pada materi ekosistem, khususnya rantai makanan dan jaring-jaring makanan menjadi lebih menarik, menyenangkan dan kontekstual. Mengapa “Sup Ayam”? Karena dalam “Sup Ayam”  terdapat berbagai bahan makanan diantaranya : kentang, seledri, daun bawang, tomat, makaroni, ayam, telur puyuh, dll. Semua bahan tersebut merupakan komponen dalam ekosistem, baik produsen maupun konsumen. Dan ketika siswa memakannya, maka “dia” juga berperan sebagai konsumen. Meskipun sederhana, kegiatan ini menjadikan pembelajaran sangat menarik dan menyenangkan. Karena siswa betul-betul terlibat langsung, maka pembelajaran ini kontekstual. Mereka bisa langsung mengetahui komponen ekosistem dan peranannya. Bahkan, bisa langsung mengetahui mana produsen, siapa konsumen 1 dan siapa konsumen 2 dan seterusnya.

Kegiatan pembelajaran dengan “Sup Ayam” ini, juga dapat membelajarkan siswa banyak hal, diantaranya :

  1. Kolaborasi
    Kolaborasi, ini sangat tampak ketika mereka berdikusi dalam kelompok kecil yang berdeferensiasi, saat merencanakan pembuatan sup ayam, menentukan bahan/kodimen dan segala perlengkapan pendukungnya. Kolaborasi juga tampak saat mereka menyajikan hasil karyanya pada meja ala “resto” hingga mereka menikmati hasil karyanya bersama-sama.
  1. Berfikir Kritis.
    Selain kolaborasi, saat diskusi menjadikan siswa berfikir kritis. Mereka berkompetisi dan berfikir secara kritis untuk menghasilkan dan menyajikan karya terbaiknya. Karena mereka tidak hanya membuat dan menyajikan tapi juga menikmati “Sup ayam”karyanya, akhirnya mereka dapat memahami bahwa mereka bagian dari ekosistem. Akhirnya dengan kritis, kreatif mereka dapat membuat jaring-jaring makan dan rantai makanan dari kegiatan ini dengan melibatkan diri didalamnya.
  1. Kreatif
    Kreatifitas masing-masing kelompok sangat nyata terlihat. Kreatifitas tiap kelompok dalam kelas tidak hanya tampak pada saat penyajian dan perbedaan kondimen  “Sup ayam” saja, tapi juga dalam pembuatan konten video, saat membuat media presentasi dan pembuatan laporan.
  1. Inovasi
    Inovasi dalam kegiatan ini misalnya pada ragam pembuatan laporan yang menggunakan berbagai variasi aplikasi video, canva, ppt dll.

“Sup Ayam” betul-betul menjadikan guru merdeka mengajar dan siswa merdeka belajar. Meskipun siswa bersusah payah, membawa berbagai perlengkapan untuk kegiatan pembelajaran tapi tetap semangat, saling bekerja sama dengan ceria. Bahkan laporanpun menjadi sangat beragam, kreatif juga berkesan. Dan guru betul-betul menjalankan fungsinya sebagai fasilitator.

Kegiatan pembelajaran ini menjadi lebih menarik, menyenangkan dan mampu membelajarkan secara utuh, kontekstual untuk materi ekosistem, meliputi : komponen ekosistem, peranannya, rantai makanan, jaring-jaring makanan, aliran energi, piramida ekologi, sampai keseimbangan ekosistem. Dengan “Sup Ayam” ternyata bisa membelajarkan pada siswa bahwa mereka (dalam hal ini manusia) merupakan salah satu komponen dalam ekosistem.

Tags

Share this post:

Postingan Lain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jika ingin berlangganan berita dari kami, silakan memasukkan email pada kolom di bawah ini

Radar Edukasi adalah portal berita pendidikan di bawah naungan Penerbit P4I