logo-color

Publikasi
Artikel Populer

KOLABORASI MULTI PEMANGKU KEPENTINGAN DALAM “GERAKAN TANAM CABAI” (GERTAMBAI) DI SMK NEGERI SUMSEL

Dr. Ir. Eva Novaria, M.Si

Dr. Ir. Eva Novaria, M.Si

Stisipol Candradimuka Palembang
carolina.eva1167@gmail.com

Peran pemangku kepentinngan dalam GerTamBai.

Dalam rangka menjaga kestabilan inflasi dan meningkatkan kualitas konsumsi pangan masyarakat Sumsel supaya aktif dan produktif, serta meningkatkan literasi lingkungan di kalangan guru dan siswa di sekolah,  Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan bekerjasama dengan Tim Penggerak PKK dan pihak sekolah melakukan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan Goes to School dan GSMP Goes to Office. Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) Goes To School dan GSMP Goes To Office yang telah dilaunching pada tahun 2021. Penulis berharap pembaca dapat berpartisipasi dalam kegiatan yang bermanfaat ini, supaya pembaca dapat mandiri pangan dengan memanfaatkan lahan yang ada di sekitar sekolah atau kantor.

Persoalan dalam kegiatan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) Goes To School dan GSMP Goes To Office adalah bagaimana keterlibatan berbagai pemangku kepentingan berdampak pada keberhasilan kegiatan dalam menciptakan lingkungan sekolah sehat?

Tulisan ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang pemberdayaan kemandirian pangan di kalangan siswa melalui budidaya tanaman cabai untuk meningkatkan ketahanan pangan di SMK Negeri Sumsel Palembang, dan Peran pemangku kepentingan menyebarkan kegiatan GerTamBai dalam Rangka penurunan Angka Inflasi oleh Komoditas Cabai.

Kolaborasi  GSMP Goes to School dan GSMP Goes to Office

Di Sumatera Selatan pencanangan  Gerakan tanam cabai  “GERTAMBAI” dengan kolaborasi antara di SMK Negeri Sumsel, ditandai dengan penanaman cabai oleh Plh Sekda Sumsel Edward Chandra bersama Wakil Ketua III TP PKK Sumsel Desy Kasnayati. Gertambai di Sumsel serangkaian dengan memasifkan, dan ditandai dengan pemberian bibit tanaman secara simbolis kepada 12 orang pelajar,  pelepasan bibit ikan lele untuk budidaya ikan dalam ember.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan pengalaman bagi siswa, guru, dalam menerapkan pola hidup aktif dan produktif, mengoptimalkan pemanfaatan lahan pekarangan di sekitar rumah, sekolah, maupun kantor-kantor, serta mengubah pola pikir masyarakat dari pembeli menjadi penghasil, menjamin ketersediaan, aksesibilitas dan pemanfaatan pangan, secara tidak langsung juga berkaitan dengan penurunan kemiskinan, penurunan angka stunting, dan peningkatan kualitas konsumsi pangan yang dilihat dari skor PPH konsumsi.

Pada Desember 2023, tercatat data sebanyak 26.948 rumah tangga miskin yang telah mendapatkan bantuan GSMP baik dari dana CSR maupun swadaya, kerja sama dari semua OPD terkait, TP PKK, Bank BUMN, maupun Bank Daerah dan seluruh masyarakat Sumsel,. Angka kemiskinan Sumsel turun sebesar 0,12 poin pada Maret 2023, angka stunting turun dari 24,8% pada tahun 2021 menjadi 18,6% pada tahun 2022, dan peningkatan skor PPH dari 93,9 di tahun 2022 menjadi 94,2 di tahun 2023 peringkat ke-4 secara nasional.

Sedangkan bagi siswa kegiatan ini meningkatkan kesadaran tentang pentingnya ketahanan pangan, mereka dapat belajar tentang pentingnya menjaga ketahanan pangan dan dengan meningkatkan kesadaran ini dapat mendorong mereka untuk menjadi lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sumber daya alam. Kegiatan ini hendaknya perlu dikembangkan di sekolah lainnya yang mempunyai pekarangan dan di wilayah lainnya di kabupaten/kota se-Sumatera Selatan..

PKK merupakan pihak yang mendukung pelaksanaan GSMP selain dari Pemerintah, bisnis, organisasi, sampai dengan karang taruna. PKK telah melakukan sosialisasi, edukasi, dan pelatihan kepada PKK Kabupaten/Kota sampai ke desa. TP PKK Provinsi Sumsel bekerjasama dengan sekolah-sekolah, TP PKK Kabupaten/Kota, dan seluruh OPD yang ada di Provinsi Sumatera Selatan untuk memasifkan GSMP dan mendukung GSMP Goes to School dan GSMP Goes to Office.

Penutup

Kegiatan GSMP Goes to School dan GSMP Goes to Office berpengaruh pada pengelolaan lingkungan sekitar dalam meminimalisir terjadinya kerusakan pada lingkungan. Kegiatan ini dapat diterapkan di sekolah melalui program go green in school. Kegiatan ini memberikan manfaat positif terhadap siswa dan lingkungan,  menciptakan kondisi yang baik sebagai tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga di kemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut bertanggung jawab dalam upaya-upaya menjaga kestabilan inflasi dan meningkatkan kualitas konsumsi pangan masyarakat supaya aktif dan produktif. Penulis menyarankan bantuan yang diberikan pemerintah ke sekolah atau kantor tidak hanya bantuan benih, akan tetapi bantuan pupuk dan obat-obatan pengendalian hama dan penyakit tanaman cabai, karena untuk memproduksi buah tanaman cabai banyak gangguan dari Organisme Pengganggu Tanaman. Bagi sekolah yang berhasil dalam budidaya tanaman cabai dapat diberikan reward dari pemerintah, sehingga meningkatkan motivasi bagi sekolah lainnya. Selain itu kegiatan menanam bersama merupakan bentuk literasi lingkungan di sekolah.

Tags

Share this post:

Postingan Lain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jika ingin berlangganan berita dari kami, silakan memasukkan email pada kolom di bawah ini

Radar Edukasi adalah portal berita pendidikan di bawah naungan Penerbit P4I