Siti Washfiyah, S.Pd.I
MIN 1 Yogyakarta
washfiyah@gmail.com
Pendidikan bertugas untuk meningkatkan potensi individu baik potensi psikomotor, kognitif dan afektif dan pelestarian nilai-nilai budaya. Di lembaga Pendidikan guru merupakan orang yang paling bertanggung jawab atas tugas pendidikan tersebut. Bermacam cara dilakukan oleh seorang guru ketika proses pembelajaran agar potensi peserta didik dapat meningkat dan juga nilai-nilai budaya dapat tersampaikan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menggunakan permainan tradisional gobak sodor dalam pembelajaran untuk mengembangkan fungsi-fungsi kognitif, psikomotor dan afektif peserta didik sekaligus melestarikan nilai-nilai budaya.
Gobak sodor merupakan permainan tradisional dari Jawa Tengah. Permainan tradisional ini dalam permainannya menggunakan lapangan berbentuk segi empat yang dibuat berpetak-petak, setiap garis dalam petak dijaga oleh penjaga, pemain yang akan masuk harus dapat melewati garis dan yang dijaga oleh seorang penjaga jika pemain yang berusaha masuk tersentuh oleh penjaga, maka pemain harus berganti menjadi penjaga. Sodor berarti menyodorkan atau menyentuhkan. Yang harus disodorkan atau disentuhkan adalah tubuh dan tangan kita agar dapat menyentuh pihak lawan yang hendak mencoba melewati garis.
Peraturan permainan gobak sodor
- Pemain dibagi menjadi 2 regu, tiap regu terdiri dari 3-5 orang (disesuaikan dengan jumlah peserta yang akan mengikuti permainan).
- Jika ada 10 orang maka dapat dibagi dalam 1 regu terdiri dari 5 orang. Lapangan yang akan digunakan dibagi menjadi 4 kotak persegi panjang dengan ukuran kira-kira 5m x 3m atau menyesuaikan dengan lapangan yang akan digunakan.
- Regu Penjaga Benteng bertugas menjaga supaya regu pemain tidak dapat melewati garis atau sampai garis finish
- Regu pemain harus bisa melewati garis finish tanpa tersentuh oleh regu penjaga dan dapat memasuki garis finish dengan syarat tidak ada anggota regu lawan yang masih berada di wilayah start.
- Regu pemain dikatakan menang jika salah satu dari anggotanya berhasil kembali ke garis start dengan selamat atau tidak tersentuh oleh regu penjaga
- Regu Pemain akan dikatakan kalah jika salah satu anggotanya terkena sentuhan oleh regu penjaga atau keluar melewati garis batas lapangan yang telah ditentukan sebelumnya. Apabila hal itu terjadi, maka terjadi pergantian posisi regu, regu yang semula menjadi pemain berganti menjadi penjaga.
Manfaat permainan gobak sodor
- Manfaat dalam perkembangan sosial
Dalam permainan tradisional gobak sodor peserta didik dilatih untuk bersosialisasi dengan teman satu regu, Ketika bersosialisasi secara tidak langsung akan terjadi komunikasi dan kerja sama. Begitu juga Ketika hendak memenangkan permainan, mereka harus berdiskusi, merancang taktik dan strategi yang akan dipakai agar dapat memenangkan permainan.
- Manfaat dalam perkembangan motorik
Permainan tradisional Gobak Sodor menuntut para pemain dan penjaga untuk aktif bergerak, pemain harus aktif bergerak agar jangan sampai tersentuh oleh penjaga sehingga dapat mencapai garis finish, penjaga harus aktif bergerak agar dapat menyentuh pemain. Keaktifan peserta didik bergerak Ketika memainkan permainan ini sangat membantu perkembangan motorik peserta didik yang berkaitan dengan daya tahan tubuh dan koordinasi gerak tangan dan kaki.
- Manfaat dalam perkembangan kepribadian
Permainan tradisional Gobak Sodor dapat menumbuhkan kepribadian yang positif pada diri peserta didik. Diantarnya menumbuhkan rasa empati dalam diri peserta didik, ketika ada temannya yang sulit untuk menerobos garis penjagaan. maka regunya akan berusaha mengecoh penjaga agar anggota regunya dapat lolos. Mengajarkan pribadi yang jujur, Ketika pemain terkena sentuhan penjaga, makai ia akan mengakui kalau dirinya sudah terkena sentuhan. Permainan ini juga bisa menumbuhkan sikap sportifitas, hal ini bisa dilihat ketika regunya kalah, maka dengan lapang hati akan mengakui keunggulan regu lain yang menang,.
- Manfaat dalam perkembangan kognitif
Ketika regu penjaga sulit ditembus, maka satu regu pemain akan berusaha keras mencari cara agar dapat menembus pertahanan penjaga. Maka mereka akan mengatur taktik dan strategi. Hal ini akan melatih kreativitas anak dalam menyusun strategi permainan, dan melatih kemampuan memecahkan masalah yang dihadapi . Mereka juga akan terlatif untuk berkonsentrasi fokus pada masalah yang dihadapi.
- Manfaat dalam perkembangan emosi
Secara tidak langsung tradisional Gobak Sodor dapat melatih kesabaran, pengendalian diri anak, dan dapat mengontrol emosi dalam diri anak. Ketika regu penjaga tangguh tidak mudah terkecoh oleh pemain maka pemain harus sabar dan terus berusaha mengecoh agar dapat lolos melewati garis, sehingga dapat mencapai kemenangan
- Melestarikan budaya
Dengan memainkan permainan tradisional gobak sodor kita sudah berusaha untuk melestarikan budaya daerah yang merupakan bagian kekayaan budaya nasional. Dan menjadi tanggung jawab generasi penerus bangsa untuk menjaga budaya bangsa agar jangan sampai tergeser dan tergusur oleh perkembangan tehnologi. Karena permainan tradisonal gobak sodor merupakan permainan yang sarat akan nilai-nilai yang bermanfaat bagi perkembangan peserta didik
Indonesia sangat kaya akan permainan tradisional , hampir setiap daerah di Indonesia mempunyai permainan tradisional. Guru dapat menggunakan permainan tradisional dalam pembelajaran sebagai variasi dalam pembelajaran. Ketika guru menerapkan pembelajaran menggunakan permainan tradisional, ibarat pepatah “Sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui”. Dengan penerapan permainan tradisional banyak nilai-nilai kebaikan yang dapat kita tanamkan, dan secara otomatis budaya-budaya bangsa sudah kita lestarikan.