logo-color

Publikasi
Artikel Populer

WARISAN EKO PRAWOTO DAN JOSEF PRIJOTOMO DALAM ARSITEKTUR INDONESIA

ANDI KARINA DEAPATI, S.Ars., MT.

ANDI KARINA DEAPATI, S.Ars., MT.

UNIVERSITAS HASANUDDIN
karinadeapati@unhas.ac.id

Baru sepekan berlalu meninggalnya Eko Prawoto, dosen arsitektur UKDW Yogyakarta yang dikenal dengan gagasan eko-arsitekturnya, dunia pendidikan arsitektur kembali berduka. Kabar duka selanjutnya datang dari ITS Surabaya, yang kehilangan guru besar pejuang arsitektur nusantara, Prof. Josef Priyotomo. Kedua arsitek yang juga pendidik arsitektur ini telah membawa gagasan-gagasan revolusioner yang membentuk arus utama pandangan arsitektur di tanah air setidaknya di dua dekade terakhir.

Membangun dengan Identitas Budaya

Eko Prawoto adalah seorang arsitek ternama asal Indonesia yang dikenal dengan kontribusinya dalam menggabungkan unsur-unsur arsitektur tradisional Indonesia dengan desain kontemporer. Beliau lahir pada 18 Maret 1958 di Yogyakarta, sebuah kota yang menjadi tempat kelahiran banyak seniman dan arsitek terkenal.

Eko Prawoto dikenal sebagai pionir eko-arsitektur di Indonesia. Beliau selalu menekankan pentingnya identitas budaya dan lingkungan eksisting dalam desain bangunan. Gagasan-gagasannya merupakan paduan harmoni antara arsitektur, alam, dan budaya lokal. Ia begitu akrab dengan para seniman juga budayawan terkemuka Indonesia, dan mendesain rumah untuk mereka, seperti rumah Butet Kartaredjasa, rumah Eko Nugroho, serta rumah Suwarno Wisetrotomo. Bangunan-bangunan tipe rumah kampung hasil desain beliau mencerminkan keindahan alam dan budaya Jawa dalam bentuk yang unik.

Karya-karya Eko Prawoto telah mendapatkan pengakuan nasional dan internasional. Ia menerima berbagai penghargaan arsitektur, termasuk Penghargaan Aga Khan untuk Arsitektur pada tahun 1992 untuk karyanya yang berkontribusi pada pembangunan pedesaan di Indonesia. Pada dua dekade terakhir, Eko Prawoto berhasil membuat bambu mendunia dengan sentuhan estetiknya. Desain seni instalasi bambu yang dibuatnya salah satunya menghiasi danau di Brussel dan di Arnhem, Belanda. Beliau ingin menunjukkan bahwa desain bambu tidak kalah dengan selera desain di negara-negara maju. Bambu lokal Indonesia, berkat Eko Prawoto, telah membuktikan bahwa kualitasnya bisa sederajat dengan kekokohan dan keindahan jenis material lainnya.

Warisan utama yang ditinggalkan oleh Eko Prawoto adalah pemahaman tentang pentingnya melestarikan identitas budaya dalam desain arsitektur modern. Selain itu, pendekatannya yang berfokus pada penggunaan bahan lokal dan teknik tradisional telah memicu minat dalam proyek-proyek berkelanjutan yang lebih ramah lingkungan di Indonesia. Selama hidupnya, beliau selalu mendorong mahasiswa untuk menghargai dan memelihara identitas budaya dalam desain arsitektur kontemporer. Gagasan-gagasannya tentang penggunaan bahan lokal telah menginspirasi proyek-proyek berkelanjutan lainnya yang semakin ramah lingkungan.

Membangkitkan Arsitektur Nusantara

Josef Prijotomo, seorang ahli dalam arsitektur nusantara, menghadirkan gagasan-gagasan monumental yang menghidupkan kembali warisan arsitektur tradisional di Indonesia. Beliau dikenal karena penelitian dan dedikasinya dalam arsitektur Nusantara, untuk mempelajari dan menggali lebih dalam prinsip-prinsip dan gaya-gaya arsitektur khas di berbagai wilayah Indonesia. Penelitiannya mencakup teknik-teknik konstruksi, pemilihan material, dan nilai-nilai budaya yang tertanam dalam arsitektur tersebut. Beliau percaya bahwa Indonesia butuh arsitek yang tak hanya bisa mendesain bangunan ala Eropa. Prof Josef selalu mendorong integrasi elemen-elemen arsitektur khas nusantara dalam tulisan-tulisannya. Sekilas, ide-ide beliau mengingatkan kita akan Romo Mangun tentang wastu citra.

Gagasan-gagasannya tentang arsitektur nusantara telah membantu memelihara kekayaan budaya Indonesia yang unik. Karya-karya beliau mencakup publikasi jurnal, prosiding, juga buku-buku yang membahas arsitektur Nusantara. Beberapa dari karya-karyanya mungkin menjadi referensi penting bagi mereka yang tertarik dalam studi arsitektur tradisional Indonesia.Melalui buku Arsitektur Nusantara: Menuju Keniscayaan, Josef Prijotomo dianggap sebagai salah satu yang pertama dalam upaya mempopulerkan pemahaman tentang kekayaan arsitektur tradisional di wilayah Indonesia. Buku tersebut menjadi salah satu karya awal yang berfokus pada eksplorasi dan pemahaman arsitektur Nusantara. Di buku lainnya yang lebih dulu terbit berjudul Petungan: Sistem Ukuran dalam Arsitektur Jawa, Prof Josef memperkuat pemahaman akan pentingnya pelestarian dan pemahaman warisan budaya Jawa. Dengan mengungkap sistem ukuran yang digunakan dalam arsitektur Jawa, buku ini membantu mempertahankan keunikan dan keaslian arsitektur tradisional tersebut.

Meninggalnya Eko Prawoto dan Josef Priyotomo adalah kehilangan besar bagi dunia arsitektur Indonesia. Mereka adalah dua pengajar arsitektur yang sangat idealis dalam menjaga dan meneruskan pemikiran-pemikirannya pada murid-muridnya. Mereka telah meninggalkan warisan berharga dalam bentuk gagasan-gagasan inovatif dan pengetahuan yang akan terus menginspirasi dan membimbing generasi arsitek Indonesia di masa depan. Dalam mengenang mereka, kita selayaknya terus memelihara nilai-nilai identitas budaya dan kekayaan arsitektur Nusantara, mewujudkan impian mereka untuk dunia arsitektur Indonesia yang lebih baik.

Tags

Share this post:

Postingan Lain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jika ingin berlangganan berita dari kami, silakan memasukkan email pada kolom di bawah ini

Radar Edukasi adalah portal berita pendidikan di bawah naungan Penerbit P4I