logo-color

Publikasi
Artikel Populer

SUCCES STORY SEBAGAI RUANG INSPIRASI PENDIDIKAN KARAKTER SISWA SMK

Eko Puji Dianawati, S.P

Eko Puji Dianawati, S.P

SMK N 1 Nanggulan
diewabidlyn@gmail.com

Alumni Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) kini berkesempatan memiliki BMW, artinya memiliki tiga Sistem Inisiatif Masa depan (SIM) yaitu Bekerja, Melanjutkan dan Wirausaha. Kebijakan lulusan SMK diharapkan memiliki kompetensi “Aku Bisa Apa”, bukan “Aku Sudah Belajar Apa”. Sejalan dengan program SMK Pusat Keunggulan (PK) sebagai jembatan solusi kerja sama menjawab tantangan kebutuhan SDM yang ideal di mata Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI). Sehingga penting adanya, SMK harus mensinkronkan kurikulumnya dengan standar yang ada di DUDI tentunya membutuhkan upaya (effort) yang tinggi. Selain itu menerapkan budaya kerja sesuai DUDI di sekolah, menjadi hal yang penting agar siswa mampu beradaptasi real terhadap situasi kerja sesuai kebutuhan industri seperti loyalitas dan komitmen kerja. Kualitas karakter merupakan salah satu aspek untuk membangun Generasi Emas Indonesia Tahun 2045 yang mempunyai daya saing dalam menghadapi ekonomi global.

Tantangan siswa SMK sebagai kaum muda yang hidup di zaman post-modern saat ini adalah kuatnya arus disrupsi teknologi dan globalisasi budaya yang tanpa disadari telah mengikis nilai luhur budaya dengan berbagai jaminan fasilitas. Di balik kreativitas dan segudang prestasi yang mentereng namun siswa sepertinya kehilangan arah yaitu terjadinya culture shock dan krisis identitas yang semakin menimbulkan gap dengan realita di dunia kerja. Terbukti adanya keluh kesah ketidaksesuaian (mismatch) antara DUDI dengan siswa SMK terhadap karakter saat ini. Terasa sekali siswa usia SMK saat ini kurang memiliki sikap (attitude) disiplin, kejujuran, etika sopan santun, integritas diri, komunikasi efektif, rasa percaya diri, daya juang, motivasi dan inisiatif.

Dari hal tersebut, penting adanya kegiatan Success Story sebagai salah satu inspirasi pembenahan karakter siswa SMK. Success Story merupakan bentuk sharing dari seseorang (narasumber) yang telah sukses jatuh bangun mengelola sebuah usaha hingga akhirnya mampu membuktikan hasil dari perjuangannya. Banyak pelajaran hidup yang disampaikan mengenai motivasi, karakter budaya kerja, kreativitas dan pengalaman berwirausaha, bahkan memberikan tips sukses antara lain: jadilah orang yang jujur dan bertanggungjawab dalam setiap pekerjaan yang dijalani, tidak malu dalam berusaha dan bekerja sejak muda, tidak mudah menilai orang lain dari penampilan luarnya dan bersikap baik terhadap sesama dimanapun kita berada ataupun bekerja. Selain itu dibutuhkan pula sikap berani mengambil resiko dan yakin tidak ada yang tidak mungkin.

Kegiatan Succes Story juga memberikan motivasi spirit kepada siswa tentang dunia kerja yang sesungguhnya, gambaran masa depan profesi dan kiat-kiat sukses dari narasumber. Salah satu rahasia sukses narasumber adalah karakter yang baik, dalam hal ini attitude merupakan modal utama dan skill atau keterampilan akan mengikutinya. Jika seseorang yang berkepribadian baik, low profile dan down to earth cenderung mudah mempelajari hal baru, growth mindset dan otomatis terasahnya kemampuan mengendalikan emosi ketika menghadapi situasi yang kurang menyenangkan (membekali kecerdasan emosi).

Wejang motivasi membangkitkan karakter siswa SMK sebagai pemuda yang seharusnya memiliki fighting spirit. Jadi tidak ada kata tidak tetapi lebih berprinsip “ga perlu seru tetapi hasil nyata” artinya tidak harus memulai dengan modal besar dan usaha berkelas, namun memulainya dengan cinta dan passion serta menggeluti suatu bidang yang mempunyai ciri khas sebagai suatu pembeda dari yang lain. Hal yang harus dimiliki anak muda adalah kesabaran dan berkreativitas tanpa batas.

Modal utama adalah karakter yang terdiri dari attitude integritas, sikap kerja, Fighting Spirit, daya tahan (endurance), pantang menyerah serta kejujuran. Dimanapun kita berada, jadilah orang yang JUJUR (amanah), kalau kita jujur hidup kita “mujur” (penuh keberuntungan), kalau kita tidak jujur maka hidup kitapun “ajur” (penuh kehancuran). Pernyataan ini sangat akrab ditelinga kita dari petuah seorang Ibu ketika kita berproses untuk tumbuh.

Siswa SMK sebagai generasi Z harus berhenti tidak pedean, berhenti insecure ayo bersyukur, berhenti menunda, berhenti untuk omong kosong, berhenti untuk takut memulai, stop berhenti dalam keraguan, menjadi kaum rebahan secukupnya namun buatlah perubahan dan berjuang selelahnya, berhenti overthinking perbanyak positif thinking, berhenti membenarkan yang biasa mari membiasakan yang benar, berhenti saling membenci apalagi menjatuhkan, berhenti mengeluh mulailah berterima kasih, berhentilah untuk sebuah rasa kalau hidup ini tidak adil karena pada dasarnya kita semua berjalan di time linenya masing-masing. Kita sedang tidak berlomba, namun wajib kita percaya bahwa disetiap time line yang diciptakan Zat yang memiliki data tak terhingga maka Dialah yang membuat scenario seadil-adilnya dan sebaik-baiknya.

Dengan kegiatan Succes Story dimana narasumber berbagi pengalamannya sendiri maka siswa akan mendapatkan asupan motivasi dari sumber yang terpercaya. Melalui cerita yang dialaminya menjadi bahan ajar yang lebih meyakinkan bagi siswa SMK, bahwa apa yang didengarnya begitu nyata. Sebab orang yang mengalami suatu peristiwa maka dialah mentor yang sesungguhnya, mengingat kemampuan menceritakan pengalamannya akan lebih luwes dengan alur cerita yang menyatu dengan dirinya. Artinya semua kalimat motivasi yang berasal dari pengalaman hidup seluas samudra ilmu dan wawasannya, sebening air budi dan akal kita akan lebih bermakna dan membekas di lubuk hati bagi siswa yang mendengarnya. Seperti semangat Bung Karno: “Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncang dunia”, sehingga milikilah semangat inovasi “yang muda yang berkarya.” Penting untuk selalu bersikap positif di semua keadaan “jika kita ingin menang di luar, maka harus menang dulu di dalam.” Karena kita sendiri pengendali utama hati dan pikiran kita. Maka fokuslah pada tujuan baik kita bukan pada ketakutan-ketakutan yang menguasai kita.

Pada zaman yang semakin modern dan canggih penuh sentuhan teknologi, penting sekali Institusi/lembaga pendidikan bersinergi bersama dengan orang tua dan masyarakat (Tri Pusat Pendidikan) dalam mewujudkan gerakan secara masif tentang pendidikan karakter pada siswa SMK. Hal tersebut sesuai dengan filosofi pendidikan karakter Ki Hajar Dewantara. Yakni siswa SMK adalah individu yang memiliki keunggulan akademis sebagai hasil pembelajaran dan pembelajar sepanjang hayat (olah pikir), memiliki kerohanian mendalam, beriman dan bertakwa (olah hati), memiliki jiwa integritas moral, rasa berkesenian dan berkebudayaan (olah rasa dan karsa), juga sebagai individu yang sehat dan mampu berpartisipasi aktif dalam masyarakat (olah raga). Implementasi di sekolah dapat dilakukan melalui projek yang membawa dampak positif dan mengacu pada penanaman dimensi Profil Pelajar Pancasila, sehingga dapat tumbuh dan berkembang menjadi individu yang beriman, berakhlak mulia, dan berkebinekaan. Siswa SMK juga di harapkan memiliki kemandirian, kemampuan bergotong royong, keterampilan berpikir kritis, dan daya kreasi atau inovasi yang tinggi.

Sebagai siswa SMK “jangan takut untuk bermimpi” awali dengan vision dan passion serta daya juang tinggi penuh karakter, tentunya dengan memohon ridho orang tua. niscaya kesuksesan menuju masa depan yang cemerlang.

Tags

Share this post:

Postingan Lain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jika ingin berlangganan berita dari kami, silakan memasukkan email pada kolom di bawah ini

Radar Edukasi adalah portal berita pendidikan di bawah naungan Penerbit P4I