logo-color

Publikasi
Artikel Populer

SISWA SALAH, GURU BERMASALAH

Lailatul Fikhiah, S.Pd., M.Pd

Lailatul Fikhiah, S.Pd., M.Pd

MTsS Inayatul Marzuki
lailatulfiqhiah74@gmail.com

Siswa dan guru merupakan bagian dari komponen sekolah. Setiap sekolah atau lembaga selalu memiliki masalah. Bukan merupakan hal yang aneh lagi, jika masalah tersebut ada karena ulah siswa. Masalah yang ditimbulkan siswa pun bermacam-macam, dari masalah yang ringan, sedang sampai pada masalah yang berat.  Tidak jarang kesalahan yang dibuat siswa menimbulkan masalah bagi guru.

Karakter siswa yang beraneka ragam dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor lingkungan, sosial dan budaya. Perbedaan karakter ini sangat berpengaruh bagi perkembangan jiwa anak, terutama dalam sikap atau tingkah laku anak di sekolah. Setiap hari ada saja masalah yang di buat siswa. Hal ini berlaku di semua sekolah, baik di sekolah yang ada di perkotaan ataupun pedesaan, sekolah yang maju  ataupun tidak. Masalah yang di buat siswa tersebut harus cepat diselesaikan untuk menghindari timbulnya masalah-masalah lain. Dalam hal ini, guru dianggap sebagai pengganti orang tua ketika siswa berada di lingkungan sekolah, dengan tugas dan fungsinya dituntut untuk membantu menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi pada siswa.

Dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 dijelaskan profesi guru merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip tertentu. Prinsip tersebut antara lain memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Perlindungan yang dimaksud adalah hak atas kekayaan intelektual; memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan tugas; memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut menentukan kelulusan, penghargaan, dan/atau sanksi kepada peserta didik sesuai dengan kaidah pendidikan, kode etik guru, dan peraturan perundang-undangan.

Sesuai dengan undang-undang yang ada, setiap sekolah mempunyai tata tertib. Tata tertib tersebut memuat aturan-aturan yang dilaksanakan dan sanksi bagi yang melanggarnya. Guru dapat memberikan sanksi jika siswa melanggar peraturan sesuai dengan ketentuan tata tertib yang ada. Namun demikian, kenyataan di lapangan terdapat   pelanggaran siswa yang tidak tertuang dalam tata tertib yang ada. Tetapi melihat dari perilaku yang siswa buat termasuk dalam kategori pelanggaran. Akhirnya  guru memberikan sanksi  mengacu pada tertib yang ada kesesuainnya.

Menjadi masalah bagi guru ketika membantu menyelesaikan permasalahan siswa dengan memberikan sanksi yang tidak tercatat secara konkrit dalam tata tertib. Ada saja siswa bahkan orang tua yang mempertanyakan tentang hal tersebut. Bahkan jika sanksi itu dianggap tidak sesuai, maka mereka akan melakukan protes. Hal ini terjadi karena adanya ketidakpuasan dari siswa terhadap teguran atau sanksi yang diberikan. Permasalahan ini bertambah parah ketika orang tua siswa  ikut tidak terima dengan tindakan yang dilakukan guru dalam menyelesaikan masalah karena aduan anaknya. Anggapan guru yang tidak tepat dalam  menyelesaikan masalah berujung pada timbulnya bentuk protes dan profokatif negatif yang menjelekkan guru. Pada akhirnya guru yang melaksanakan tugasnya bukan mendapat pujian bahkan sebaliknya mendapatkan kritikan dan hujatan.

Terjadinya dilema seperti ini, ketika guru melaksanakan perannya sesuai dengan tugas dan fungsinya namun masih dianggap salah. Guru yang  menjadi sosok  yang mengayomi dan dihormati malah tidak dihargai bahkan dianggap bersalah. Apa yang dilakukan guru tidak lain untuk membentuk karakter siswa agar berperilaku baik. Menyiapkan generasi-generasi masa depan, maju dan terampil dalam pengetahuan mulia dalam perilaku.

Sangat  disayangkan pergeseran tata nilai saat ini mempengaruhi moralitas buruk sebagian siswa. Adanya anggapan bahwa siswa itu biasa untuk melakukan kesalahan,  sedangkan guru tidak boleh salah juga menjadi momok yang dapat merusak. Siswa menjadi berani dengan guru. Orang tua tidak lagi percaya sepenuhnya dengan kebijakan guru.  

Untuk itu, buat guru, bijaklah dalam menyelesaikan masalah siswa. Tetap laksanakan tugas dan kewajiban. Tugas guru sangatlah mulia tidak berbatas dan bermasa. Berikan sanksi terhadap kesalahan siswa dengan sanksi yang dapat dipertanggungjawabkan. Jangan sampai karena kesalahan siswa, guru mendapat masalah.

Tags

Share this post:

Postingan Lain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jika ingin berlangganan berita dari kami, silakan memasukkan email pada kolom di bawah ini

Radar Edukasi adalah portal berita pendidikan di bawah naungan Penerbit P4I