Dunia pendidikan tidak bisa terlepas dari pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, terutama dalam pelaksanaan pembelajaran. Saat ini tersedia banyak aplikasi untuk menunjang pembelajaran, mulai dari aplikasi e-learning seperti Google Classroom sampai dengan aplikasi kuis interaktif seperti Quizizz. Aplikasi-aplikasi tersebut dapat digunakan oleh guru untuk pembelajaran yang menyenangkan, baik yang dilakukan secara langsung di kelas ataupun secara online. Guru juga dapat dengan mudah mempelajari aplikasi-aplikasi tersebut karena saat ini terdapat banyak sekali lembaga-lembaga yang melakukan pelatihan atau workshop secara online. Selain itu guru juga dapat mempelajarinya dari Youtube.

Microsite merupakan salah satu dari sekian banyak hal dari pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Microsite merupakan sebuah website kecil (mini) yang biasanya digunakan oleh suatu perusahaan sebagai media promosi untuk mengenalkan produk, mempublikasikan konten, atau menginformasikan promo-promo menarik yang disediakan oleh perusahaan tersebut. Pada dunia bisnis, microsite salah satunya bermanfaat  untuk meningkatkan branding perusahaan. Sejalan dengan perusahaan, sebuah sekolah juga membutuhkan peningkatan branding yang dapat dilakukan dengan memanfaatkan microsite sama halnya dengan perusahaan. Selain itu, microsite dapat digunakan juga sebagai alternatif media pembelajaran.

Salah satu aplikasi yang menyediakan layanan pembuatan microsite yaitu S.id. Selain pembuatan microsite, S.id juga menyediakan layanan Uniform Resource Locator (URL) shortener yang digunakan untuk menyingkat suatu alamat web sehingga lebih mudah untuk diakses. Layanan S.id dapat digunakan secara gratis dan tersedia juga dalam versi berbayar yang tentunya memiliki fitur-fitur yang lebih menarik. Komponen-komponen yang disediakan S.id untuk membuat microsite yaitu Profile, Link, Text, Divider, Embed, Countdown, Maps, Image, Image Slider, Horizontal Link, WhatsApp, Telegram, Email, Phone, Instagram, Facebook, Twitter, TikTok, Tokopedia, Bukalapak, dan Shopee. Komponen-komponen ini dapat digunakan dengan mudah dalam menyusun konten microsite.

Gambar: Tampilan halaman pembuatan sebuah microsite pembelajaran dengan S.id

Microsite dapat digunakan sebagai alternatif implementasi pemberlajaran berdiferensiasi dalam proses pembelajaran sesuai kebutuhan peserta didik. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodir kebutuhan belajar peserta didik. Pembelajaran berdifierensiasi memberikan peluang kepada guru untuk kreatif dalam menyampaikan materi pembelajaran. Berdasarkan hasil asesmen diagnostik, guru dapat menentukan konten dan proses pembelajaran yang bervariasi tergantung kebutuhan peserta didik. Guru dapat berkreasi dalam menyiapkan konten pembelajaran memanfaatkan microsite.

Pemanfaatan microsite sebagai alternatif dalam pembelajaran dapat digunakan untuk mengatasi keterbatasan fasilitas yang tersedia di sekolah. Seperti terbatasnya ketersediaan proyektor untuk digunakan menyampaikan materi pembelajaran di kelas. Dengan microsite, peserta didik dapat mengakses materi pembelajaran dari gadget atau handphone masing-masing. Dimana gadget atau handphone merupakan alat yang bisa dipastikan dimiliki oleh sebagian besar peserta didik. Microsite dapat diakses secara bersama-sama di kelas atau secara mandiri di luar kelas sehingga pembelajaran dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja sepanjang tersedia koneksi internet.

Microsite digunakan sebagai alternatif media pembelajaran yang menyenangkan. Microsite dapat diakses oleh peserta didik melalui gadget atau handphone yang saat ini menjadi peralatan yang pasti dimiliki oleh sebagian besar peserta didik. Mudah untuk diakses oleh peserta didik, efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran. Membuat microsite juga sangat mudah sehingga guru tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mengerjakannya. Guru dapat memilih salah satu aplikasi penyedia layanan untuk membuat microsite yang saat ini banyak tersedia secara online, salah satunya yaitu S.id.